- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kisah Alm Ivan Scumbag (Burger Kill)


TS
mulder231
Kisah Alm Ivan Scumbag (Burger Kill)
No repost
Puisi Alm Ivan Scumbag sebelum meninggal dunia
Biografi dan karier Ivan Scumbag
Para penikmat musik underground masih belum percaya akan sosok dari seorang Scumbag yang telah meninggalkan dunia. Lengkingan dan teriakan yang sangat gahar menyuarakan realita kehidupan masih terus menggema di telinga. Sosok yang ramah, pribadi yang menyenangkan, dan banyak memberikan motivasi itu memang sudah tiada. Ivan Scumbag adalah sosok yang banyak memberikan motivasi dan menciptakan hal-hal baru untuk dunia underground Indonesia. Sosok Ivan yang sangat berkarisma diatas panggung dengan cepat menyedot perhatian massa. Gayanya yang ugal ugalan dan tidak bisa diam menyihir banyak orang. Ia mendedikasikan dirinya sebagai seorang Scumbag pada waktu itu. Dan ia memang pantas mendapatkan julukan tersebut.
Pria yang bernama lengkap Ivan Firmansyah ini menggebrak dunia underground Indonesia bersama band hardcore-metal nya bernama Burgerkill. Pria kelahiran 1 April 1978 dikenal sebagai pribadi yg menyenangkan,juga pendiam. Minatnya akan musik telah terlihat sejak ia masih kecil. Dan mulai bermain band sejak ia bersekolah di sekolah menengah pertama. Akhirnya setelah berulang kali membentuk band,pada tahun 1995 ia masuk Burgerkill yang didirikan oleh Eben dan Kimung. Burgerkill pada awal karirnya lebih sering main di Jakarta. Bahkan sempat disangka band Jakarta karena hal tersebut. Disamping memang pada waktu itu mereka masih membawakan Old School Hardcore Seperti Minor Threat, Circle Jerks, Black Flag, yg notabenenya lebih banyak dimainkan oleh band band Hardcore Jakarta dibandingkan dengan Bandung.
Perkenalanya dengan Beby, penabuh drum Beside kala itu memikat hatinya untuk bermain musik. Kendati darah seninya telah mengalir dari Ayahnya, karena memang seorang seniman handal. Semenjak itulah Ia kerap menghabiskan waktunya bermain musik ria. Aliran Bawahtanah menjadi gender yang diusungnya kelak. Burgerkil jadi pelabuhan sekaligus muara dalam mengekpresikan kegelisahan, kecambuk hatinya saat mengejar persoalan yang dihadapinya. Namun, ada yang unik dari Scumbag ini. Meski seorang pentolan kelompok Metal yang sarat pengguna dzat adiktif, tapi dalam urusan ibadah tak mau ketinggalan. Misalnya saat puasa di bulan ramadhan Ia selalu menasihati kawan-kawanya untuk tetap shaum dan shalat.
Aing kan geus mabok van! Sengit Bebi protes. Eh..!! mabok mah mabok. Tapi nu lima waktu kudu jalan terus”, ivan menjawab tak kalah sengit. Inilah percakapan yang mengasikan. Diakui atau tidak masa kecilnya yang dipenuhi dengan bimbingan keagamaan yang kuat membuat Ia tetap mempertahankan rutinitas ibadah. Keaktif di Ikatan Remaja Mesjid Membangun Daerah (Remamuda) Al-Hidayah; Ikatan Remaja Nurul Islam (IRNI); Ketua Ikatan Remaja Mesjid Sekolah Menengah Pertama (SMP) 12 Bandung. Melengkapi keimananya.

Ia sempat kuliah disalah satu purguruan tinggi negeri bergengsi didaerah Jatinangor, Sumedang. Akan tetapi, karena ia merasa musik adalah jalan hidupnya,ia pun memutuskan untuk drop out,dan terus menghajar jalanan bersama Burgerkill. Ivan tidak pernah hidup menetap disuatu tempat. Walaupun pada dasarnya Ivan dulu tinggal bersama keluarganya, namun setelah ayahnya meninggal Ivan memetuskan untuk keluar dari rumah karena tidak ingin membebani ibunya.Ia lebih sering menghabiskan waktunya dijalanan,atau dirumah sahabat sahabatnya. Ia merasa sangat menikmati kehidupannya tersebut. Ia begitu membumi dengan segala kerendahan hatinya walaupun bisa dibilang ia adalah seorang panutan dikomunitas bawah tanah Bandung. Banyak orang yg berlomba ingin dekat dengan Ivan,dan dengan tangan terbuka,ia menerima mereka semua.Begitulah dia,semakin orang lain memujanya,semakin ia merendahkan dirinya.Tidak ada ego seorang Rock Star sedikitpun dalam dirinya.
Satu hal lagi yang tak kalah menarik darinya, keinginya untuk menulis terpatri dalam coretan dinding kamar WC Rony salah satu kawan karibnya dan buku hariannya. Ikhtiar sekaligus mengikuti orang beradab dalam menulis terus mengebu-gebu bak api, manakala Ia mendapatkan tawaran membuat ilustrasi untuk buku ‘Tiga Angka Enam’ karya Addy Gembel (Forgoten) dari Minor Books yang dikomandoi oleh Kimung. Keterlibatanya dalam dunia tarik suara tak bisa diragukan lagi. Band Burgerkill tak bisa dipisahkan darinya lasmana dua sisi mata uang. Kegigihanya dalam berdendang menorehkan beberapa karya monumental. Hingga kini terkenang dalam ingatan pecinta musik underground, diantaranya; “DUA SISI” MC Album, Riotic Records, (2000), “BERKARAT” MC & CD Album, Sony Music Ent. Indonesia, (2003), “DUA SISI REPACKED” MC & CD Album, Sony Music Ent. Indonesia, (2005), “BEYOND COMA AND DESPAIR” MC & CD Album, Revolt! Records, (2006)
Beberapa penghargaan pun telah diraihnya. Antara lain Nominator “Band Independent Terbaik” versi majalah NEWSMUSIK Indonesia, (2000), Exclusive 1 year Endorsement “PUMA Sports Apparel” USA, (2001), Exclusive 2 year Endorsement “INSIGHT Clothing” Australia, (2002), Award “Best Metal Production” (“Berkarat”, Sony Music Ent.), AMI AWARDS, (2004), Salah satu Album Terbaik (“Beyond Coma…”, Revolt! Records) versi majalah RIPPLE Indonesia, (2006), 20 Album Indonesia Terbaik (“Beyond Coma…”, Revolt! Records) versi majalah ROLLING STONE Indonesia, (2006), Original Soundtrack “Hantu Jeruk Purut” Movie, Indika Film, (2006), Original Soundtrack “Malam Jum'at Kliwon” Movie, Indika Film, (2007).
Di tengah-tengat derasnya arus pelabelan dan mudahnya menjadi seleb mendadak. Scumbag bareng Burgerkill saat teken kontrak selama 6 album dengan Sony Music, malah rela meninggalkan produksi record ternama itu dan kembali ke Indie. Keputusan inilah yang menjadi decak kagum, Gustaff H Iskandar, Seniman bekerja untuk Bandung Center For New Media Arts Common Room Networks Foundation di prolog buku Based On True Story My Self Scumbag (Beyond Life And Death) (2007;365) . Namun keterbatasan inilah yang justru malah membina mereka menjadi musisi-musisi yang konsisten diranah idealisme yang tinggi. Terkondisikan oleh gesekan-gesekan dari lingkungan sekitar, membuat mental musisi-musisi Ujungberung menjadi kuat. Ini terbukti hingga sekarang mereka tetap konsisten memainkan musik yang mereka sukai, tidak terpancing oleh arus trend yang global. Justru merekalah yang kemudian menciptakan trend di kalangan musisi underground Bandung, Bahkan Indonesia.
Namun dalam perjalanannya meraih prestasi tersebut sosok Ivan sembat membaur dengan drugs dan alkohol yang mewarnai masa lalunya. Ivan mulai dari masa kecil yang dibesarkan dari kurangnya kontrol dari keluarga dan semasa remaja. Ivan kerap berpindah asuhan, sehingga figur keluarga sebagai kontrol dirinya cenderung semakin membias. Pola pikir yang tidak terkendali yang sangat kontradiktif dengan bimbingan keagamaan yang ia dapatkan dan bersifat dogmatis. Pendekatan dan pemahaman yang selintas ternyata tidak cukup dalam membentengi diri dari sisi pendobrakan dari relung jiwa Ivan. Hal inilah yang menjadi konflik besar dari dalam diri Ivan.

Konflik antara penasaran dan gengsi ABG , dengan bisikan alim dalam jiwanya digambarkan dengan jelas beserta illustrasi gambar di dalamnya. Konflk inilah yang merongrong kestabilan jiwa Ivan secara perlahan baik hubungan dengan band, kekasih dan keluarganya dan diperparah dengan meninggalnya sang ayah dan merupakan satu satunya dari keluarga Ivan yang dianggap sebagai kontrol dan stabilitas keluarga. Rasa kecewanya tersebut semakin terlampiaskan dengan manifestasi kecanduan drugs dan alcohol yang akhirnya malah dapat dimanifestasikan dengan berbagai karyanya berupa lirik lirik Burgerkill dalam album Berkarat dan album terakhirnya Beyond Coma and Despair yang cenderung merupakan cerita nyata dalam kehidupan keseharian dari sang maestro, Ivan.Scumbag.
Lirik yang ia ungkapkan begitu jujur dan sederhana. Ia mempertanyakan dirinya, masyarakat, tuhannya, kehidupannya, dan segala yang bertalian di dirinya. Lebih menyentuh lagi karena lirik tersebut ia ungkapkan dalam bahasa Inggris yang indah. Saya bahkan sempat lupa bahwa lirik lagu tersebut disuarakan dengan alunan musik yang sangat menghentak. Di akhir hidupnya dengan penyakit yang ia derita, yang ia sendiri tak tahu ia sedang sakit apa, Ivan tetap menjalankan komitmennya untuk berolah vokal. Sesak nafasnya, sakit kepalanya, dan ketidaksadarannya yang datang tiba-tiba sama sekali tidak membuat Ivan meminta izin untuk beristirahat. Ia tetap menyuarakan suaranya yang fenomenal, berusaha menjangkau range yang ia bayangkan, dan membuat beragam lirik yang menyuarakan kegalauannya akan hidup dan kerinduannya pada satu tempat bernama spiritual.
Kematian Ivan Scumbag
Kamis, 27 Juli 2006, tangis dan duka pasti menyelimuti kalangan
keluarga besar Burgerkill serta masyarakat metal Indonesia. Ivan sempat koma selama tiga hari di RS Santo Yusuf Bandung dan memakai alat bantu pernafasan.
Setelah di-diagnosa dokter bahwa tidak ada harapan lagi
untuk hidup, selang oksigen dan infus yang melekat di tubuhnya mulai dilepas. Siang itu juga Ivan langsung dibawa ke rumahnya di daerah Rancaekek. Dan akhirnya sekitar pukul 17.40 WIB, dia pun dipanggil menghadap yang kuasa. Rest in peace... Seorang maestro yang sangat total berdedikasi terhadap dunia yang digelutinya harus pergi terlebih dahulu diiringi karya masterpiece terakhir sepanjang karir bermusiknya, menurut Ebenz dkk. Kepergian Ivan juga mengundang apresiasi bekas bassis Burgerkill sekaligus sahabat dekatnya, Iman Rahman a.k.a Kimung, yang menulis buku biografi almarhum Ivan Firmansyah berjudul Myself ; Scumbag Beyond Life and Death. Buku ini rencananya akan dirilis dalam waktu dekat oleh penerbit Minorbooks. "...Aku harus tetap bertahan, terobos keterbatasanku. Kan kunikmati derita ini. Kan kunikmati rasa sakit ini. Aku memang sakit! Selamat datang dunia maya. Dan teman tak kasat mata! Selamat tinggal dunia waras. Dunia yang penuh bencana! Persetan dengan hidupku dan celotehanku... "
Sebulan sepeninggal Ivan, Burgerkill sempat dibantu Yadi Behom [Motordeath] dalam konser launching album Beyond Coma and Despair, di Bandung. Kemudian posisi vokal diisi sementara oleh Teguh [Right 88] untuk sejumlah proyek show Burgerkill, termasuk dalam tour fenomenal mereka di Jatim dan Bali, Januari 2007.
Sepulang dari tour, Ebenz dkk melakukan audisi secara terbuka untuk mencari vokalis tetap di line-up mereka. Proses yang
berjalan hampir enam bulan itu akhirnya membuahkan hasil. Orang pilihan yang beruntung dan dianggap punya kapabilitas terbaik itu adalah Viki [eks
Heaven Fall]. Aksinya bersama Burgerkill sudah bisa ditonton pada beberapa jadwal konser mereka yang cukup padat belakangan ini. Yeah, Burgerkill sedang berlari saat ini. Ebenz dkk mulai menulis materi musik anyar di studio mereka, sambil menyiapkan sebuah dokumenter DVD yang merekam segala perjalanan karir Burgerkill selama 12 tahun. Klip terbaru Burgerkill yang berjudul Angkuh sudah mulai diputar di berbagai stasiun tv swasta. Pihak manajemen Burgerkill juga baru saja membuka fans club resmi yang dikasih nama Begundal Hellclub. Ditambah situs resmi mereka yang sedang dalam proses konstruksi. Run to the kills!... Suatu impian besar memang memerlukan semangat, usaha dan kerja keras. Setelah setahun kepergian Ivan Scumbag, band ini terbukti tetap tangguh dan terus melaju kencang. Burgerkill sekarang adalah gitaris Ebenz dan Agung, drummer Andris, bassis Ramdhan, vokalis Viki, dan sebuah masa depan...
"Rest In Peace Ivan Scumbag"
Ts Cuman nemerima
Ts sangat menolak
Spoiler for :
Puisi Alm Ivan Scumbag sebelum meninggal dunia
Spoiler for :
Aku melihat kematian begitu indah
Bulat pucat purnama di langit yang gelap
Memenuhi rongga langit yang temaram dengan aroma dupa mistik yang misterius
Aku melihat kematian begitu indah
Lembut mengalir bening, membelai batu gamping warna krem yang berserak di dasarnya
Menciptakan riam2 kecil
Membuat laju sepotong daun kering yang hanyut terguncang dan tertahan-tahan. Lalu dengan sayap lembutnya, mengepak empuk dan terbang ringan melayang hampa.
Di tengah gurun tandus dia berkelana menunjukkan jalan pada setiap langkah pengelana yang tersesat
Gurun yang hanya menyisakan udara panas dan angin kuat berdebu
Yang menjelmakan hasrat liar dengan dominasi pada hidup
Bahkan hingga hari ini aku masih melihat kematian begitu indah
Tanpa harus ada darah yang tumpah dan nadi yang terkoyak
Tanpa harus ada tubuh yang tergantung kaku diatas kusen berdebu
Kematian melayang perlahan dan hinggap di lubuk kalbu yang mulai enggan untuk berdetak secara teratur
Hanya tubuh yang diam terbaring tenang
Seperti tidur panjang yang nyenyak dengan mimpi indah tanpa akhir
Dan kini keindahan itu memelukku
Menyergap lembut dari belakang dan mendekapku erat penuh hangat
Seperti kekasih yang menumpahkan segala rasa rindu
Ada tangisan bahagia dan kecupan rasa suka
Lalu kematian memasangkan kedua sayap mungilnya di belakang pundakku
Memberikan padaku mahkota bercahaya
Lingkaran bersinar yang melayang tepat diatas kepalaku
Aku seperti dewa matahari
Seperti dewa matahari badanku melayang ringan dan bercahaya penuh kharisma
Memendar dalam dingin dan udara yang tak berasa apa-apa
Aku melihat kematian sebagai serpihan dari puzzle yang harus dirangkai satu-persatu
untuk mendapatkan sebuah rupa yang utuh dan sempurna
Kematian maksimal
Kebebasan sejati
Dari rasa sakit
Bulat pucat purnama di langit yang gelap
Memenuhi rongga langit yang temaram dengan aroma dupa mistik yang misterius
Aku melihat kematian begitu indah
Lembut mengalir bening, membelai batu gamping warna krem yang berserak di dasarnya
Menciptakan riam2 kecil
Membuat laju sepotong daun kering yang hanyut terguncang dan tertahan-tahan. Lalu dengan sayap lembutnya, mengepak empuk dan terbang ringan melayang hampa.
