- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Segitiga Exposure (Exposure Triangle)


TS
ilhammaulana20
Segitiga Exposure (Exposure Triangle)



Spoiler for NO REPSOL:

Quote:
ASSALAMUALIKUM SODARA SODARA
.. kita bertumu lagi nih... kali ini ane mau menjelaskan tentang Segitiga Exposure (Exposure Triangle).. meskipun ini gua dapet tutor dari forum fotografi facebook 


Quote:
Apa itu segitiga exposure? Segitiga exposure atau exposure triangle adalah diagram sederhana yang menggambarkan hubungan antara ISO, Shutter Speed, dan Aperture dengan eksposure (terang gelapnya) foto. Kalau kebanyakan cahaya yang masuk, hasilnya jadi terlalu terang (over exposure / OE). Kalau sedikit cahaya yang masuk ya hasilnya gelap (under exposure / UE). Terdapat elemen yang ke-empat yaitu Scene Luminance atau suasana cahaya disaat pemotretan untuk menentukan Exposure Value (EV).
Mengapa segitiga eksposure ini sangat penting? Karena 3 elemen inilah yang nantinya akan membentuk suatu gambar yang diambil oleh kamera digital kita. Masing-masing elemen tersebut berhubungan erat dengan cahaya dan bagaimana cahaya tersebut masuk ke dalam sensor kamera.
Elemen Segitiga eksposure tersebut adalah:
1. ISO adalah ukuran sensitivitas kamera digital terhadap cahaya (ISO100 ; ISO200 ;.....ISO3200 dst)
2. Aperture adalah besarnya bukaan lubang pada lensa atau biasa disebut diafragma (f/1.8 ; f/8 ; f/16 ; dst)
3. Shutter Speed adalah lama waktu rana terbuka (B, 30,...... 1 detik,...... 1/30 detik,...... 1/8000 detik )
Mengapa segitiga eksposure ini sangat penting? Karena 3 elemen inilah yang nantinya akan membentuk suatu gambar yang diambil oleh kamera digital kita. Masing-masing elemen tersebut berhubungan erat dengan cahaya dan bagaimana cahaya tersebut masuk ke dalam sensor kamera.
Elemen Segitiga eksposure tersebut adalah:
1. ISO adalah ukuran sensitivitas kamera digital terhadap cahaya (ISO100 ; ISO200 ;.....ISO3200 dst)
2. Aperture adalah besarnya bukaan lubang pada lensa atau biasa disebut diafragma (f/1.8 ; f/8 ; f/16 ; dst)
3. Shutter Speed adalah lama waktu rana terbuka (B, 30,...... 1 detik,...... 1/30 detik,...... 1/8000 detik )
Spoiler for pertama :
ISO (International Organization for Standardization)

Pada fotografi digital, ISO adalah tingkat sensitifitas sensor dalam menangkap cahaya didalam kamera, untuk menghasilkan electron yang jumlahnya menyesuaikan intensitas cahaya yang diterima. Semakin besar intensitas cahaya yang masuk, gambar yang dihasilkan akan semakin terang.
ISO adalah ukuran kepekaan Sensor terhadap Cahaya. Pada masa kamera Film dulu, ISO dikenal juga sebagai ASA (American Standars Association)
Pada masa kamera film, media perekam cahaya adalah Film. Sedangkan pada saat sekarang di era kamera digital perekam cahaya digantikan fungsinya dengan Sensor Digital.
Angka pada ISO yang semakin besar mempunyai arti bahwa kepekaan terhadap cahaya semakin bertambah besar, dengan kata lain, dengan ISO tinggi maka akan dapat menangkap cahaya lebih banyak dibandingkan dengan ISO rendah.
Dengan ISO tinggi, warna warna yang dihasilkan akan lebih kaya, karena kepekaan terhadap cahaya dari sensor tersebut dinaikkan sehingga akan lebih kaya akan warna.
Kelemahan dari ISO tinggi adalah timbulnya Noise. Noise bisa diartikan pecahnya gambar. Semakin tinggi ISO maka akan semakin banyak Noise yang dihasilkan pada foto.
Tiap kamera mempunyai kadar noise yang berbeda, hal ini dipengaruhi dari type sensornya, umumnya kamera yang menggunakan Sensor CMOS mempunyai noise yang lebih sedikit dari kamera yang menggunakan Sensor CCD. Kedua jenis sensor ini adalah jenis sensor yang umum digunakan pada kamera digital sekarang ini.
Sering kita menjumpai kasus, seperti terdapat banyaknya titik-titik yang ikut terekam atau noise saat memotret. Ini dikarenakan saat memotret menggunakan ISO tinggi
dalam keadaan kurang cahaya, akibatnya ukuran pixel akan turun dan kualitas gambar menjadi berkurang (banyaknya noise yang ikut terekam) kontras akan berkurang.

Pada fotografi digital, ISO adalah tingkat sensitifitas sensor dalam menangkap cahaya didalam kamera, untuk menghasilkan electron yang jumlahnya menyesuaikan intensitas cahaya yang diterima. Semakin besar intensitas cahaya yang masuk, gambar yang dihasilkan akan semakin terang.
ISO adalah ukuran kepekaan Sensor terhadap Cahaya. Pada masa kamera Film dulu, ISO dikenal juga sebagai ASA (American Standars Association)
Pada masa kamera film, media perekam cahaya adalah Film. Sedangkan pada saat sekarang di era kamera digital perekam cahaya digantikan fungsinya dengan Sensor Digital.
Angka pada ISO yang semakin besar mempunyai arti bahwa kepekaan terhadap cahaya semakin bertambah besar, dengan kata lain, dengan ISO tinggi maka akan dapat menangkap cahaya lebih banyak dibandingkan dengan ISO rendah.
Dengan ISO tinggi, warna warna yang dihasilkan akan lebih kaya, karena kepekaan terhadap cahaya dari sensor tersebut dinaikkan sehingga akan lebih kaya akan warna.
Kelemahan dari ISO tinggi adalah timbulnya Noise. Noise bisa diartikan pecahnya gambar. Semakin tinggi ISO maka akan semakin banyak Noise yang dihasilkan pada foto.
Tiap kamera mempunyai kadar noise yang berbeda, hal ini dipengaruhi dari type sensornya, umumnya kamera yang menggunakan Sensor CMOS mempunyai noise yang lebih sedikit dari kamera yang menggunakan Sensor CCD. Kedua jenis sensor ini adalah jenis sensor yang umum digunakan pada kamera digital sekarang ini.
Sering kita menjumpai kasus, seperti terdapat banyaknya titik-titik yang ikut terekam atau noise saat memotret. Ini dikarenakan saat memotret menggunakan ISO tinggi
dalam keadaan kurang cahaya, akibatnya ukuran pixel akan turun dan kualitas gambar menjadi berkurang (banyaknya noise yang ikut terekam) kontras akan berkurang.
Spoiler for kedua :
Aperture (Bukaan Diafragma)

Aperture adalah besarnya bukaan pada lensa, diafragma adalah benda yang membentuk bukaan. Semakin kecil bilangan, semakin besar bukaannya.
Cerah cahaya yang diperbolehkan melewati lensa dikendalikan oleh lubang bukaan ini. Nilai aperture menunjukkan seberapa besar lobang yang dibentuk oleh diafragma. Nilai Aperture dinyatakan sebagai f/2.8,..... f/16,..... f/32 dan seterusnya.
Intinya semakin kecil bilangan (f/2.8) celah cahaya yang terbuka akan semakin lebar sehingga cahaya masuk semakin cerah membakar sensor; Sedangkan semakin besar bilangannya (f/32) maka celah cahaya yang terbuka semakin kecil sehingga kecerahan cahaya semakin berkurang.
Hal ini akan berpengaruh pada kedalaman ruang tajam (Depth Of Field) pada foto yang kita ambil.
Semakin kecil bilangan f/numbernya (f/2.8) semakin cetek bagian yang akan terlihat fokus/tajam, bokeh semakin tampak terlihat.
Semakin besar bilangan f/numbernya (f/22) semakin dalam/banyak bidang yang akan terlihat fokus/tajam.

Aperture adalah besarnya bukaan pada lensa, diafragma adalah benda yang membentuk bukaan. Semakin kecil bilangan, semakin besar bukaannya.
Cerah cahaya yang diperbolehkan melewati lensa dikendalikan oleh lubang bukaan ini. Nilai aperture menunjukkan seberapa besar lobang yang dibentuk oleh diafragma. Nilai Aperture dinyatakan sebagai f/2.8,..... f/16,..... f/32 dan seterusnya.
Intinya semakin kecil bilangan (f/2.8) celah cahaya yang terbuka akan semakin lebar sehingga cahaya masuk semakin cerah membakar sensor; Sedangkan semakin besar bilangannya (f/32) maka celah cahaya yang terbuka semakin kecil sehingga kecerahan cahaya semakin berkurang.
Hal ini akan berpengaruh pada kedalaman ruang tajam (Depth Of Field) pada foto yang kita ambil.
Semakin kecil bilangan f/numbernya (f/2.8) semakin cetek bagian yang akan terlihat fokus/tajam, bokeh semakin tampak terlihat.
Semakin besar bilangan f/numbernya (f/22) semakin dalam/banyak bidang yang akan terlihat fokus/tajam.
Spoiler for ketiga:
Shutter Speed atau Kecepatan Rana

Kecepatan rana (shutter speed) adalah durasi rana dalam kamera kamera membuka dan kemudian menutup untuk mencahayai sensor digital. Angka shutter speed ini menunjukan berapa lama cahaya diperbolehkan mencahayai sensor gambar. Biasanya berawal dari B (Bulb) 30 detik sampai to 1/8000 detik. Variasi shutter speed ini diatur dari badan kamera bukan dari lensa. Selain mempengaruhi jumlah cahaya yang masuk, shutter speed ini mempengaruhi dua hal, yaitu:
Kecepatan rana yang cepat membekukan (freeze) objek yang bergerak.
Kecepatan rana yang lama menangkap gerakan (motion) objek secara berkesinambungan.
Dengan mengatur kecepatan shutter, kita bisa mengatur apakah objek bergerak yang kita foto bisa menjadi diam (Freeze) atau ada alur pergerakannya (Motion Blur).

Kecepatan rana (shutter speed) adalah durasi rana dalam kamera kamera membuka dan kemudian menutup untuk mencahayai sensor digital. Angka shutter speed ini menunjukan berapa lama cahaya diperbolehkan mencahayai sensor gambar. Biasanya berawal dari B (Bulb) 30 detik sampai to 1/8000 detik. Variasi shutter speed ini diatur dari badan kamera bukan dari lensa. Selain mempengaruhi jumlah cahaya yang masuk, shutter speed ini mempengaruhi dua hal, yaitu:
Kecepatan rana yang cepat membekukan (freeze) objek yang bergerak.
Kecepatan rana yang lama menangkap gerakan (motion) objek secara berkesinambungan.
Dengan mengatur kecepatan shutter, kita bisa mengatur apakah objek bergerak yang kita foto bisa menjadi diam (Freeze) atau ada alur pergerakannya (Motion Blur).
Quote:
Sekian dari thread ane yang di untukan fotografer KW KWAN yang biasanya menggunakan mode automatic
.. semoga bermanfaat buat kalian semua 
Silahakan timpuk ane pake

boleh timpuk ane pake ini buat bangun rumah








Silahakan timpuk ane pake




boleh timpuk ane pake ini buat bangun rumah







Diubah oleh ilhammaulana20 24-05-2014 22:59
0
3.5K
Kutip
2
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan