Pernah mendengar suara “pok, pok, pok” pada dini hari? Hati-hati, bisa jadi itu adalah pertanda akan ada yang berkurang dengan harta yang Anda miliki.

Pok-kopok adalah makhluk pesugihan. Ia hadir di rumah-rumah untuk menguras harta pemiliknya. Harta, tentu saja bukan hanya dalam bentuk uang, melainkan juga makanan pokok semisal jagung dan padi. Pok-kopok membawa apa saja untuk dipersembahkan kepada tuannya.

Di kalangan masyarakat Madura, berkembang persepsi bahwa Pok-kopok yang umumnya berpostur kecil memiliki kuping yang bisa menampung dua gantang jagung atau padi, masing-masing kuping memuat satu gantang.


Persepsi ini tentu saja ditolak oleh akal. Mana mungkin makhluk yang mungil bisa menampung sesuatu yang besar. Namun, apa boleh buat, makhluk aneh macam Pok-kopok berada di luar logika berpikir manusia. Ia hadir sebagai makhluk halus, namun bisa menjelma menjadi hewan yang tertangkap oleh panca indera. Bahkan, ia bisa ditangkap dengan cara-cara tertentu.

Banyak beredar cerita-cerita tentang penangkapan makhluk siluman ini, baik yang berhasil maupun gagal. Salah satu cara untuk menangkapnya yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan sapu lidi. Si penangkap juga diharuskan telanjang ketika akan memburunya.

Entah apa alasan mereka mensyaratkan seperti itu. Hal-hal macam begini kadang memang tak butuh alasan, apalagi yang masuk akal.

Seekor kelelawar aneh telah menggegerkan warga Situbondo. Selain dianggap aneh, warga sekitar juga menganggap kelelawar tersebut sebagai makhluk jadi-jadian. Bahkan seorang warga bernama Lis, mengaku harus telanjang agar dapat menangkap kelelawar tersebut.

Kejadian tersebut bermula ketika seekor kelelawar masuk ke dalam rumahnya yang berada di Dusun Komirean, Desa Sletreng, Situbondo. Dengan sigap Lis langsung memukul kelelawar tersebut dengan sapu lidi dalam kondisi telanjang bulat. Hal tersebut dilakukan karena mengikuti perintah sesepuhnya.

"Pas saya tangkap kelelawar itu hinggap di tempat menyimpan uang," kata Lis. "Saya pukul sampai jatuh. Memang saat itu saya telanjang, karena syarat dari sesepuh memang begitu."

Hal ini diamini oleh tetangga Lis, Shodik, yang menganggap binatang tersebut makhluk jadi-jadian. "Ini kelelawar jelas makhluk jadi-jadian, ya seperti babi ngepet gitu. Tujuannya mencuri uang dan beras warga. Memang bukan mencuri langsung, tapi barokahnya," kata Shodik.

Setelah menangkapnya, Lis membiarkan kelelawar itu di dalam toples tanpa diberi makan. Tujuannya agar dia mengaku siapa pemilik makhluk jadi-jadian tersebut. "Kecurigaan memang ada, makanya saya biarkan tanpa dikasih makan, biar dia mengaku siapa pemiliknya," ungkap Lis.

Wajar saja kalau warga menganggapnya aneh, karena kelelawar dengan bentang sayap 25 cm ini memiliki warna oranye dengan kombinasi hitam. Selain itu, kelelawar ini juga memiliki hidung yang mirip dengan babi. Kabar tertangkapnya kelelawar "pok-kopok" itu pun membuat warga berdatangan untuk menontonnya dari dekat atau memotretnya.