Di tengah gurun tandus dia berkelana menunjukkan jalan pada setiap langkah pengelana yang tersesat
Gurun yang hanya menyisakan udara panas dan angin kuat berdebu
Yang menjelmakan hasrat liar dengan dominasi pada hidup
Bahkan hingga hari ini aku masih melihat kematian begitu indah
Tanpa harus ada darah yang tumpah dan nadi yang terkoyak
Tanpa harus ada tubuh yang tergantung kaku diatas kusen berdebu
Kematian melayang perlahan dan hinggap di lubuk kalbu yang mulai enggan untuk berdetak secara teratur
Hanya tubuh yang diam terbaring tenang
Seperti tidur panjang yang nyenyak dengan mimpi indah tanpa akhir
Dan kini keindahan itu memelukku
Menyergap lembut dari belakang dan mendekapku erat penuh hangat
Seperti kekasih yang menumpahkan segala rasa rindu
Ada tangisan bahagia dan kecupan rasa suka
Lalu kematian memasangkan kedua sayap mungilnya di belakang pundakku
Memberikan padaku mahkota bercahaya
Lingkaran bersinar yang melayang tepat diatas kepalaku
Aku seperti dewa matahari
Seperti dewa matahari badanku melayang ringan dan bercahaya penuh kharisma
Memendar dalam dingin dan udara yang tak berasa apa-apa
Aku melihat kematian sebagai serpihan dari puzzle yang harus dirangkai satu-persatu
untuk mendapatkan sebuah rupa yang utuh dan sempurna
Kematian maksimal
Kebebasan sejati
Dari rasa sakit
Biografi dan karier Ivan Scumbag
Spoiler for :
Spoiler for :

Para penikmat musik underground masih belum percaya akan sosok dari seorang Scumbag yang telah meninggalkan dunia. Lengkingan dan teriakan yang sangat gahar menyuarakan realita kehidupan masih terus menggema di telinga. Sosok yang ramah, pribadi yang menyenangkan, dan banyak memberikan motivasi itu memang sudah tiada. Ivan Scumbag adalah sosok yang banyak memberikan motivasi dan menciptakan hal-hal baru untuk dunia underground Indonesia. Sosok Ivan yang sangat berkarisma diatas panggung dengan cepat menyedot perhatian massa. Gayanya yang ugal ugalan dan tidak bisa diam menyihir banyak orang. Ia mendedikasikan dirinya sebagai seorang Scumbag pada waktu itu. Dan ia memang pantas mendapatkan julukan tersebut.
Pria yang bernama lengkap Ivan Firmansyah ini menggebrak dunia underground Indonesia bersama band hardcore-metal nya bernama Burgerkill. Pria kelahiran 1 April 1978 dikenal sebagai pribadi yg menyenangkan,juga pendiam. Minatnya akan musik telah terlihat sejak ia masih kecil. Dan mulai bermain band sejak ia bersekolah di sekolah menengah pertama. Akhirnya setelah berulang kali membentuk band,pada tahun 1995 ia masuk Burgerkill yang didirikan oleh Eben dan Kimung. Burgerkill pada awal karirnya lebih sering main di Jakarta. Bahkan sempat disangka band Jakarta karena hal tersebut. Disamping memang pada waktu itu mereka masih membawakan Old School Hardcore Seperti Minor Threat, Circle Jerks, Black Flag, yg notabenenya lebih banyak dimainkan oleh band band Hardcore Jakarta dibandingkan dengan Bandung.
Perkenalanya dengan Beby, penabuh drum Beside kala itu memikat hatinya untuk bermain musik. Kendati darah seninya telah mengalir dari Ayahnya, karena memang seorang seniman handal. Semenjak itulah Ia kerap menghabiskan waktunya bermain musik ria. Aliran Bawahtanah menjadi gender yang diusungnya kelak. Burgerkil jadi pelabuhan sekaligus muara dalam mengekpresikan kegelisahan, kecambuk hatinya saat mengejar persoalan yang dihadapinya. Namun, ada yang unik dari Scumbag ini. Meski seorang pentolan kelompok Metal yang sarat pengguna dzat adiktif, tapi dalam urusan ibadah tak mau ketinggalan. Misalnya saat puasa di bulan ramadhan Ia selalu menasihati kawan-kawanya untuk tetap shaum dan shalat.
Aing kan geus mabok van! Sengit Bebi protes. Eh..!! mabok mah mabok. Tapi nu lima waktu kudu jalan terus”, ivan menjawab tak kalah sengit. Inilah percakapan yang mengasikan. Diakui atau tidak masa kecilnya yang dipenuhi dengan bimbingan keagamaan yang kuat membuat Ia tetap mempertahankan rutinitas ibadah. Keaktif di Ikatan Remaja Mesjid Membangun Daerah (Remamuda) Al-Hidayah; Ikatan Remaja Nurul Islam (IRNI); Ketua Ikatan Remaja Mesjid Sekolah Menengah Pertama (SMP) 12 Bandung. Melengkapi keimananya.
Spoiler for :


Ia sempat kuliah disalah satu purguruan tinggi negeri bergengsi didaerah Jatinangor, Sumedang. Akan tetapi, karena ia merasa musik adalah jalan hidupnya,ia pun memutuskan untuk drop out,dan terus menghajar jalanan bersama Burgerkill. Ivan tidak pernah hidup menetap disuatu tempat. Walaupun pada dasarnya Ivan dulu tinggal bersama keluarganya, namun setelah ayahnya meninggal Ivan memetuskan untuk keluar dari rumah karena tidak ingin membebani ibunya.Ia lebih sering menghabiskan waktunya dijalanan,atau dirumah sahabat sahabatnya. Ia merasa sangat menikmati kehidupannya tersebut. Ia begitu membumi dengan segala kerendahan hatinya walaupun bisa dibilang ia adalah seorang panutan dikomunitas bawah tanah Bandung. Banyak orang yg berlomba ingin dekat dengan Ivan,dan dengan tangan terbuka,ia menerima mereka semua.Begitulah dia,semakin orang lain memujanya,semakin ia merendahkan dirinya.Tidak ada ego seorang Rock Star sedikitpun dalam dirinya.
Satu hal lagi yang tak kalah menarik darinya, keinginya untuk menulis terpatri dalam coretan dinding kamar WC Rony salah satu kawan karibnya dan buku hariannya. Ikhtiar sekaligus mengikuti orang beradab dalam menulis terus mengebu-gebu bak api, manakala Ia mendapatkan tawaran membuat ilustrasi untuk buku ‘Tiga Angka Enam’ karya Addy Gembel (Forgoten) dari Minor Books yang dikomandoi oleh Kimung. Keterlibatanya dalam dunia tarik suara tak bisa diragukan lagi. Band Burgerkill tak bisa dipisahkan darinya lasmana dua sisi mata uang. Kegigihanya dalam berdendang menorehkan beberapa karya monumental. Hingga kini terkenang dalam ingatan pecinta musik underground, diantaranya; “DUA SISI” MC Album, Riotic Records, (2000), “BERKARAT” MC & CD Album, Sony Music Ent. Indonesia, (2003), “DUA SISI REPACKED” MC & CD Album, Sony Music Ent. Indonesia, (2005), “BEYOND COMA AND DESPAIR” MC & CD Album, Revolt! Records, (2006)
Spoiler for :

Beberapa penghargaan pun telah diraihnya. Antara lain Nominator “Band Independent Terbaik” versi majalah NEWSMUSIK Indonesia, (2000), Exclusive 1 year Endorsement “PUMA Sports Apparel” USA, (2001), Exclusive 2 year Endorsement “INSIGHT Clothing” Australia, (2002), Award “Best Metal Production” (“Berkarat”, Sony Music Ent.), AMI AWARDS, (2004), Salah satu Album Terbaik (“Beyond Coma…”, Revolt! Records) versi majalah RIPPLE Indonesia, (2006), 20 Album Indonesia Terbaik (“Beyond Coma…”, Revolt! Records) versi majalah ROLLING STONE Indonesia, (2006), Original Soundtrack “Hantu Jeruk Purut” Movie, Indika Film, (2006), Original Soundtrack “Malam Jum'at Kliwon” Movie, Indika Film, (2007).
Di tengah-tengat derasnya arus pelabelan dan mudahnya menjadi seleb mendadak. Scumbag bareng Burgerkill saat teken kontrak selama 6 album dengan Sony Music, malah rela meninggalkan produksi record ternama itu dan kembali ke Indie. Keputusan inilah yang menjadi decak kagum, Gustaff H Iskandar, Seniman bekerja untuk Bandung Center For New Media Arts Common Room Networks Foundation di prolog buku Based On True Story My Self Scumbag (Beyond Life And Death) (2007;365) . Namun keterbatasan inilah yang justru malah membina mereka menjadi musisi-musisi yang konsisten diranah idealisme yang tinggi. Terkondisikan oleh gesekan-gesekan dari lingkungan sekitar, membuat mental musisi-musisi Ujungberung menjadi kuat. Ini terbukti hingga sekarang mereka tetap konsisten memainkan musik yang mereka sukai, tidak terpancing oleh arus trend yang global. Justru merekalah yang kemudian menciptakan trend di kalangan musisi underground Bandung, Bahkan Indonesia.
Spoiler for :
Namun dalam perjalanannya meraih prestasi tersebut sosok Ivan sembat membaur dengan drugs dan alkohol yang mewarnai masa lalunya. Ivan mulai dari masa kecil yang dibesarkan dari kurangnya kontrol dari keluarga dan semasa remaja. Ivan kerap berpindah asuhan, sehingga figur keluarga sebagai kontrol dirinya cenderung semakin membias. Pola pikir yang tidak terkendali yang sangat kontradiktif dengan bimbingan keagamaan yang ia dapatkan dan bersifat dogmatis. Pendekatan dan pemahaman yang selintas ternyata tidak cukup dalam membentengi diri dari sisi pendobrakan dari relung jiwa Ivan. Hal inilah yang menjadi konflik besar dari dalam diri Ivan.
Spoiler for :


Konflik antara penasaran dan gengsi ABG , dengan bisikan alim dalam jiwanya digambarkan dengan jelas beserta illustrasi gambar di dalamnya. Konflk inilah yang merongrong kestabilan jiwa Ivan secara perlahan baik hubungan dengan band, kekasih dan keluarganya dan diperparah dengan meninggalnya sang ayah dan merupakan satu satunya dari keluarga Ivan yang dianggap sebagai kontrol dan stabilitas keluarga. Rasa kecewanya tersebut semakin terlampiaskan dengan manifestasi kecanduan drugs dan alcohol yang akhirnya malah dapat dimanifestasikan dengan berbagai karyanya berupa lirik lirik Burgerkill dalam album Berkarat dan album terakhirnya Beyond Coma and Despair yang cenderung merupakan cerita nyata dalam kehidupan keseharian dari sang maestro, Ivan.Scumbag.
Lirik yang ia ungkapkan begitu jujur dan sederhana. Ia mempertanyakan dirinya, masyarakat, tuhannya, kehidupannya, dan segala yang bertalian di dirinya. Lebih menyentuh lagi karena lirik tersebut ia ungkapkan dalam bahasa Inggris yang indah. Saya bahkan sempat lupa bahwa lirik lagu tersebut disuarakan dengan alunan musik yang sangat menghentak. Di akhir hidupnya dengan penyakit yang ia derita, yang ia sendiri tak tahu ia sedang sakit apa, Ivan tetap menjalankan komitmennya untuk berolah vokal. Sesak nafasnya, sakit kepalanya, dan ketidaksadarannya yang datang tiba-tiba sama sekali tidak membuat Ivan meminta izin untuk beristirahat. Ia tetap menyuarakan suaranya yang fenomenal, berusaha menjangkau range yang ia bayangkan, dan membuat beragam lirik yang menyuarakan kegalauannya akan hidup dan kerinduannya pada satu tempat bernama spiritual.
Kematian Ivan Scumbag
Spoiler for :
Spoiler for :

Kamis, 27 Juli 2006, tangis dan duka pasti menyelimuti kalangan
keluarga besar Burgerkill serta masyarakat metal Indonesia. Ivan sempat koma selama tiga hari di RS Santo Yusuf Bandung dan memakai alat bantu pernafasan.
Setelah di-diagnosa dokter bahwa tidak ada harapan lagi
untuk hidup, selang oksigen dan infus yang melekat di tubuhnya mulai dilepas. Siang itu juga Ivan langsung dibawa ke rumahnya di daerah Rancaekek. Dan akhirnya sekitar pukul 17.40 WIB, dia pun dipanggil menghadap yang kuasa. Rest in peace... Seorang maestro yang sangat total berdedikasi terhadap dunia yang digelutinya harus pergi terlebih dahulu diiringi karya masterpiece terakhir sepanjang karir bermusiknya, menurut Ebenz dkk. Kepergian Ivan juga mengundang apresiasi bekas bassis Burgerkill sekaligus sahabat dekatnya, Iman Rahman a.k.a Kimung, yang menulis buku biografi almarhum Ivan Firmansyah berjudul Myself ; Scumbag Beyond Life and Death. Buku ini rencananya akan dirilis dalam waktu dekat oleh penerbit Minorbooks. "...Aku harus tetap bertahan, terobos keterbatasanku. Kan kunikmati derita ini. Kan kunikmati rasa sakit ini. Aku memang sakit! Selamat datang dunia maya. Dan teman tak kasat mata! Selamat tinggal dunia waras. Dunia yang penuh bencana! Persetan dengan hidupku dan celotehanku... "
Sebulan sepeninggal Ivan, Burgerkill sempat dibantu Yadi Behom [Motordeath] dalam konser launching album Beyond Coma and Despair, di Bandung. Kemudian posisi vokal diisi sementara oleh Teguh [Right 88] untuk sejumlah proyek show Burgerkill, termasuk dalam tour fenomenal mereka di Jatim dan Bali, Januari 2007.
Sepulang dari tour, Ebenz dkk melakukan audisi secara terbuka untuk mencari vokalis tetap di line-up mereka. Proses yang
berjalan hampir enam bulan itu akhirnya membuahkan hasil. Orang pilihan yang beruntung dan dianggap punya kapabilitas terbaik itu adalah Viki [eks
Heaven Fall]. Aksinya bersama Burgerkill sudah bisa ditonton pada beberapa jadwal konser mereka yang cukup padat belakangan ini. Yeah, Burgerkill sedang berlari saat ini. Ebenz dkk mulai menulis materi musik anyar di studio mereka, sambil menyiapkan sebuah dokumenter DVD yang merekam segala perjalanan karir Burgerkill selama 12 tahun. Klip terbaru Burgerkill yang berjudul Angkuh sudah mulai diputar di berbagai stasiun tv swasta. Pihak manajemen Burgerkill juga baru saja membuka fans club resmi yang dikasih nama Begundal Hellclub. Ditambah situs resmi mereka yang sedang dalam proses konstruksi. Run to the kills!... Suatu impian besar memang memerlukan semangat, usaha dan kerja keras. Setelah setahun kepergian Ivan Scumbag, band ini terbukti tetap tangguh dan terus melaju kencang. Burgerkill sekarang adalah gitaris Ebenz dan Agung, drummer Andris, bassis Ramdhan, vokalis Viki, dan sebuah masa depan...
"Rest In Peace Ivan Scumbag"
Spoiler for :
semoga arwah alm Ivan Scumbag diterima di surga dan amal ibadah nya di terima oleh Allah SWT. AMINNNN
"Rest In Peace Ivan Scumbag"
"Rest In Peace Ivan Scumbag"


Spoiler for :

Ts Cuman nemerima
Spoiler for :

Ts sangat menolak
Spoiler for :

0
53.9K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan