Jember - KH Muzakki Syah, pengasuh Pondok Pesantren Al-Qodiri, Kabupaten Jember, Jawa Timur, yang juga guru spiritual Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meminta agar tak ada lagi kampanye hitam kepada dua kandidat presiden RI.

Di hadapan belasan ribu orang jamaah manakib Syekh Abdul Qodir Jaelani, Muzakki meminta agar umat tak percaya dengan kampanye hitam yang menghantam Prabowo Subianto dan Joko Widodo. Ia berharap pemilu presiden berjalan kondusif.

"Ini calonnya dua. Saya ingatkan: kalau ada SMS menjelekkan calon nomor 1 (Prabowo-Hatta Rajasa), itu tolak dan fitnah. Itu dosa besar. Kalau ada fitnah untuk nomor 2 (Jokowi-Jusuf Kalla), tolak juga. Jangan menjelekkan. Saya kiai, rahmatan lil alamin, semuanya dibela (jika ada kampanye hitam)," kata Muzakki.

Muzakki sendiri mengarahkan para jamaah dan santri agar mendukung Prabowo-Hatta. Salah satu alasan adalah Prabowo merupakan santri dan jamaah manakib.

Muzakki memperkenalkan Prabowo kepada seluruh jamaah. Mantan komandan Korps Pasukan Khusus ini hadir didampingi ketua tim pemenangan Mahfud MD. "Pak Haji Prabowo ini dulu diantar Pak Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf tepat malam Jumat seperti sekarang, sekitar 1,5 tahun lalu," kata Muzakki.

Saat itu Prabowo menyampaikan, ingin berguru dan menjadi santri manakib Syekh Abdul Qodir Jaelani. "Manakib ini amalan orang NU. Jadi Pak Prabowo ini orang NU," kata Muzakki.

Muzakki menerima keinginan Prabowo menjadi santri dengan tangan terbuka. Menurutnya, santri itu seperti anak bagi seorang kiai.

"Nah sekarang Pak Prabowo ini sedang punya gawe (hajat). Kalau seorang anak punya gawe, dan sebagai seorang bapak, sampeyan (Anda) akan diam atau menolong?" tanya Muzakki kepada para jamaah.

"Kalau saya wajib menolong, maka saya mewajibkan seluruh jamaah saya di Indonesia sampai Malaysia untuk ikut menolong," kata Muzakki.