Saran Ahok untuk Capres Jokowi dan Prabowo
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, menaruh perhatian terhadap Pemilihan Presiden yang akan diselenggarakan pada 9 Juli 2014 mendatang. Ia turut memperhatikan program-program yang akan diusung oleh para bakal calon yaitu Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Menurut Ahok, sapaan akrab Basuki, ada tiga hal yang paling mendesak yang sebaiknya diperhatikan para calon. Pengelolaan sumber daya alam harus menjadi perhatian utama.
"Soal sumber daya alam itu harus difokuskan. Kontrak-kontrak sumber daya alam kita yang akan selesai di 10 tahun ke depan ini, kontrak karya, kontrak migas, berani tidak renegosiasi untuk keuntungan kita? Atau kita ambil alih? Itu penting diuruskan," ujarnya saat ditemui di kantornya di Balai Kota hari ini, Jumat, 30 Mei 2014.
Tidak hanya itu, Ahok juga menuntut agar pemerintahan mendatang bisa lebih transparan dan efisien terutama soal pengelolaan anggaran. "Berani tidak presiden itu, membuat semua APBD dan APBN itu harus dipotong harga sesungguhnya. Gunakan e-budgeting," ujarnya.
Terakhir, Ahok menantang agar pemerintahan mendatang lebih berani untuk menelanjangi harta-harta pejabat penyelenggara negara. "Terus yang lebih penting lagi, harus dilakukan pembuktian terbalik harga seluruh pejabat. Ke depannya harus berani pemerintahan nanti," ucap Ahok.
Mengenai kemungkinan akan mencalonkan diri sebagai presiden di tahun 2019 nanti, Ahok mengaku hanya akan maju bila tidak ada lagi calon presiden yang bagus di Pemilu nanti. "Ya itu urusan nanti. Kalau calon-calon presidennya nanti sudah bagus ya tidak usah," ucapnya.
Sebelumnya, kepada awak-awak media, Ahok memang sering melontarkan candaan bahwa setelah selesai menjadi wakil gubernur, ia tidak ingin sekadar menjadi gubernur saja, tetapi menjadi seorang presiden.
SUMBER...........