- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
KIsah Cinta Mad Dog


TS
prabandari42
KIsah Cinta Mad Dog
Yayan Ruhian-Wawa Suwartini: From Cibeber with Love
Bukannya Yayan tak ingin terus dekat dengan keluarganya. Kebetulan Wawa lebih suka tinggal di kampung. Selain itu, di Jakarta ia juga tak punya tempat tinggal sendiri. Memang dulu ia sempat membawa istrinya ke Jakarta.
Setelah Wawa mengandung anak pertama, sang istri memilih pulang agar bisa dekat dengan orang tuanya. “Habis melahirkan, saya tawarkan lagi. Mau ikut ke Jakarta atau menetap di kampung. Ternyata dia pilih di desa saja,” ujar Yayan.
Yayan sendiri mengenal Wawa secara tak sengaja. Sebagai pelatih silat dari sebuah perguruan tinggi yang cukup terkenal, ia sering dikirim ke berbagai daerah untuk melatih silat. Daerah-daerah di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Bali dan beberapa kabupaten di Jawa jadi ajang aktivitas Yayan melatih silat. Ia bisa tinggal beberapa bulan, selain stay di Jakarta sebagai kantor pusat perguruan silat tempatnya bekerja.
Satu saat, ketika usai bertugas dari Sulawesi, ia menyempatkan diri pulang ke kampung. Tak disangka, Wawa berkelebat lewat di samping rumah Yayan.
Kala itu, memang hanya terlihat jilbab bagian belakangnya saja. Namun entah kenapa, Yayan merasa tertarik. “Saya tanya pada teman ngobrol, itu siapa? Habis itu enggak ada apa-apa karena saya kembali ke Jakarta,” ujar Yayan.
Namun sampai di ibukota, pikiran Yayan selalu tertuju ke Wawa. Usianya kebetulan sudah menginjak 29 tahun. Yayan berharap bisa segera menikah, setelah ia sempat gagal menjalin kasih dengan seorang gadis Jakarta. Apa karena merasa sudah dikejar umur? “Enggak juga. Setelah ditinggal pacar, saya tak pernah merasa ingin mencari jodoh sendiri. Saya cuma berharap dicarikan jodoh sama Allah,” ujar pria berambut panjang ini.
Yayan belajar dari kasus asmara sebelumnya. Saat masih menjalin kasih dengan perempuan asal Jakarta, ia benar-benar mencintai. Keduanya bahkan sudah bertunangan. Hatinya sempat down, kala tahu sang kekasih pergi begitu saja untuk mengejar cinta lain. Tetapi di sisi lain, ia juga bersyukur, karena peristiwa itu terjadi sebelum pernikahan terwujud. “Saya enggak marah. Tidak dendam juga. Cuma hancur perasaan iya. Tetapi kemudian saya ikhlas. Saya berpikir, coba kalau itu terjadi setelah menikah, pasti lebih sakit hati,” ujar koreografer silat ini

Bukannya Yayan tak ingin terus dekat dengan keluarganya. Kebetulan Wawa lebih suka tinggal di kampung. Selain itu, di Jakarta ia juga tak punya tempat tinggal sendiri. Memang dulu ia sempat membawa istrinya ke Jakarta.
Setelah Wawa mengandung anak pertama, sang istri memilih pulang agar bisa dekat dengan orang tuanya. “Habis melahirkan, saya tawarkan lagi. Mau ikut ke Jakarta atau menetap di kampung. Ternyata dia pilih di desa saja,” ujar Yayan.
Yayan sendiri mengenal Wawa secara tak sengaja. Sebagai pelatih silat dari sebuah perguruan tinggi yang cukup terkenal, ia sering dikirim ke berbagai daerah untuk melatih silat. Daerah-daerah di Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Bali dan beberapa kabupaten di Jawa jadi ajang aktivitas Yayan melatih silat. Ia bisa tinggal beberapa bulan, selain stay di Jakarta sebagai kantor pusat perguruan silat tempatnya bekerja.
Satu saat, ketika usai bertugas dari Sulawesi, ia menyempatkan diri pulang ke kampung. Tak disangka, Wawa berkelebat lewat di samping rumah Yayan.
Kala itu, memang hanya terlihat jilbab bagian belakangnya saja. Namun entah kenapa, Yayan merasa tertarik. “Saya tanya pada teman ngobrol, itu siapa? Habis itu enggak ada apa-apa karena saya kembali ke Jakarta,” ujar Yayan.
Namun sampai di ibukota, pikiran Yayan selalu tertuju ke Wawa. Usianya kebetulan sudah menginjak 29 tahun. Yayan berharap bisa segera menikah, setelah ia sempat gagal menjalin kasih dengan seorang gadis Jakarta. Apa karena merasa sudah dikejar umur? “Enggak juga. Setelah ditinggal pacar, saya tak pernah merasa ingin mencari jodoh sendiri. Saya cuma berharap dicarikan jodoh sama Allah,” ujar pria berambut panjang ini.
Yayan belajar dari kasus asmara sebelumnya. Saat masih menjalin kasih dengan perempuan asal Jakarta, ia benar-benar mencintai. Keduanya bahkan sudah bertunangan. Hatinya sempat down, kala tahu sang kekasih pergi begitu saja untuk mengejar cinta lain. Tetapi di sisi lain, ia juga bersyukur, karena peristiwa itu terjadi sebelum pernikahan terwujud. “Saya enggak marah. Tidak dendam juga. Cuma hancur perasaan iya. Tetapi kemudian saya ikhlas. Saya berpikir, coba kalau itu terjadi setelah menikah, pasti lebih sakit hati,” ujar koreografer silat ini

0
6.6K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan