Kaskus

News

bisnis76aAvatar border
TS
bisnis76a
laim Amien Rais Soal 85% Warga Muhammadiyah Pilih Prabowo-Hatta Ditepis
laim Amien Rais Soal 85% Warga Muhammadiyah Pilih Prabowo-Hatta Ditepis

Jakarta - Aktivis Muhammadiyah menepis klaim Ketua MPP PAN Amien Rais bahwa 85 persen warga Muhammadiyah akan menjatuhkan pilihan pada Prabowo-Hatta pada Pilpres mendatang. Klaim Amien yang juga mantan Ketum Muhammadiyah itu dinilai berlebihan.

"Saya kira tak sepenuhnya benar 85% warga Muhammadiyah memilih Prabowo Hatta," kata eksponen aktivis Muhammadiyah yang juga Ketua PP Nasional Baitul muslimin Indonesia, Faozan Amar, Rabu (28/5/2014).

Faozan yang saat ini aktif membantu pasangan Jokowi-JK lewat Tim Nasional Relawan Matahari Indonesia menilai apa yang disampaikan Amien hanya klaim semata,

"Itu hanya halunisasi pak Amien saja," ujar Faozan menambahkan.

Faozan memberi bukti, saat Pilkada DKI Jakarta, secara struktural Muhammadiyah mendukung Fauzi Bowo, tapi hasil exit pool menyebutkan 60% warga Muhammadiyah memilih Jokowi Ahok.

""Di samping itu, secara struktural pengurus Muhammadiyah dari Pusat sampai ranting mayorits adalah PNS, sehingga cenderung netral dan rasional" tutur Faozan.

"Dulu saja kampanye hitam tentang Jokowi Ahok sangat gencar. Apalagi sekarang Cawapresnya Jusuf Kalla, orang yang selama ini juga dekat dengan Muhammadiyah. Warga Muhammadiyah adalah kalangan terdidik yang mayoritas kelas menengah, yang cenderung netral dan rasional dalam berpolitik," urai dia.

Klaim Amien soal pilihan warga Muhammadiyah itu disampaikan seusai Tabligh Akbar di Masjid Al Azhar pada Selasa (27/5). Amien Rais menyampaikan soal sebagian besar warga Muhammadiyah yang cenderung mendukung Prabowo-Hatta.

"Jadi, saya kira 85 persen orang Muhammdiyah akan bergabung dengan koalisi merah putih," ujar mantan Ketua MPR RI.
Sumber

Tambahan Artikel:

Ini Alasan Pemuda NU Arahkan Sikap Politik ke Jokowi-JK
laim Amien Rais Soal 85% Warga Muhammadiyah Pilih Prabowo-Hatta Ditepis
Jakarta - Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) membebaskan warganya menentukan sikap politiknya pada pilpres 2014. Pemuda NU pun memutuskan sikap politiknya mendukung pasangan Jokowi-JK.

Ketua Umum GP Anshor Nusron Wahid menjelaskan ada dua alasan kenapa pemuda NU mendukung Jokowi-JK. Pertama, pemuda NU menghargai orang yang sudah berbuat secara konkret kepada bangsa Indonesia.

"Meski kecil, sejak jadi walikota, gubernur, Pak Jokowi kerjanya konkret. Tidak banyak retorika, tapi kerja, kerja dan kerja," kata Nusron kepada detikcom, sabtu (14/5/2014).

Kedua, pribadi JK tidak lagi diragukan komitmen ke-NU-an dan kebangsaannya. "Bapak beliau salah satu pendiri dan pembesar NU di Sulsel. Beliau pernah jadi anggota DPRD partai NU di sulsel tahun 1971. Sekarang Mustasyar NU. Mau pilih siapa lagi kita warga NU? Masak pilih orang lain," ujar politisi Golkar ini.

Meski Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj dan Mahfud MD secara pribadi mendukung Prabowo, Nusron yakin warga NU sudah cerdas dan akan memilih pasangan capres yang ada sentimen ke-NU-annya.

"Kita milih capres dan cawapres, bukan memilih tim sukses. Beda dong. Kalau tim sukses bekerja untuk kepentingan orang lain, bukan untuk kepentingan NU. Kalau memilih kader NU kan demi kepentingan jamaah NU. Adalah aneh kalau ada tokoh dan pimpinan NU yg mengajak untuk memilih orang lain, bukan memilih kader sendiri," terangnya.

"Kita hormati ijtihad politik Pak Mahfud, saya yakin ijtihad itu tidak akan diikuti warga. Sebab sudah cerdas dan bisa membedakan mana yang NU sejati, mana yang menjadi NU menjelang Pilpres," imbuh peraih suara terbanyak dari Golkar ini.
Sumber
Diubah oleh bisnis76a 28-05-2014 10:05
0
3K
31
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan