Ibu Mega, kerap kali dipandang sebelah mata oleh beberapa pihak, apa karena beliau adalah seorang wanita? Namun ada beberapa hal yang terlewat bagi orang-orang yang kerap kali memandang beliau sebelah mata. Selain dikarenakan beliau pernah memimpin Indonesia, beliau juga mewarisi kharisma dari Soekarno yang merupakan pemimpin pertama bangsa ini.
Quote:
Megawati: Saya Capek Jadi Presiden
JAKARTA,
KOMPAS.com— Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku lelah menjadi presiden. Karena itu, pada pemilihan umum kali ini, ia memberikan mandat kepada Joko Widodo.
"Capeklah saya. Saya sudah penuh pengalaman. Saya sudah jadi presiden. Saya juga anak presiden loh," kata Megawati di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Nasdem, Selasa (26/5/2014), di kawasan Ancol, Jakarta.
Megawati mengakui, akhir-akhir ini banyak yang menanyakan kepadanya apakah tidak ingin menjadi presiden lagi setelah 10 tahun tidak berada dalam pemerintahan. Menanggapi hal itu, putri presiden pertama RI Soekarno itu menyatakan lelah diperlakukan sebagai presiden maupun sebagai anak presiden dulu.
"Capek dikawal-kawal, mulai dari jadi anak presiden sampai jadi presiden sudah saya rasakan. Saya capek," ujarnya.
Oleh karena itu, kini dia memilih memberikan mandat tersebut kepada Jokowi. Ia menilai Jokowi sebagai sosok muda yang dapat meneruskan apa yang dikehendaki Soekarno untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Quote:
Luhut Puji Mega Soal Etika Politik
Jakarta,
GATRAnews- Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Luhut Binsar Pandjaitan, memberikan penghargaan tertinggi atas kerjasama politik yang dilakukan oleh PDI-P, Nasdem, dan PKB. Menurut Luhut, kerjasama yang dilakukan oleh ketiga partai itu, merupakan sikap politik yang jauh dari model politik transaksional.
"Saya ucapkan penghargaan tertinggi kepada Ibu Mega. Komunikasi politik ibu Mega menunjukan pentingnya etika politik untuk kepentingan bangsa," ujar Luhut saat konfrensi persnya di Gedung Wisma Bakrie 2, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (16/5). Luhut menambahkan, apa yang dilakukan oleh Megawati merupakan angin segar bagi perkembangan dunia politik.
Pasalnya suhu politik yang saat ini tengah panas dengan politik transaksional, justru Mega dengan jokowinya mematahkan politik model tersebut. "Isu soal mahar politik dan bagi-bagi kursi sudah menjadi kekuasaan dalam berkoalisi. Ibu Mega sudah tidak basa-basi soal transaksi politik. Beliau sudah sepakat dengan semua pemimpin parpol dengan tokoh-tokoh lainnya," kata Luhut.
Namun walau memberikan sanjungan kepada Ketua Umum PDI-P tersebut, Luhut mengaku kalau sanjungan itu merupakan bentuk dukungannya secara pribadi dan bukan partai keseluruhan. Artinya Golkar akan akan menentukan sikap kemana akan merapat setelah diadakannya Rapimnas tanggal 18 Juni 2014.
"Kerjasama akan dibahas setelah Rapimnas. Jadi mohon menunggu untuk tahu kemana Golkar akan bekerjasama, kita akan lakukan itu di forum Rapimnas," tandas Luhut.(*/rvn)