- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!


TS
wongsodijoyo
[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603110943.gif)

![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603111004.gif)

![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603111016.gif)
Quote:
Permisi agan agan kembali lagi dengan gue dan pastinya gue akan membagikan hal hal yang menarik dan uptodate . 
sebelum itu mari kita lihat yang di bawah ini ..

sebelum itu mari kita lihat yang di bawah ini ..
Quote:
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603111342.gif)
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603111416.gif)
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603111428.gif)
Quote:
[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!

![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603112118.gif)
Spoiler for 1. Dr. Rahmi Utami:
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603111817.jpg)
Quote:
ada benarnya perumpamaan yang mengatakan don’t judge book by its cover. seperti hal nya dengan Dr. Siti Rahmi utami seorang penyandang difabel yang mendapatkan gelar doktor terbaik. Dari segi fisik banyak orang yang menganggap beliau tidak mampu, tetapi hal itu tidak terbukti, buktinya sekarang beliau menginspirasi saya dan juga teman-teman difabel lainnya. Dari jerih payahnya itulah Dr. Siti Rahmi Utami mengubah stigma negatif terhadap penyandang difabel. kata siapa penyandang difabel tidak bisa apa-apa?
tubuhnya yang mungil tidak membatasi dirinya untuk meraih cita-cita. melalui thesis yang berjudul “Determinants of Capital Structure of Firms in the Manufacturing Sector in Indonesia” Dr. Siti Rahmi Utami berhasil mendapatkan gelar nya sebagai doktor terbaik.
hebatnya lagi penyerahan gelar doktor itu juga dihadiri princes maxima yang merupakan suatu anggota keluarga kerajaan belanda. Dr. Siti Rahmi utami adalah lulusan dari Universitas trisakti jurusan teknik lingkungan dan manajemen lingkungan. Dari prestasinya tersebut, Dr. Siti Rahmi Utami mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Maastricht school of management.
tubuhnya yang mungil tidak membatasi dirinya untuk meraih cita-cita. melalui thesis yang berjudul “Determinants of Capital Structure of Firms in the Manufacturing Sector in Indonesia” Dr. Siti Rahmi Utami berhasil mendapatkan gelar nya sebagai doktor terbaik.
hebatnya lagi penyerahan gelar doktor itu juga dihadiri princes maxima yang merupakan suatu anggota keluarga kerajaan belanda. Dr. Siti Rahmi utami adalah lulusan dari Universitas trisakti jurusan teknik lingkungan dan manajemen lingkungan. Dari prestasinya tersebut, Dr. Siti Rahmi Utami mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di Maastricht school of management.

![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603112118.gif)
Spoiler for 2. Irma Suyanti:
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603112553.jpg)
Quote:
Pada awalnya, untuk pemasaran iapun menawarkan produknya kepada tetangga-tetangganya yang membutuhkan dan dijual ke pasar terdekat. Mungkin bias saja terjadi, pada saat awal melakukan pemasaran produknya ini, pembeli hanya kasihan kepadanya, sehingga membelinya walaupun tidak membutuhkan. Terkadang hal semacam ini menjadi dilematis terhadap pembeli, karena kasihan semata. Tetapi hal itu tidak menyurutkan semangat Irma dan suaminya untuk berusaha. Semakin lama usahanya semakin bertambah, maka iapun tidak mampu mengatasi permintaan pelanggan. Maka selanjutnya Irma dan suaminya mencari orang untuk membantunya. Pada awalnya ia mengoptimalkan temen-teman penyandang cacat untuk membantu memproduksi. Harapannya untuk memberikan bekal terhadap teman-teman senasib agar lebih produktif.
Lambat-laun ia mampu produk yang dihasilkan benar-benar mampu menjawab kebutuhan pasar. Sehingga produk yang dihasilkanpun semakin banyak dan semakin beragam. Tidak hanya keset saja, tetapi juga merambah produk-produk lain yang berbahan dasar kain perca. Pada akhirnya kebutuhan tenaga kerjapun harus terus ditambah untuk memenuhi kuota, sehingga harus terus menambah jumlah tenaga kerja. Hingga saat jumlah tenaga yang mengolah kain perca inipun telah mencapai 2.500 orang, dengan 150 orang di antaranya adalah penyandang cacat. Bahkan iapun menyediakan tempat menginap bagi penyandang cacat yang bekerja ditempatnya. Selain hal itu, iapun mengoptimalkan masyarakat sekitar desanya di Karangsari, Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. Selain memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, Irma juga melakukan pendampingan untuk produksi bagi kelompok-kelompok kerja maupun secara individual. Pendampingan yang dilakukan Irma pun pada akirnya telah menyebar seluruh Kebumen maupun Jawa Tengah.
Lambat-laun ia mampu produk yang dihasilkan benar-benar mampu menjawab kebutuhan pasar. Sehingga produk yang dihasilkanpun semakin banyak dan semakin beragam. Tidak hanya keset saja, tetapi juga merambah produk-produk lain yang berbahan dasar kain perca. Pada akhirnya kebutuhan tenaga kerjapun harus terus ditambah untuk memenuhi kuota, sehingga harus terus menambah jumlah tenaga kerja. Hingga saat jumlah tenaga yang mengolah kain perca inipun telah mencapai 2.500 orang, dengan 150 orang di antaranya adalah penyandang cacat. Bahkan iapun menyediakan tempat menginap bagi penyandang cacat yang bekerja ditempatnya. Selain hal itu, iapun mengoptimalkan masyarakat sekitar desanya di Karangsari, Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen. Selain memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat sekitar, Irma juga melakukan pendampingan untuk produksi bagi kelompok-kelompok kerja maupun secara individual. Pendampingan yang dilakukan Irma pun pada akirnya telah menyebar seluruh Kebumen maupun Jawa Tengah.

![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603110943.gif)
Spoiler for 3.Tony Christiansen:
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603112831.jpg)
Quote:
Lelaki ini bukan lah sembarangan karena hampir perjalanan karirnya menorehkan prestasi entah di dunia bisnis , atlit , pendaki gunung , pembicara profesional dan pilot bersetifikat ! 

Quote:
My goal was to own my own business by the time I was 30. I achieve this three years early.’
Tony membeli sebuah perusahaan reklame pada usia 27 dan mengembangkannya menjadi perusahaan terbesar dalam kategorinya di Selandia Baru.
Tony membeli sebuah perusahaan reklame pada usia 27 dan mengembangkannya menjadi perusahaan terbesar dalam kategorinya di Selandia Baru.

![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603110943.gif)
Spoiler for 4.Dian Inggrawati:
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603113251.jpg)
Quote:
Dian adalah perempuan tunarungu berumur 27 tahun. Dian udah mengharumkan nama bangsa Indonesia di luar negeri lho. Dia jadi juara ketiga di ajang Miss Deaf World 2011 dan Miss Deaf Europe 2011 di Praham Ceko. Gak cuma itu, Dian punya lebih dari 100 piala hasil prestasinya di berbagai kejuaran seperti, peragaan busana, gambar, dan memasak. 

![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603110943.gif)
Spoiler for 5. Stephanie Handojo:
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603113412.jpg)
Quote:
Sejak lahir Stephanie mengalami down syndrome. Walau begitu Stephanie memiliki prestasi yang luar biasa. Stephanie mewakili Indonesia di ajang Special Olympic World Summer Games XIII Athena di Yunani tahun 2011. Gak cuma itu, Stephani juga berhasil dapat medali emas untuk cabang renang nomer 50 meter gaya dada. Karena prestasinya itu, Stephanie dipilih untuk membawa obor Olimpiade London di kota Robin Hood, Notingham. Stephanie juga punya prestasi di dalam negeri lho. Ia tercatat dalam Museum Rekor Indonesia karena bisa main piano dan memainkan 22 lagu dalam waktu 2 jam. 

![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603110943.gif)
Spoiler for 6.Sugeng Siswoyudono:
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603113642.jpg)
Quote:
Kalau suka nonton Metro TV, pasti gak asing ada iklan seseorang yang memakai kaki palsu dan kini dia justru membantu sahabat-sahabatnya yang mengalami hal serupa dengan membuatkan kaki palsu untuk mereka. Dia adalah Mas Sugeng. Pria asal Mojokerto ini memang luar biasa, disaat Ia mengalami kebatasan, justru Ia kini menembus batas dan telah berhasil menolong ribuan orang yang harus kehilangan kakinya. Bahkan kaki produksi mas Sugeng ini kabarnya dilirik oleh negara-negara lain, tapi hebatnya lagi mas Sugeng lebih memilih hanya untuk memproduksi kaki palsu untuk orang-orang yang ada di Indonesia saja. Oleh karena kontribusinya itu, Mas Sugeng berhasil meraih penghargaan Kick Andy Heroes dari Kick Andy. 

![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603110943.gif)
Spoiler for 7. Christian Sitompul:
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603113751.jpg)
Quote:
Kalau liat nama belakangnya dan mukanya, pasti kita tahu ayahnya si Tian. Yup, Christian merupakan anak dari Ruhut Sitompul. Walau mengalami down syndrome tapi prestasinya juga sudah mendunia. Sama seperti Stephanie, Tian juga mendapatkan medali emas pada cabang renang gaya bebas 50 m di Olimpiade tuna grahita di Yunani.

![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603110943.gif)
Spoiler for 8. Angkie Yudistia:
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603113908.jpg)
Quote:
Cantik, ramah, dan pintar. Itu lah seorang Angkie Yudistia. Wanita lulusan S2 Komunikasi STIKOM the London School of Public Relations Jakarta ini harus menerima dirinya tidak bisa mendengar ketika usianya remaja. Namun Angkie tidak menyerah begitu saja, Ia justru membuktikan kalau Ia dapat melawan semua omongan orang dan Ia berhasil menembus batas. Angkie saat ini juga merupakan seorang CEO dari Thisable Enterprise yang merupakan konsultan untuk permasalahan teman-teman difabel di Indonesia. 

![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603110943.gif)
Spoiler for 9. Handry Satriago:
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603114203.jpg)
Quote:
[CENTER]Wah kalau ini sih harus bisa dijadikan idola sekaligus teladan buat anak muda Indonesia, beliau adalah bapak Handry Satriago yang merupakan CEO dari GE alias General Electric Indonesia. Walau harus menjalani aktivitas dari kursi rodanya, tapi itu gak jadi halangan untuk pak Handry menunjukkan prestasinya hingga ke level dunia. Beliau juga terkenal karena menulis surat untuk pemimpin masa depan Indonesia 

![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603110943.gif)
Spoiler for 10.Ratna Indraswari Ibrahim:
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603114500.jpg)
Quote:
Ratna Indraswari menderita kelainan darah (thallasemia) sejak lahir. Dua kali seminggu ia harus menjalani cuci darah. Kendati demikian, ia berhasil membuktikan bahwa penyakit bukan halangan untuk berkreativitas. “Semoga tidak ada yang mengalami seperti saya. sungguh penderitaan sepanjang hayat.
Tapi Allah Maha Pengaslh. selalu memberi kernudahan kepada saya. Alhamdulillah, akhirnvapenyakit mi malah saya maknai
sebagai berkah. Mungkin saya tidak akan jadi penulis jika tidak
mengidap thallassemia.’ ungkapnya tegar. Semangat wanita kelahiran Sumedang i6 Mei 1957 dalam menulis tak perlu diragukan. Meski digerogoti penyalcit. Ratna Indraswari terus berkarya. Ibu dua anak im mengaku bisa menulis kapan dan di mana saja. Bahkan pada saat
diopname di rumah sakit ia sering membawa mesin tik. Kalau dokter atau
suster pas lagi lengab dia suka mencuri-curi waktu untuk mengetik. Sampai produktifitas Pipiet seolah tak tertandingi oleh penulis-penulis
lain. Selama 30 tahun berkecimpung di dunia tulis-menulis Ia telah melahirkan 96 judul buku. Itu belum termasuk ratusan cerpen dan puluhan novel berbahasa Sunda. Wajarjika Ahmadun Yosi Herfanda kemudian menjulukinya sebagai Ikon Fiksi Indonesia. Fakta sekali lagi menegaskan bahwa penyandang cacat pun bisa jadi penulis. Termasuk orang yang kedua tangan dan kakinya tak dapat berfungsi. Seperti dialami Ratna
Indraswari Ibrahim. akibat penyakit radang tulang (rczchitLs) ia hanya mampu duduk di kursi roda. Dengan kondisi tersebut, segala keperluannya harus dilayani. Kendati demikian, ia senantiasa tetap bersyukur. tak pernah menghujat takdir yang menimpa dirinya. “Masih untung otak saya selamat. tidak diserang virus. Jadi. saya masih bisa berpikir dan berbuat
sesuatu,” katanya. sepintas melihat keadaan Ratna Indraswari yang tak berdaya, orang akan mengira dia tidak bakal bisa berbuat apa apa. Nyatanya, tulisan dia sering menghiasi lembaran media massa. Bahkan, sebagian telah dibukukan seperti Kczdo Istimewa. Menjelczng Pagi. .Vamanya Massa. Lakon di Kota Senja. Sumi dan
Gambarnya (kumpulan cerpen) dan Lemah Tanjung (novel).
Tapi Allah Maha Pengaslh. selalu memberi kernudahan kepada saya. Alhamdulillah, akhirnvapenyakit mi malah saya maknai
sebagai berkah. Mungkin saya tidak akan jadi penulis jika tidak
mengidap thallassemia.’ ungkapnya tegar. Semangat wanita kelahiran Sumedang i6 Mei 1957 dalam menulis tak perlu diragukan. Meski digerogoti penyalcit. Ratna Indraswari terus berkarya. Ibu dua anak im mengaku bisa menulis kapan dan di mana saja. Bahkan pada saat
diopname di rumah sakit ia sering membawa mesin tik. Kalau dokter atau
suster pas lagi lengab dia suka mencuri-curi waktu untuk mengetik. Sampai produktifitas Pipiet seolah tak tertandingi oleh penulis-penulis
lain. Selama 30 tahun berkecimpung di dunia tulis-menulis Ia telah melahirkan 96 judul buku. Itu belum termasuk ratusan cerpen dan puluhan novel berbahasa Sunda. Wajarjika Ahmadun Yosi Herfanda kemudian menjulukinya sebagai Ikon Fiksi Indonesia. Fakta sekali lagi menegaskan bahwa penyandang cacat pun bisa jadi penulis. Termasuk orang yang kedua tangan dan kakinya tak dapat berfungsi. Seperti dialami Ratna
Indraswari Ibrahim. akibat penyakit radang tulang (rczchitLs) ia hanya mampu duduk di kursi roda. Dengan kondisi tersebut, segala keperluannya harus dilayani. Kendati demikian, ia senantiasa tetap bersyukur. tak pernah menghujat takdir yang menimpa dirinya. “Masih untung otak saya selamat. tidak diserang virus. Jadi. saya masih bisa berpikir dan berbuat
sesuatu,” katanya. sepintas melihat keadaan Ratna Indraswari yang tak berdaya, orang akan mengira dia tidak bakal bisa berbuat apa apa. Nyatanya, tulisan dia sering menghiasi lembaran media massa. Bahkan, sebagian telah dibukukan seperti Kczdo Istimewa. Menjelczng Pagi. .Vamanya Massa. Lakon di Kota Senja. Sumi dan
Gambarnya (kumpulan cerpen) dan Lemah Tanjung (novel).

Quote:
Kekurangan fisik bukan lah batas halangan seseorang untuk berkarya dan menjadi sukses ! karena sukses itu milik setiap orang ... 

Quote:
jika ada kaskuser yang di fabel mari bangun dan tunjukkan bahwa anda bisa menjadi sukses dan bisa menjadi panutan bagi orang banyak !!
Quote:
Cukup sekian trit ane kurang lebihnya mohon maaf gan 

Quote:
Terima 
Jangan
boleh

Jangan

boleh

Quote:
Quote:
![[INSPIRATIF] Kaum Difabel Yang Sukses!](https://s.kaskus.id/images/2014/06/03/5873583_20140603120135.gif)
0
3.8K
Kutip
17
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan