Kaskus

News

centilluqueAvatar border
TS
centilluque
Beredar pula VIDEO Pengakuan Gus Dur kalau Dia Dilengserkan Megawati & Amien Rais
Siapa yang Bertanggung-jawab Lengserkan Gus Dur?


AS Nilai Megawati Lemah Lengserkan Gus Dur
Mar 6, 2001

NEW YORK, Mandiri -
Wakil Presiden Megawati Soekarnoputri yang menurut konstitusi akan menggantikan Gus Dur, dinilai sebagai tokoh yang jauh lebih lemah dibanding pendahulunya. Sejauh ini, misalnya, Megawati tidak mau maju (mengambil alih) padahal dirinya sudah mengizinkan partainya, PDIP, untuk bergerak melengserkan Gus Dur (dalam kaitannya dengan memorandum DPR).

Demikian antara lain sebagian yang ditulis dalam tajuk rencana harian Washington Post edisi akhir pekan lalu. Saat ini menurut harian tersebut, pemerintah Amerika Serikat sedang menimbang-nimbang gagasan untuk mendukung militer Indonesia mengambil alih kekuasaan demi menyelamatkan Indonesia, negeri berpenduduk terbesar ke-empat dunia agar tidak terpecah-pecah dan demi memulihkan ketertiban dan keamanan.

Tajuk rencana harian terkemuka di Amerika Serikat, juga menyatakan bahwa untuk menyelamatkan bangsa dengan 214 juta penduduk itu, Washington bisa berpaling ke TNI karena militer dianggap bisa memulihkan ketertiban dan menjaga negara kesatuan dan persatuan RI.

Pemerintahan baru AS di bawah Presiden George W Bush dilaporkan terganggu dengan kekerasan etnis di Indonesia dan kegagalan pemerintahan Gus Dur untuk mengambil tindakan tegas dan cepat untuk mencegah meluasnya tragedi kemanusiaan tersebut.

Selain terganggu dengan kekerasan etnis yang tidak diatasi dengan cepat dan efektif, AS juga kecewa dengan masalah penanganan pelanggar HAM di
Indonesia.

"Gus Dur sudah sejak lama berjanji akan mengadili sejumlah pejabat tinggi dan perwira militer yang terlibat dalam pelanggaran HAM di Timor Timur, namun tidak pernah ada pengadilan dimaksud sampai saat ini," tulis Washington Post.

Pemerintahan Bush, menurut Washington Post, bisa membantu Gus Dur dan demokrasi di Indonesia dengan mendesak penanganan kasus pelanggaran HAM itu ketimbang mengizinkan pertarungan dibalik proses impeachment yang berisiko besar itu terjadi atau mengambil tempat.

Sementara itu, Dubes RI untuk AS, Prof. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti dalam wawancara dengan Reuters mengatakan keyakinannya bahwa di Indonesia tidak akan terjadi kudeta.

Dorodjatun juga optimistik bahwa Indonesia tidak akan kembali ke pemerintahan otoriter karena rakyat Indonesia sudah menanamkan terlalu banyak harapan harapan dan usahanya dalam pelaksanaan Pemilu yang bebas.

"Saya tidak yakin rakyat akan memaafkan kembalinya pemerintahan otoriter seperti pada masa Soekarno atau Soeharto," katanya.

Bahkan, lanjut Dubes, militerpun telah mengindikasikan bahwa mereka tidak akan mendukung gerakan semacam itu. Dengan demikian, Dorodjatun mengesampingkan akan adanya perubahan pemerintahan secara paksa di Indonesia.

"Bagaimana anda akan menggerakan pasukan dan tank di depan ratusan ribu mahasiswa? Anda tidak bisa melakukan (pengambilalihan kekuasan secara paksa) itu lagi. Ini bukan tahun 1950-an," katanya.

Dubes Dorodjatun bersikukuh bahwa rakyat Indonesia, termasuk Megawati, akan mengikuti proses konstitusional.

"Ia adalah puteri dari presiden Soekarno yang punya pengalaman buruk dalam transisi pemerintahan yang inskonstitusional. Saya pikir Megawati tidak akan melupakan pelajaran ini. Kita harus mentaati konstitusi sekarang ini bagaimanapun ruwet, sulit dan kompleksnya masalah," kata Dorodjatun.

Untuk itu, Dorodjatun meminta semua pihak (termasuk Barat) untuk bersabar melihat situasi di Indonesia.

"Beri kami waktu. Kami telah mampu mengatasi berbagai masalah kami di
Indonesia," demikian Dorodjatun.
Didistribusikan tgl. 6 Mar 2001 jam 11:22:54 GMT+1
oleh: Indonesia Daily News Online <IndoNews@...>

http://www.Indo-News.com/
source: https://groups.yahoo.com/neo/groups/.../messages/6037

Kelompok Orba dan Ekonom Berperan Aktif Lengserkan Gus Dur
SABTU, 5 JANUARI 2013 - 19:00

Beredar pula VIDEO Pengakuan Gus Dur kalau Dia Dilengserkan Megawati &amp; Amien Rais
Mendiang KH Abdurahman Wahid Atau Gus Dur(Istimewa)

Jakarta, Seruu.com - Kelompok Orde Baru (Orba) adalah salah satu pihak yang berkonstribusi dalam melengserkan KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur dari kursi kekuasaannya sebagai presiden.

Hal ini seperti yang dikatakan oleh penulis Biografi Gus Dur, Greg Barton dalam diskusi bertajuk "Fakta Pelengseran Gus Dur Sebagai Presiden" di Wahid Institute, Matraman, Jakarta Selatan, Jumat (04/01/2013)

"Mereka merasa takut kalau Reformasi terus menerus berjalan akan menganggau kepentingan pribadi," kata Greg.

Greg menambahkan, sikap Gus Dur yang tidak kenal kompromistis merupakan ancaman bagi mereka. Bahkan, lanjutnya ada beberapa orang dari kelompok Orba yang benar-benar aktif dalam proses penjatuhan Gus Dur.

"Tapi saya tidak mau menyebut nama," ujarnya.

Selain itu, kata Greg pelaku ekonomi juga cukup berperan aktif dalam pelengseran Presiden RI ke-3 itu. Para ekonom pada saat itu beranggapan sumber ketidakstabilan politik Indonesia adalah sosok Gus Dur yang nyeleneh dan nyentrik, sehingga tidak ada kepastian untuk menjalankan investasi secara aman.

"Mereka (ekonom) punya naluri mencari kepastian. Mereka menggap kestidakstabilan ekonomi karena faktor Gus Dur," ujarnya.

Greg juga menyayangkan sikap para ekonom ini. Menurutnya, pada saat itu Indonesia masih dalam proses transisi dari Orde Baru ke era Reformasi. "Mereka tidak melihat ini bagian dari transisi," pungkasnya.
http://utama.seruu.com/read/2013/01/...serkan-gus-dur

-------------------------

Yang lalu, biarlah sudah berlalu ...
tapi masalahnya sejarah anak bangsa akan terus berjalan untuk menemukan kebenarannya sendiri .... seperti kata Gus Dur di Video itu, bahwa sejarah sendiri yang nantinya akan mengungkapkan semua kebenaran yang terjadi ....

emoticon-Turut Berduka
0
2.5K
2
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan