Metrotvnews.com, Jakarta: Juru bicara tim sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK), Abdul Kadir Karding, mengatakan, masjid dan pesantren harus bersih dari isu SARA. Masjid dan pesantren sejatinya menjadi tempat untuk memberikan pencerahan spiritual dan ritual umat.

Bukan untuk kampanye politik, apalagi menebarkan isu SARA yang menyudutkan pasangan Jokowi-JK," kata Abdul lewat pernyataan tertulis kepada Metrotvnews.com, Sabtu (31/5/2014).

Abdul mengatakan, sejumlah pihak yang sengaja menebarkan isu SARA terhadap Jokowi-JK, baik di masjid lewat khotbah maupun tabloid di pesantren, sebenarnya sedang mencoreng kesucian tempat ibadah dan lembaga pendidikan Islam. Masjid dan pesantren sejatinya menjadi tempat untuk menjaga kedamaian dan kerukunan di tengah umat, apa pun pilihan politiknya.

Mereka, menurut Abdul, harus membuka lagi Undang-undang Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilu Presiden Pasal 41 c dan h perihal larangan menggunakan masjid, tempat ibadah lainnya, dan lembaga pendidikan sebagai tempat kampanye. Masyarakat juga harus aktif mengingatkan dan melaporkan jika muncul pelanggaran atas UU itu.

Menurut Abdul, KPU dan Bawaslu harus proaktif memberikan penyadaran dan sanksi kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran kampanye, apalagi menyebarkan isu SARA secara terbuka, baik melalui khotbah maupun penerbitan tabloid.

sumber

Rasullulah SAW menyuruh kita membangun masjid-masjid di daerah-daerah dan agar masjid-masjid itu dijaga kebersihan dan keharumannya (HR, Abu Dawud & Tharmidzi)