Original Posted By PEMBAHASANDisini ane mau batasin dari thread ane ini dengan beberapa materi dan pertanyaan :

I . Pengertian Lokalisasi dan dakwah
II. Pertanyaan

1. Lokalisasi, apakah statusnya jika dipandang dari sisi Islam?

2. Lokalisasi, apakah statusnya jika dipandang dari sisi fenomena sosial?

3. Jika ini sebuah masalah, bagaimana solusi untuk menyelesaikannya?

4. Bagaimana Cara Berdakwah Berhadapan Dengannya?

Original Posted By PENGERTIAN
Pengetian dakwah menurut wikipedia adalah sebagai berikut :

"Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang untuk beriman dan taat kepada Allah Subhaanahu wa ta'ala sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan."

Sedangkan menurut sebuah blog yang saya temukan, Prostitusi / pramuriaan adalah :

"Prostitusi atau bahasa awamnya pramuriaan, disini dimaknai sebagai sebuah tindakan yang mempergunakan alat kelamin dan bagian-bagian tubuh tertentu sebagai komoditas jasa dan untuk memperoleh materi melalui kegiatan yang bersifat seksual."

Dan Lokalisasi PSK adalah :

"...sebagai sebentuk usaha untuk mengumpulkan segala macam aktivitas/kegiatan pramuriaan dalam satu wadah"

Dengan begitu, kita bisa simpulkan, pengertian dakwah adalah sebuah cara bagi umat muslim untuk menyebarkan agamanya dengan peraturan dan syariat yang sudah ditetapkan, sedangkan Lokalisasi PSK adalah sebuah tempat / wadah terjadinya kegiatan pelcuran itu.

Original Posted By 1
Jika kita mengutip Al-Quran surah surat Al – Isro’ (17): 32, Al-Quran sebagai panduan hidup umat muslim sanaat jelas melarang zina, bahkan Al-quran juga melarang perbuatan yang menjurus ke zina. Adapun isi surat surat Al – Isro’ (17): 32 adalah :

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk

Zina adalah sebuah perbuatan yang sangat menyimpang dari agama dan pramuriaan adalah salah satu media untuk melakukan zina. Laki - laki atau perempuan yang zina juga mendapat beberapa azab dari Allah SWT.

"Jauhilah oleh kamu akan zina kerana kecelakaannya ada empat macam: Hilang kebagusan pada mukanya, disempitkan rezekinya dan kemurkaan Allah atasnya dan menyebabkan kekekalannya di dalam neraka."
(Riwayat Thabrany An Ibni 'Abbas)

Ini menunjukan bahwasanya Allah dan Nabinya tidak main - main dengan masalah zina. Ketika pramuriaan menjadi media zina, Lokalisasi adalah pelicin agar orang mudah mencari pramuriaan.

Original Posted By 2
Dari sisi sosial, saya pikir Lokalisasi sangat susah untuk dihilangkan karena banyak dari elemen masyarakat yang bergantuk secara ekonomi dengan wilayah Lokalisasi PSK itu. Sebut saja para "Jablay" yang sudah bertahun - tahun bekerja disitu. Jika suatu saat sebuah lokalisasi ditutup secara tiba - tiba tanpa persiapan yang matang, puluhan wanita akan kehilangan pekerjaan, dan akan menyebabkan penumpukan sampa masyarakat dan berbagai masalah sosial baru lainnya."

Original Posted By 3
Ini jelas adalahs ebuah masalah dan penyimpangan sosial. Pemerintah Daerah, atau jika perlu Pemrintah pusat, perlu berkoordinasi langsung dengan Tokoh yang ada di daerah lokalisasi itu untuk menyelsaikan masalah. Dari sisi pemerintah harus bisa memberikan perkerjaan - pekerjaan yang juga menjamin bagi para mantan - mantan PSK yang akan berhenti melacur. Selain itu, pemerintah juga harus menyediakan solusi agar para mantan PSK tidak kembali lagi kesitu ketika lokalisasi sudah ditutup. Salah satunya adalah dengan menjaga wilayah itu, mungkin dengan berkerja sama dengan Satuan Polisi Pamong Praja.

Original Posted By 4
Tidak bisa dipungkiri, berdakwah dengan penghuni - penghuni lokalisasi bukanlah hal mudah. Dengan adanya pengaruh kuat dari sosial dan ekonomi kepada mereka,hampir dapat dipastikan bahwa mereka sudah mengesampingkan jauh agama dari pikiran mereka ketika mereka melakukan pramuriaan.

Sebuah cara dakwah yang tepat adalah bukan dengan menakuti para penghuni dengan ayat - ayat azab, namun kita bisa dengan memberikan keuntungan - keuntungan duniawiyah dahulu kepada mereka jika berhenti melakukan pekerjaan itu. Misalanya, mereka akan terbebas dari bahaya penyakit, mendapat status soial lebih tinggi di masyarakat.

Jika kita memaksakan untuk menyuapi mereka dengan ayat - ayat Al-Quran (yang bagi mereka dalah sesuatu yang jarang diperhatikan), mereka tidak akan tertarik dengan semua nasihat yang kita berikan. Setelah kita memberikan keuntungan - keuntungan duniawiyah, barulah kita membuktikan kepada mereka, bahwa sebenarnya Al-Quran melarang ini bukan semata tanpa alasan.