- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Allah selalu Tahu Mana yang Terbaik untuk Hamba-Nya


TS
anggiabriko
Allah selalu Tahu Mana yang Terbaik untuk Hamba-Nya
Tidak Lulus SBMPTN ( Hal Yang Paling Mengecewakan Dalam Hidup Gue) by Muhammad Al Azhar
Pertama-tama saya mengucapkan terima kasih kepada Muhammad Al Azhar yang telah bersedia menceritakan kisahnya yang telah berhasil memotivasi saya dan mungkin agan/ sista sekalian ..

Spoiler for Pembukaan:
Pernahkah Anda merasa gagal?
Tentu, kita semua pernah mengalami kegagalan, tetapi ketika Anda gagal, apakah Anda belajar dari kegagalan tersebut? Banyak orang melihat kegagalan mereka hanya sebagai: kesalahan. Mereka tidak melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik jika kesempatan yang sama datang dikemudian hari.
semua orang pasti pernah mengalami ketidakbahagiaan dan kesenangan yang silih berganti. Salah satu dari itu tidak mungkin selamanya menemani hidup kita. Kadang kebahagiaan mendekat dan kesedihan menjauh untuk waktu yang sebentar saja, diganti dengan galau, resah dan gelisah untuk waktu yang lumayan panjang. Hati seolah berontak, menganggap Allah tidak adil pada kita, karena Dia menjauhkan kita dengan segala yang berbau kesenangan dan kebahagiaan. Kita selalu tidak siap bila dihadapkan pada kondisi yang menyesakkan dada, membuat meratap, memohon pertolongan dan menengadahkan tangan berharap kebaikan dan kondisi kembali seperti yang kita inginkan.
Tapi kondisi sebaliknya, kadang malah membuat kita semakin lupa. Bila dianugerahi Allah kemudahan, keberhasilan, rumah tangga yang harmonis, kemudahan rezeki yang mengalir bagai air bah, anak-anak yang penurut, suami atau istri yang terbaik, kadang membuat kita merasa kita telah berbuat yang terbaik di hadapan manusia atau dihadapan-Nya. Merasa keberhasilan itu karena jerih payah kita, upaya maksimal dan kerasnya kerja kita.
Kita lupa bahwa kondisi baik dan buruk yang mewarnai hidup, kesenangan dan kesedihan adalah bagian dari ujian Allah. Allah sangat perlu untuk menguji iman dan kesungguhan hamba-Nya yang mengaku beriman, menyatakan cinta dan sangat ingin meraih predikat “kekasih Allah.” Karena untuk menjadi kekasih-Nya tidak cukup hanya dengan shalat, puasa atau berhaji, tapi perlu diuji oleh-Nya untuk membuktikan apakah imannya sungguh-sungguh atau hanya sekedarnya saja atau pura-pura beriman istilah kerennya “pencitraan diri.”
Tentu, kita semua pernah mengalami kegagalan, tetapi ketika Anda gagal, apakah Anda belajar dari kegagalan tersebut? Banyak orang melihat kegagalan mereka hanya sebagai: kesalahan. Mereka tidak melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik jika kesempatan yang sama datang dikemudian hari.
semua orang pasti pernah mengalami ketidakbahagiaan dan kesenangan yang silih berganti. Salah satu dari itu tidak mungkin selamanya menemani hidup kita. Kadang kebahagiaan mendekat dan kesedihan menjauh untuk waktu yang sebentar saja, diganti dengan galau, resah dan gelisah untuk waktu yang lumayan panjang. Hati seolah berontak, menganggap Allah tidak adil pada kita, karena Dia menjauhkan kita dengan segala yang berbau kesenangan dan kebahagiaan. Kita selalu tidak siap bila dihadapkan pada kondisi yang menyesakkan dada, membuat meratap, memohon pertolongan dan menengadahkan tangan berharap kebaikan dan kondisi kembali seperti yang kita inginkan.
Tapi kondisi sebaliknya, kadang malah membuat kita semakin lupa. Bila dianugerahi Allah kemudahan, keberhasilan, rumah tangga yang harmonis, kemudahan rezeki yang mengalir bagai air bah, anak-anak yang penurut, suami atau istri yang terbaik, kadang membuat kita merasa kita telah berbuat yang terbaik di hadapan manusia atau dihadapan-Nya. Merasa keberhasilan itu karena jerih payah kita, upaya maksimal dan kerasnya kerja kita.
Kita lupa bahwa kondisi baik dan buruk yang mewarnai hidup, kesenangan dan kesedihan adalah bagian dari ujian Allah. Allah sangat perlu untuk menguji iman dan kesungguhan hamba-Nya yang mengaku beriman, menyatakan cinta dan sangat ingin meraih predikat “kekasih Allah.” Karena untuk menjadi kekasih-Nya tidak cukup hanya dengan shalat, puasa atau berhaji, tapi perlu diuji oleh-Nya untuk membuktikan apakah imannya sungguh-sungguh atau hanya sekedarnya saja atau pura-pura beriman istilah kerennya “pencitraan diri.”
Semoga Kisah Dibawah ini Bisa Memotivasi kita Semua...
Spoiler for Kisah:
Nama gue Muhammad Al Azhar,gue adalah seorang mahasiswa fakultas Bioteknologi,Universitas Teknologi Sumbawa,sebuah universitas di pulau Sumbawa NTB. UTS merupakan universitas yang baru saja didirikan pada tahun 2013 dan digagas oleh salah satu orang yang berpengaruh di republik ini, Dr Zulmansyah. Emang sih nih universitas belum terkenal2 amat,tapi sudah ada banyak menteri2 yang berkunjung sekaligus meresmikan beberapa kegiatan dikampus ini,bahkan peresmian kampusnya pun dilakukan oleh wakil presiden RI,Bapak Boediono, is it cool enough ?

Basically,gue paling senang sama yang namanya matematika (walaupun ga pinter2 amet sih),tapi gue punya cita2 buat jadi seorang ahli matematika yang bergelar “Prof. Dr “. Itulah cita2 yang udah gue tanemin semenjak gue kelas 2 SMA,so that’s why i work so hard for make it happen,gue berusaha keras buat wujutinnya,gue belajar keras buat bisa bersaing sama teman2 kelas yang terkenal juga sebagai kelasnya murid2 pintar, emang sih pada awalnya sulit, but i make it !! Gue berhasil merebut juara satu dikelas,bahkan gue mampu pertahanin sampe kelas 3. Di kelas 3 semuanya terasa lebih sulit,gue harus ningkatin nilai raport gue,karena progress nilai raport yang baik merupakan salah satu syarat penting diterimanya seorang siswa di perguruan tinggi negeri lewat jalur SNMPTN undangan,oh iya gue pengen banget buat ngelanjutin study di fakultas Matematika UGM. Jadi buat ngewujutinnya,gue harus lakukan yang terbaik dimasa2 SMA, gue udah ikutin berbagai lomba dan Alhamdulillah beberapa lomba berhasil gue menangin,itu juga merupakan nilai tambah diterimanya seorang siswa di PTN melalui jalur SNMPTN undangan ini,dan satu lagi,nilai UN juga merupakan faktor utama dalam hal ini. Gue berhasil melakukan semuanya dengan cukup baik,progress nilai raport gue selalu naik,gue berhasil menangin beberapa lomba,dan nilai UN gue juga bisa dikatakan sangat baik.


Dengan semangat dan optimisme yang tinggi,gue yakin gue bakalan lulus SNMPTN dan diterima di UGM fakultas matematika melalui jalur ini. Hingga pada akhirnya,tibalah hari pengumuman SNMPTN,dengan sekelabat pikiran di otak gue, ngebayangin gue bakalan lolos, gue senyum2 sendiri didepan layar monitor komputer,bahkan gue udah mikir status apa yang bakalan gue update di Twitter dan Facebook nantinya tapi perasaan cemas masih tetap ada. Dengan perasaan campur aduk ga karuan gue cek tuh laman pengumuman SNMPTN, snmptn.ac.id. Tapi apa yang terjadi? Guess what ? I didn’t make it,yap gue ga lulus. “ Maaf anda tidak lulus SNMPTN”,itulah segelintir kata2 menyayat hati yang bener2 nusuk dan buat gue extremely dissapointing,dunia berasa berhenti,it’s all over. Dengan perasaan kecewa gue pulang kerumah,sepanjang perjalanan gue ngebayangin betapa kecewanya orang tua gue nantinya yang udah ngasih ekspektasi lebih ke gue,tapi alhamdulillah setelah ngejelasin panjang lebar akhirnya mereka mengerti dan nerima semuanya dengan lapang dada,bahkan mereka nyemangatin gue, “Tidak lulus SNMPTN bukan akhir dunia,masih ada SBMPTN,semangat !!” itulah kalimat motivasi yang dikatain nyokap gue dan masih gue ingat sampe sekarang. Perlahan lahan gue mulai bangkit,gue sadar terpuruk dalam kesedihan ga akan menyelesaikan apapun. Masih ada SBMPTN dan gue masih bisa memperbaiki semuanya,hal yang harus gue lakukan hanyalah “Try to do my best”,gue refresh semuanya dan mulai lagi dari awal. Masih ada satu bulan untuk SBMPTN,gue mulai dari pemilihan universitas dan jurusan,kali ini gue ambil UNHAS Fakultas Matematika,gue ga mau ambil resiko ngambil UGM,jurusan pastinya tetap Matematika,untuk pilihan kedua gue pilih Matematika UNRAM. Gue udah pertimbangin semuanya matang2.
Masih tahan gan???

Satu bulan yang penuh dengan kerja keras,gue habisin setiap waktu selama satu bulan itu untuk belajar,pagi siang malam tidak ada hari tanpa belajar,setiap ada waktu kosong gue manfaatin buat belajar,kerjaan gue cuman belajar didalam kamar. Nonton,twitteran,main bola,semua aktivitas rutin yang biasa gue lakuin gue stop,inilah usaha paling keras yang pernah gue lakuin selama gue hidup. Dan gue ngelakuin semuanya sendiri tanpa bantuan dari seorangpun,gue pengen ngikut les khusus untuk SBMPTN ini,tapi kondisi financial keluarga bener2 tidak memungkinkan pada saat itu mengingat mahalnya biaya les yang ditawarkan bimbel2. At last,gue lakuin semuanya sendiri,gue percaya kerja keras akan membuahkan hasil yang manis. “Pokoknya gue harus lulus !!”,itulah tekad gue saat itu.

Hampir satu bulan gue nunggu pengumuman SBMPTN ini,gue rajin pergi sholat ke masjid,berdo’a kepada Allah SWT berharap gue bisa lulus dan diterima di Fakultas Matematika UNHAS. Gue sadar selama ini gue terlalu jauh sama Tuhan,mungkin karena itu gue ga lulus SNMPTN kemarin. Sifat sombong,optimisme,dan percaya diri yang berlebihan bener2 sudah buat gue tenggelam,mungkin Allah marah ke gue sehingga gue ga lulus SNMPTN kemarin. Gue sadar akan semua itu dan ga bakalan ngelakuin hal yang sama untuk kedua kalinya. Kerja keras yang tidak didukung dengan do’a sama dengan bohong,tuhan punya cara tersendiri buat ngejatuhin kita,percaya deh sama gue. Oleh karena itu,selain kerja keras dan usaha yang maksimal gue sisipkan setiap do’a atas usaha dan kerja keras gue itu dengan harapan Tuhan bakalan dengar semuanya.
Finally,hari yang dinanti nanti pun tiba,pengumuman SBMPTN dimajukan dari jadwal yang sudah ditentukan sebelumnya. Bukan hanya gue yang di buat galau karenanya,seluruh pelajar transisi yang mengikuti tes ini juga ngerasain hal yang sama. Twitter,Facebook,Tumblr,Blog,semua social media di penuhi dengan postingan2 status galau pelajar transisis akibat SBMPTN ini,tak terkecuali gue. Pengumumannya dibuka tepat jam 17.00 WIB alias 18.00 WITA,kali ini gue ga mau terburu buru kaya ngelihat hasil SNMPTN kemarin yang bahkan sampai ngelupain sholat demi untuk melihat pengumuman SNMPTN. Kali ini gue sholat dulu,doa dulu,tenangin pikiran dulu,baru setelah itu gue berangkat. Pengumuman SBMPTN diumumin secara online jadi gue harus pergi kewarnet buat ngelihat hasil pengumumannya. Setibanya diwarnet gue langsung ke inti permasalahan,gue buka tuh laman pengumumannya,sbmptn.ac.id. Guess what happen next ?? I didn’t make it AGAIN. Holly shiiiiiiit,i can’t believe this. Yap,gue ga lulus lagi,padahal ini satu satunya kesempatan gue buat ngejar impian gue. Gue bertanya2 kenapa gue ga bisa lulus ? usaha keras,doa,ikhtiar,tawakal, semuanya udah gue lakuin,buutttt ?? I’m failed !!
Bagaimana GAn Lanjut???

Lanjut
Kalian bisa bayangin kan betapa kecewanya gue waktu itu. Disaat impian kita hancur ketika kita bahkan belum memulai untuk melakukan startnya,padahal kita sudah melakukan semuanya untuk mendapatkan start itu. Disaat beberapa orang ngasih expektasi ke kita untuk lulus tapi kita gagal menuhin ekspektasi mereka. Disaat hal yang paling kita inginkan hilang padahal kita sudah berusaha keras untuk ngedapetinnya. Pokoknya kecewa yang sekecewa kecewanya kecewa lah !! Orang tua,saudara,teman teman,guru sempat ga percaya akan hal ini. Gue galau berkepanjangan,5 hari total gue galau non stop action. Tapi suatu hari gue dengar ceramah di TV,ada sebuah kalimat yang nyadarin gue “ Allah selalu tau mana yang terbaik untuk hambanya,Dia selalu menakdirkan yang terbaik selama hambanya mau berusaha”, satu hari full gue renungin makna dari kata kata itu,hingga akhirnya gue berpikir bahwa mungkin matematika bukan yang terbaik buat gue. “ Hal yang kamu suka belum tentu merupakan hal yang terbaik buat kamu” gue juga jadi ingat sama kata2 itu,kata2 yang pernah gue baca disebuah buku. Perlahan lahan gue mulai bangkit. Gue jadi ingat sama UTS,gue pernah ikutin lomba yang di adain UTS dan gue berhasil menjadi salah satu pemenangnya,disitu gue dapet beasiswa satu tahun dan diterima di fakultas Bioteknologi tanpa ngikutin tes,dan rencananya 4 siswa terbaik akan mengikuti lomba perakitan robot Biotek yang diadakan diHongkong oktober nanti untuk babak penyisihan Asia dan MIT Boston USA untuk babak penyisihan dunianya. Akhirnya gue mantepin dalam hati gue buat lanjut kesitu,gue rundingin ke orang tua gue dan akhirnya mereka setuju. I’m failed but life must go on,UTS jadi pilihan terakhir gue.Fixed,UTS is my last decision !!
Sekarang gue sudah resmi jadi mahasiswa bioteknologi,perlahan lahan mulai move on dari matematika, mulai melupakan impian masa lalu dan mencoba untuk memulai impian baru. Sekarang gue mencoba untuk membuat yang namanya back up plan life. Gue pingin jadi dosen,pingin ngedapetin gelar M.Sc di luar negeri,ngedapetin beasiswa buat ngelanjutin study ke luar negeri. Gue tau semuanya bakalan sulit tapi gue bakalan berusaha untuk itu. I don’t give a shit about what peoples say out there,i will try to pursue my dream,no matter how difficult to make it but i will always try . Because i believe “Hard work” will make everything be possible
Life is not always about what we loves for,it’s all about to follow the right way,and this is my right way. God know the best for me and i believe that. This is the way i am !!
Semoga Cerita ini bermanfaat buat agan
danBetah Membacanya 


Silahkan Gan/ Sis jika mau nambahin kisahnya
Jika Suka
Jika Berkenan 
Tidak menerima
dan


Tidak menerima





Diubah oleh anggiabriko 28-05-2014 10:50
0
2.7K
Kutip
12
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan