- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Komnas HAM Minta Tak Dijadikan Alat untuk Menyudutkan Capres
TS
jajang100
Komnas HAM Minta Tak Dijadikan Alat untuk Menyudutkan Capres
Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia meminta agar pihaknya tidak dijadikan alat adu domba untuk kepentingan politik pragmatis di Pemilu Presiden ini. Komisioner Komnas HAM, Siane Indriani menyebut sebagai lembaga negara, fungsi Komnas HAM sebatas mengingatkan.
"Komnas HAM itu fungsinya mengingatkan. Kita tidak mau terjebak konteks politik praktis," kata Siane di kantor Komnas HAM, Jalan Laturharhary, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2014).
Dia menegaskan masyarakat punya hak sebagai pemilih dan tidak perlu direcoki dengan hasutan yang mengganggu suara memilih di Pilpres, 9 Juli mendatang. Apalagi saat ini masyarakat sudah lebih cerdas dan bisa memberi penilaian terhadap dua sosok capres yang ada.
"Jadi, jangan kita dijadikan alat untuk memukul dan menyudutkan salah satu capres. Kami hanya mengingatkan ini dan harus dicermati oleh capres terpilih nanti soal hak ekonomi, sosial, budaya. Tidak hanya sekedar HAM masa lalu. Karena ini yang mentukan domain masyarakat keseluruhan untuk memilih," sebut mantan wartawan itu.
Adapun Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution mengatakan pihaknya hanya punya kewenangan terbatas yaitu mengawasi, merekomendasi dan maksimal melakukan penyelidikan. Hal ini lah yang membedakan tugas pokok dan fungsi antara Komnas HAM dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Kalau Bawaslu kan terstruktur dan mengawasi semua hal pelanggaran dalam pemilu. Kalau Komnas HAM fokus pada kelompok rentan itu. Kita fokus di situ," sebut Maneger.
Dia mengatakan salah satu rekomendasi yang dilakukan Komnas HAM adalah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar bisa mempertimbangkan ada pembahasan soal HAM dalam salah satu agenda tahapan debat capres. Dia berharap salah satu dari lima putaran debat capres ada tema khusus soal HAM.
"Kami sudah mengirim surat dan meminta ke KPU untuk mempertimbangkan debat capres itu satu dari lima putaran khusus soal HAM," ujarnya.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...res?n991102605
"Komnas HAM itu fungsinya mengingatkan. Kita tidak mau terjebak konteks politik praktis," kata Siane di kantor Komnas HAM, Jalan Laturharhary, Jakarta Pusat, Rabu (28/5/2014).
Dia menegaskan masyarakat punya hak sebagai pemilih dan tidak perlu direcoki dengan hasutan yang mengganggu suara memilih di Pilpres, 9 Juli mendatang. Apalagi saat ini masyarakat sudah lebih cerdas dan bisa memberi penilaian terhadap dua sosok capres yang ada.
"Jadi, jangan kita dijadikan alat untuk memukul dan menyudutkan salah satu capres. Kami hanya mengingatkan ini dan harus dicermati oleh capres terpilih nanti soal hak ekonomi, sosial, budaya. Tidak hanya sekedar HAM masa lalu. Karena ini yang mentukan domain masyarakat keseluruhan untuk memilih," sebut mantan wartawan itu.
Adapun Komisioner Komnas HAM Maneger Nasution mengatakan pihaknya hanya punya kewenangan terbatas yaitu mengawasi, merekomendasi dan maksimal melakukan penyelidikan. Hal ini lah yang membedakan tugas pokok dan fungsi antara Komnas HAM dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Kalau Bawaslu kan terstruktur dan mengawasi semua hal pelanggaran dalam pemilu. Kalau Komnas HAM fokus pada kelompok rentan itu. Kita fokus di situ," sebut Maneger.
Dia mengatakan salah satu rekomendasi yang dilakukan Komnas HAM adalah meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar bisa mempertimbangkan ada pembahasan soal HAM dalam salah satu agenda tahapan debat capres. Dia berharap salah satu dari lima putaran debat capres ada tema khusus soal HAM.
"Kami sudah mengirim surat dan meminta ke KPU untuk mempertimbangkan debat capres itu satu dari lima putaran khusus soal HAM," ujarnya.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...res?n991102605
0
470
0
Komentar yang asik ya
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan