Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

montie84Avatar border
TS
montie84
Terapi peti mati, cara unik warga China dan Ukraina atasi stres


Spoiler for Kagak Nyesel Di buka, Kado Istimewa:




Terapi peti mati, cara unik warga China dan Ukraina atasi stres





Mau coba terapi stres yang beda dari biasanya? Bagaimana kalau tidur di peti jenazah? Ini adalah jenis terapi untuk mengatasi stres dan depresi yang sedang populer di China serta Ukraina. Metode terapi unik ini ditawarkan oleh sebuah klinik psikoterapi di China. Menurut Tan Yulong, salah satu terapis di sana, terapi ini ditujukan untuk para pasien dengan masalah kejiwaan. Dengan metode simulasi kematian ini, diharapkan pasien akan mendapatkan 'pencerahan' dan merasa lebih baik setelahnya.

Untuk mendapatkan terapi ini, pasien akan diantar ke sebuah ruangan seluas lime meter persegi yang berisi sebuah peti jenazah. Mereka diminta untuk menuliskan pesan terakhir, kemudian dipersilakan untuk berbaring di dalam peti jenazah dan wajahnya ditutupi dengan secarik kain putih. Agar semakin terasa nuansa kematiannya, pasien diputarkan lagu pengiring prosesi pemakaman.



Terapi ini hanya berlangsung selama lima menit saja. Begitu terdengar suara tangisan bayi, maka berakhirlah sesi terapi peti jenazah. Sang terapis akan membuka peti dan memperdengarkan musik yang ceria untuk menyambut pasien. Setelah menjalani perawatan ini biasanya pasien akan merasa seperti dilahirkan kembali.

Meskipun manfaat terapi ini terdengar tidak masuk akal, tetapi nyatanya banyak pasien yang mengklaim kalau perawatan ini benar-benar berkhasiat. Menurut Shenyang Suns Evening News yang dikutip Rocketnews24, setidaknya sudah ada 1.000 warga China yang merasakan perubahan positif dalam kondisi kejiwaan mereka sejak menjalani terapi ini. Seorang pasien bernama Tuan Fan menyatakan kalau depresinya mulai berkurang dan pola pikirnya dalam memandang hidup berubah sejak mengikuti terapi kematian ini.





"Selama ini aku berpikir kalau yang paling aku inginkan dalam hidup adalah uang dan jabatan tinggi." Karena pemikiran ambisiusnya itu Fan jadi mengalami depresi akut, hingga pernah mencoba untuk mengakhiri hidupnya berkali-kali. Tetapi sejak mengikuti sesi terapi kematian, tujuan hidupnya berubah. Sekarang ia lebih fokus untuk membantu orang-orang yang kurang beruntung dan karenanya hidupnya jadi terasa lebih tenang dan berharga.

Terapi simulasi kematian ini mulai dikenal ketika seorang pengrajin kotak dari Truskavets, Ukraina, Stepan Piryanyk menawarkan konsep terapi bertema kehidupan setelah kematian. Dilaporkan Huffington Post, terapi itu menawarkan konsep yang kurang-lebih sama dengan klinik psikoterapi di China tadi. Hanya saja di sini satu sesi berlangsung selama lima belas menit dan pasien bebas memilih untuk berbaring dengan peti tertutup atau terbuka.



Salah satu pasien yang mencoba terapi ini, Anna Petrukhina mengatakan kepada Huffington Post, "Setelah bekerja keras seharian, aku bisa datang kemari dan bersantai." Kemudian perempuan berusia 51 tahun ini menambahkan, "Sesudahnya aku pulang ke rumah dengan suasana hati yang berbeda."








Piryanyk mendapatkan ide terapi kematian ini dari neneknya. Sesuai tradisi keluarga, orang tuanya menyimpan sebuah peti mati di loteng. Suatu hari neneknya yang tinggal di apartemen memintanya untuk membuatkan sebuah perabotan untuk ditempatkan di kediamannya. Kemudian Piryanyk membuatkan sebuah sofa dari peti mati tadi untuk neneknya. Sang nenek menggunakan peti tersebut untuk berbaring santai di dalamnya setiap sore. Menurutnya kegiatan itu malah menjadikannya rileks.



Sumur

Diubah oleh montie84 03-06-2014 09:32
0
3.8K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan