- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Siapa Sih Yang Gak Mau Indonesia Lebih Baik?
TS
bungsat
Siapa Sih Yang Gak Mau Indonesia Lebih Baik?
Siapa bilang megawati ambisius gan? yaa bisa aja sih, tapi kan dibalik semua kritikan yang ada ke dia, dia tetep mau bangsa ini jadi yang lebih baik dan jaya di kanca internasional. ya gak gan? hehehehe
Jakarta - Potensi kecurangan sistematis dan terstruktur di pilpres 2014 masih besar. Oleh karena itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menantang rakyat pendukung Jokowi, khususnya para anak muda, untuk melawan kezaliman itu dengan kekuatan rakyat memenangkan Jokowi.
"Buat anak-anak muda yang ingin memilih, ini bukan main-main lagi," kata Megawati saat deklarasi dukungan parpol ke Jokowi, di Jakarta, Rabu (14/5).
Dia menjelaskan pilpres 2014 masih menyisakan kemungkinan dua dan tiga calon. PDIP sendiri tak masalah dalam menghadapi kemungkinan apapun. Asalkan demokrasi benar-benar ditegakkan.
"Pertama, jangan KPU bermain. Itu masih diduga terjadi karena masih banyak gugatan di MK," kata Megawati.
Kedua, pihak intelijen tak boleh bermain. Ketiga money politics harus ditolak.
"Kita tahu kenapa banyak gugatan masuk ke MK ya karena banyaknya money politics itu," kata dia.
Dan keempat adalah teknologi informasi (IT) dan proses perhitungan suara rawan dimanipulasi.
"Sepanjang kecurangan itu berjalan, jangan bersorak gembira. Karena yang akan ada nanti justru keprihatinan di Indonesia di abad 21," tegas Megawati.
"Semoga semuanya bisa berpikir jernih demi negeri tercinta, Indonesia Raya."
[JAKARTA] Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri mengeritik kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pemilu legislatif, karena banyaknya laporan kecurangan yang masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Untuk menegakkan demokrasi yang benar di Indonesia harus ada empat langkah. Pertama, jangan KPU itu bermain dan curang buktinya banyak itu laporan (kecurangan, red.) yang masuk ke MK," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/5).
Megawati Soekarnoputri mengatakan, hal itu dalam deklarasi koalisi PDI Perjuangan dengan Nasdem bersama PKB untuk mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden (capres) di kantor DPP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Hal yang kedua, katanya, intelijen jangan digunakan oleh seseorang untuk kepentingan pribadi maupun kelompok melainkan digunakan untuk melindungi rakyat.
"Jangan intelijen itu bermain, karena saya tahu intelijen itu untuk melindungi negeri bukan untuk kepentingan orang maupun kelompok," kata dia.
Selain itu, katanya, praktik politik uang terjadi secara masif dalam pemilu legislatif yang lalu, sehingga para simpatisan maupun kader partai harus mengantisipasi adanya praktik itu di masyarakat.
"Terakhir, menyangkut IT, hasil perhitungan suara itu mudah untuk dimanipulasi," ujar dia.
Menurut dia, kalau segala kecurangan tersebut itu terjadi, justru keprihatinan yang ada di Indonesia pada abad 21 ini.
JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mewanti-wanti agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan intelijen negara tidak ikut bermain dalam pemilu presiden (pilpres) 9 Juli mendatang. Warning itu disampaikan Megawati saat mendeklarasikan koalisi partai politik pendukung Joko Widodo di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/5).
"Kalau mau menegakkan demokrasi, jangan KPU bermain. Dan pada kenyataannya kejadian itu ada buktinya karena masih banyak masuk (gugatan hasil pemilu legislatif, red) ke MK," kata Megawati.
Presiden RI kelima itu mengingatkan agar teknologi informasi (TI) untuk rekapitulasi suara di KPU tidak dimanipulasi. “Karena itu (TI) sangat mudah dimanipulasi, selama itu berjalan, jangan bersorak gembira, keprihatinanlah yang ada," tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, lembaga intelijen juga tak perlu menjadi alat bagi kelompok tertentu demi kepentingan di pilpres. Megawati menegaskan, intelijen dibentuk bukan untuk bermain di dalam negeri.
"Intelijen jangan main. Itu bukan permainan dalam negeri, bukan untuk kepentingan orang per orang,” katanya.
Megawati juga mencemaskan praktik money politis. Maraknya gugatan hasil pileg, katanya, juga tak lepas dari money politics.
Quote:
Jakarta - Potensi kecurangan sistematis dan terstruktur di pilpres 2014 masih besar. Oleh karena itu, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menantang rakyat pendukung Jokowi, khususnya para anak muda, untuk melawan kezaliman itu dengan kekuatan rakyat memenangkan Jokowi.
"Buat anak-anak muda yang ingin memilih, ini bukan main-main lagi," kata Megawati saat deklarasi dukungan parpol ke Jokowi, di Jakarta, Rabu (14/5).
Dia menjelaskan pilpres 2014 masih menyisakan kemungkinan dua dan tiga calon. PDIP sendiri tak masalah dalam menghadapi kemungkinan apapun. Asalkan demokrasi benar-benar ditegakkan.
"Pertama, jangan KPU bermain. Itu masih diduga terjadi karena masih banyak gugatan di MK," kata Megawati.
Kedua, pihak intelijen tak boleh bermain. Ketiga money politics harus ditolak.
"Kita tahu kenapa banyak gugatan masuk ke MK ya karena banyaknya money politics itu," kata dia.
Dan keempat adalah teknologi informasi (IT) dan proses perhitungan suara rawan dimanipulasi.
"Sepanjang kecurangan itu berjalan, jangan bersorak gembira. Karena yang akan ada nanti justru keprihatinan di Indonesia di abad 21," tegas Megawati.
"Semoga semuanya bisa berpikir jernih demi negeri tercinta, Indonesia Raya."
Quote:
[JAKARTA] Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri mengeritik kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada pemilu legislatif, karena banyaknya laporan kecurangan yang masuk ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Untuk menegakkan demokrasi yang benar di Indonesia harus ada empat langkah. Pertama, jangan KPU itu bermain dan curang buktinya banyak itu laporan (kecurangan, red.) yang masuk ke MK," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/5).
Megawati Soekarnoputri mengatakan, hal itu dalam deklarasi koalisi PDI Perjuangan dengan Nasdem bersama PKB untuk mendukung Joko Widodo sebagai calon presiden (capres) di kantor DPP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Hal yang kedua, katanya, intelijen jangan digunakan oleh seseorang untuk kepentingan pribadi maupun kelompok melainkan digunakan untuk melindungi rakyat.
"Jangan intelijen itu bermain, karena saya tahu intelijen itu untuk melindungi negeri bukan untuk kepentingan orang maupun kelompok," kata dia.
Selain itu, katanya, praktik politik uang terjadi secara masif dalam pemilu legislatif yang lalu, sehingga para simpatisan maupun kader partai harus mengantisipasi adanya praktik itu di masyarakat.
"Terakhir, menyangkut IT, hasil perhitungan suara itu mudah untuk dimanipulasi," ujar dia.
Menurut dia, kalau segala kecurangan tersebut itu terjadi, justru keprihatinan yang ada di Indonesia pada abad 21 ini.
Quote:
JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri mewanti-wanti agar Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dan intelijen negara tidak ikut bermain dalam pemilu presiden (pilpres) 9 Juli mendatang. Warning itu disampaikan Megawati saat mendeklarasikan koalisi partai politik pendukung Joko Widodo di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (14/5).
"Kalau mau menegakkan demokrasi, jangan KPU bermain. Dan pada kenyataannya kejadian itu ada buktinya karena masih banyak masuk (gugatan hasil pemilu legislatif, red) ke MK," kata Megawati.
Presiden RI kelima itu mengingatkan agar teknologi informasi (TI) untuk rekapitulasi suara di KPU tidak dimanipulasi. “Karena itu (TI) sangat mudah dimanipulasi, selama itu berjalan, jangan bersorak gembira, keprihatinanlah yang ada," tuturnya.
Selain itu, lanjutnya, lembaga intelijen juga tak perlu menjadi alat bagi kelompok tertentu demi kepentingan di pilpres. Megawati menegaskan, intelijen dibentuk bukan untuk bermain di dalam negeri.
"Intelijen jangan main. Itu bukan permainan dalam negeri, bukan untuk kepentingan orang per orang,” katanya.
Megawati juga mencemaskan praktik money politis. Maraknya gugatan hasil pileg, katanya, juga tak lepas dari money politics.
0
1.8K
Kutip
4
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan