- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Pendukung Prabowo keluarkan jurus black campaign, manipulasi rekaman wawancara Jokowi


TS
karimzul
Pendukung Prabowo keluarkan jurus black campaign, manipulasi rekaman wawancara Jokowi
Quote:
TEMPO.CO, Jakarta - Situs YouTube menampilkan tayangan yang seolah-olah debat dengan judul “Debat Bahasa Inggris Gubernur Jokowi dan Jenderal Prabowo”. Video yang diunggah Andy Sebastian pada 24 April 2014 itu menampilkan kesan Prabowo Subianto, kini calon presiden koalisi poros Partai Gerindra, lebih pintar dibanding Joko Widodo, kini calon presiden poros PDI Perjuangan.
Dalam tayangan video itu, Prabowo ditampilkan dengan visi yang jelas ihwal rencana besarnya untuk memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia. Fokus utama Prabowo untuk membawa kondisi Indonesia lebih baik adalah meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dan memanfaatkan penggunaan energi ramah lingkungan. Prabowo ketika itu diwawancarai seorang wartawati yang belum diketahui identitasnya. Waktu dan wawancara tidak disebutkan dalam video itu.
Dalam video yang sama, ada dua pertanyaan yang muncul di awal tayangan kepada Jokowi. Pertama, soal strategi besar untuk Indonesia jika Jokowi terpilih sebagai presiden. Kedua, apa yang Jokowi lihat sebagai kekuatan dan kelemahan terbesar negara Anda. Saat itulah cuplikan jawaban Jokowi, “I don't think about that.”
Jawaban ini kemudian dibandingkan dengan jawaban Prabowo ihwal visinya sebagai calon presiden. Di akhir tayangan, pengunggah video menampilkan teks yang menyimpulkan, “Dalam hal pemahaman tentang Indonesia dan visi ke depan untuk negaranya, Prabowo lebih 1000 tahun ketimbang Jokowi.”
Namun, dalam video lengkapnya yang menampilkan wawancara dengan Jokowi, yang merupakan tayangan stasiun televisi Bloomberg selama 22 menit 20 detik pada 24 Februari 2014, Haslida Amin, koresponden Bloomberg untuk Asia Tenggara, menayangkan kebijakan Jokowi sebagai gubernur dengan judul “Jakarta Governor on Policies, Growth, Election”.
Tayangan ini sebenarnya menggambarkan Jokowi secara positif. Wawancara sendiri dilakukan di berbagai lokasi. Misalnya saat sarapan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, kendaraan dinas, maupun saat blusukan mengunjungi masyarakat dan korban banjir. Di pembuka tayangan, Haslida bahkan mengatakan Jokowi sangat disenangi oleh masyarakat Jakarta.
Dalam satu segmen Haslida bertanya, “Dalam sebuah laporan, ekonomi Indonesia disebut bisa mengambil alih peranan Inggris dan Jerman pada 2030. Apakah realistis Jakarta bisa menjadi salah satu kota yang sukses secara ekonomi?” Jokowi menjawab, “Saya sangat optimis. Kami memiliki sumber daya manusia, infrastruktur dan pasar kelas menengah.”
Tayangan ini menunjukkan kebijakan Jokowi melawan korupsi, efisiensi birokrasi serta membuat kebijakan yang untuk masyarakat seperti kartu Jakarta Sehat. Jokowi langsung mengunjungi masyarakat yang terkena longsor di rumah sakit. Terkait banjir, Jokowi menjelaskan kebijakan yang dia lakukan dengan normalisasi kali yang ada di Jakarta. Normalisasi ini dia sebut sebagai proses panjang yang membutuhkan waktu delapan hingga sembilan tahun. Untuk merelokasi masyarakat yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung, Jokowi menyiapkan rumah susun murah. Jokowi menyebut berbagai kebijakan yang dia lakukan sebagai, “Improving the life of people.”
Pertanyaan soal calon presiden baru muncul di akhir segmen. Haslida menanyakan apakah Jokowi tertarik menjadi Presiden RI berikutnya. Di situlah muncul jawaban, “I don't think about that.” Bahkan, ketika ditanya soal kemungkinan menjadi calon presiden, Jokowi tetap mengeluarkan jawaban yang sama.
TKP http://pemilu.tempo.co/read/news/201...n-Jokowi-Bodoh
Dalam tayangan video itu, Prabowo ditampilkan dengan visi yang jelas ihwal rencana besarnya untuk memperbaiki kondisi perekonomian Indonesia. Fokus utama Prabowo untuk membawa kondisi Indonesia lebih baik adalah meningkatkan produktivitas di sektor pertanian dan memanfaatkan penggunaan energi ramah lingkungan. Prabowo ketika itu diwawancarai seorang wartawati yang belum diketahui identitasnya. Waktu dan wawancara tidak disebutkan dalam video itu.
Dalam video yang sama, ada dua pertanyaan yang muncul di awal tayangan kepada Jokowi. Pertama, soal strategi besar untuk Indonesia jika Jokowi terpilih sebagai presiden. Kedua, apa yang Jokowi lihat sebagai kekuatan dan kelemahan terbesar negara Anda. Saat itulah cuplikan jawaban Jokowi, “I don't think about that.”
Jawaban ini kemudian dibandingkan dengan jawaban Prabowo ihwal visinya sebagai calon presiden. Di akhir tayangan, pengunggah video menampilkan teks yang menyimpulkan, “Dalam hal pemahaman tentang Indonesia dan visi ke depan untuk negaranya, Prabowo lebih 1000 tahun ketimbang Jokowi.”
Namun, dalam video lengkapnya yang menampilkan wawancara dengan Jokowi, yang merupakan tayangan stasiun televisi Bloomberg selama 22 menit 20 detik pada 24 Februari 2014, Haslida Amin, koresponden Bloomberg untuk Asia Tenggara, menayangkan kebijakan Jokowi sebagai gubernur dengan judul “Jakarta Governor on Policies, Growth, Election”.
Tayangan ini sebenarnya menggambarkan Jokowi secara positif. Wawancara sendiri dilakukan di berbagai lokasi. Misalnya saat sarapan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta, kendaraan dinas, maupun saat blusukan mengunjungi masyarakat dan korban banjir. Di pembuka tayangan, Haslida bahkan mengatakan Jokowi sangat disenangi oleh masyarakat Jakarta.
Dalam satu segmen Haslida bertanya, “Dalam sebuah laporan, ekonomi Indonesia disebut bisa mengambil alih peranan Inggris dan Jerman pada 2030. Apakah realistis Jakarta bisa menjadi salah satu kota yang sukses secara ekonomi?” Jokowi menjawab, “Saya sangat optimis. Kami memiliki sumber daya manusia, infrastruktur dan pasar kelas menengah.”
Tayangan ini menunjukkan kebijakan Jokowi melawan korupsi, efisiensi birokrasi serta membuat kebijakan yang untuk masyarakat seperti kartu Jakarta Sehat. Jokowi langsung mengunjungi masyarakat yang terkena longsor di rumah sakit. Terkait banjir, Jokowi menjelaskan kebijakan yang dia lakukan dengan normalisasi kali yang ada di Jakarta. Normalisasi ini dia sebut sebagai proses panjang yang membutuhkan waktu delapan hingga sembilan tahun. Untuk merelokasi masyarakat yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung, Jokowi menyiapkan rumah susun murah. Jokowi menyebut berbagai kebijakan yang dia lakukan sebagai, “Improving the life of people.”
Pertanyaan soal calon presiden baru muncul di akhir segmen. Haslida menanyakan apakah Jokowi tertarik menjadi Presiden RI berikutnya. Di situlah muncul jawaban, “I don't think about that.” Bahkan, ketika ditanya soal kemungkinan menjadi calon presiden, Jokowi tetap mengeluarkan jawaban yang sama.
TKP http://pemilu.tempo.co/read/news/201...n-Jokowi-Bodoh
Fitnah terusss, biar makin gemuk tabungan dosanya

Video manipulasi

Video asli
[url]http://www.bloomberg.com/video/jakarta-governor-on-policies-growth-election-ib0_J~WcQTazWcVFpmYx9Q.html[/url]
Diubah oleh karimzul 06-06-2014 14:33


anasabila memberi reputasi
1
2.5K
Kutip
0
Balasan
Thread Digembok
Thread Digembok
Komunitas Pilihan