Jakarta - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Basuki Tjahja Purnama alias Ahok mengatakan, pihaknya bakal menertibkan polisi cepe atau Pak Ogah yang beroperasi di persimpangan jalan.

Menurut dia, hal itu tidak dibenarkan adanya Pak Ogah karena melanggar Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

"Nggak boleh, itu melanggar ketertiban umum," kata Ahok di Jakarta, Kamis, (5/6/2014).

Mantan Bupati Belitung Timur ini mempertanyakan, kalau memang Pak Ogah itu ingin dirangkul dan dibina, seperti apa konsepnya. Sebab, kehadiran mereka itu cukup meresahkan pengguna jalan.

"Mau dibina? Bukan dibinasakan? Pemerintah atau pihak kepolisian harusnya menindak, bukan membiarkan," ujarnya.

Untuk diketahui, Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya Kombes Restu M Budyanto mengaku dengan adanya peran Pak Ogah sangat membantu tugas kepolisian di jalanan. Karena, Pak Ogah dianggap mengurai kepadatan arus lalulintas.

Ia meminta, sebaiknya para pak Ogah jangan dijaring oleh Satpol PP atau diusir. Sebab, biasanya mereka mencari uang di jalan meskipun yang menjadi kendala didahulukan pengendara yang memberi uang tersebut.[jat]