- Beranda
- Komunitas
- Pilih Capres & Caleg
Gaya Militer Pemimpin Gerindra


TS
newandipurnomo
Gaya Militer Pemimpin Gerindra
Partai Gerindra adalah Prabowo Subianto, begitu sebaliknya. Partai itu bagaikan personifikasi karakter dan latar belakang Prabowo, yakni militeristik.
Militeristik dlm pengerti bhw sistem pengambilan keputusan, tatakelola, struktur, dan sistem kepengurusan partai mengikuti pola-pola dlm militer.
Dalam hal pengambilan keputusan, misalnya, kata sang jenderal (bintang 3 yg dipecat) adalah final. Musyawarah mufakat tak berlaku.
Karena itu pula, Halida Hatta (putri proklamator Bung Hatta), yang termasuk salah satu pendiri Gerindra, pada Juli 2012, mengundurkan diri dari jabatannya sbg wakil ketua umum Gerindra. Alasannya, seperti dikatakan kpd Tempo.co (Senin, 09 Juli 2012), krn sudah tidak ada musyawarah mufakat di partai itu.
Gaya militeristik itu tercermin pula dari pangkat militer di kepengurusan. Buktinya, di dalam semua lembaga kepengurusan partai (Dewan Pimpinan, Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Penasehat) pasti terdapat pengurus yang pensiunan tentara.
Kedua, tidak ada satu pun pengurus yg mantan tentara yang pangkatnya lebih tinggi dr letnan jenderal. Karena Prabowo dipecat dr tentara dgn pangkat terakhir letjen (bintang 3), maka tdak ada pengurus lain di Gerindra yg berpangkat pensiunan jenderal penuh (bintang 4). Pangkat tertinggi ya maksimal selevel dengan Prabowo.
Berikut ini sebagian nama anggota Dewan Pembina yg bekas tentara: (ketua) LETJEN TNI (Purn) H. PRABOWO SUBIANTO, LETJEN TNI MAR (Purn) SUHARTO, LAKSDYA TNI (Purn) MOEKHLAS SIDIK, MPA, MAYJEN TNI (Purn) GLENNY KAIRUPAN, MAYJEN TNI (Purn) H. ASRIL H.TANJUNG, MAYJEN TNI (Purn) YUDI MAGIO YUSUF, MARSDA TNI (Purn) SUWITNO ADI, LAKSDA TNI (Purn) FRITS MANTIRI, MAYJEN TNI (Purn) AMIR TOHAR, MAYJEN TNI (Purn) ARIFIN SEMAN, SE, MAYJEN TNI (Purn) CHAERAWAN NUSYIRWAN, MAYJEN TNI (Purn) SUNARKO, IRJEN POL (Purn) TOMMY YAKOBUS MARSMA TNI (Purn) MUTANTO JUWONO.
Para bekas tentara dgn bintang dua dan tiga berada di Dewan Pembina, yg merupakan lembaga pengatur kebijakan partai yg punya kuasa penuh termasuk memecat pengurus harian. Bagaimana jatah bekas tentara dgn pangkat yg lebih rendah? Ya, mereka duduk di pengurus harian (Dewan Pimpinan Pusat). Contohnya, Kepala Departemen Strategi dan Perencanaan Pertahanan KOLONEL (Purn) SUTANDYO SUDARSONO, Kepala Departemen Potensi dan Kekuatan Pertahanan KOLONEL (Purn) DJUMALI.
Berdasarkan fakta tsb, jelas Prabowo memang tdk bisa memisahkan domain sipil (sistem kepartaian) dengan militer. Bahkan Hanura yg dipimpin oleh pensiunan jenderal 4 (Wiranto), tdk menempatkan bekas tentara sebanyak Gerindra.
Kalau begitu, bisa jadi, penjaga gerbang DPP Gerindra adalah purnawirawan kopral atau sersan!
Lantas kawanan sipil di situ sebagai apa? Bisa jadi macam Fadli Zon sebenarnya bertugas nyiapin minum teh unt para jenderal itu. (***)
Militeristik dlm pengerti bhw sistem pengambilan keputusan, tatakelola, struktur, dan sistem kepengurusan partai mengikuti pola-pola dlm militer.
Dalam hal pengambilan keputusan, misalnya, kata sang jenderal (bintang 3 yg dipecat) adalah final. Musyawarah mufakat tak berlaku.
Karena itu pula, Halida Hatta (putri proklamator Bung Hatta), yang termasuk salah satu pendiri Gerindra, pada Juli 2012, mengundurkan diri dari jabatannya sbg wakil ketua umum Gerindra. Alasannya, seperti dikatakan kpd Tempo.co (Senin, 09 Juli 2012), krn sudah tidak ada musyawarah mufakat di partai itu.
Gaya militeristik itu tercermin pula dari pangkat militer di kepengurusan. Buktinya, di dalam semua lembaga kepengurusan partai (Dewan Pimpinan, Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Penasehat) pasti terdapat pengurus yang pensiunan tentara.
Kedua, tidak ada satu pun pengurus yg mantan tentara yang pangkatnya lebih tinggi dr letnan jenderal. Karena Prabowo dipecat dr tentara dgn pangkat terakhir letjen (bintang 3), maka tdak ada pengurus lain di Gerindra yg berpangkat pensiunan jenderal penuh (bintang 4). Pangkat tertinggi ya maksimal selevel dengan Prabowo.
Berikut ini sebagian nama anggota Dewan Pembina yg bekas tentara: (ketua) LETJEN TNI (Purn) H. PRABOWO SUBIANTO, LETJEN TNI MAR (Purn) SUHARTO, LAKSDYA TNI (Purn) MOEKHLAS SIDIK, MPA, MAYJEN TNI (Purn) GLENNY KAIRUPAN, MAYJEN TNI (Purn) H. ASRIL H.TANJUNG, MAYJEN TNI (Purn) YUDI MAGIO YUSUF, MARSDA TNI (Purn) SUWITNO ADI, LAKSDA TNI (Purn) FRITS MANTIRI, MAYJEN TNI (Purn) AMIR TOHAR, MAYJEN TNI (Purn) ARIFIN SEMAN, SE, MAYJEN TNI (Purn) CHAERAWAN NUSYIRWAN, MAYJEN TNI (Purn) SUNARKO, IRJEN POL (Purn) TOMMY YAKOBUS MARSMA TNI (Purn) MUTANTO JUWONO.
Para bekas tentara dgn bintang dua dan tiga berada di Dewan Pembina, yg merupakan lembaga pengatur kebijakan partai yg punya kuasa penuh termasuk memecat pengurus harian. Bagaimana jatah bekas tentara dgn pangkat yg lebih rendah? Ya, mereka duduk di pengurus harian (Dewan Pimpinan Pusat). Contohnya, Kepala Departemen Strategi dan Perencanaan Pertahanan KOLONEL (Purn) SUTANDYO SUDARSONO, Kepala Departemen Potensi dan Kekuatan Pertahanan KOLONEL (Purn) DJUMALI.
Berdasarkan fakta tsb, jelas Prabowo memang tdk bisa memisahkan domain sipil (sistem kepartaian) dengan militer. Bahkan Hanura yg dipimpin oleh pensiunan jenderal 4 (Wiranto), tdk menempatkan bekas tentara sebanyak Gerindra.
Kalau begitu, bisa jadi, penjaga gerbang DPP Gerindra adalah purnawirawan kopral atau sersan!
Lantas kawanan sipil di situ sebagai apa? Bisa jadi macam Fadli Zon sebenarnya bertugas nyiapin minum teh unt para jenderal itu. (***)


anasabila memberi reputasi
0
2.6K
2


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan