- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita Luar Negeri
Expat gets death for spying on Qatar
TS
re2may
Expat gets death for spying on Qatar
Quote:
A report carried by a local Arabic newspaper yesterday suggesting that a Qatari criminal court has sentenced a Filipino to death and two other Filipinos to jail for life in an espionage case. The verdict has evoked sharp reaction from the community.
All the three Filipinos were working in Qatar. Comments posted by nationals on local social networking sites have called for not giving sensitive posts in Qatar with foreigners.
Details of the case which Arabic daily Al Raya carried on its front page suggested the prime convict, who has been sentenced to death, was working with a major state-owned Qatari company since 1993.
Two other Filipinos working as technicians with the Qatar Air Force were awarded life sentence by the court for helping the main convict by providing him sensitive information for money.
The trio has been charged with providing sensitive information about the state to a country and threatening Qatar’s national security.
Details of the case suggest the main convict was a member of the Philippines security and was working here for a long time.
He was providing information about special projects, investments, staff members, minutes of the meetings of top officials and plans of the company he was working for, to his country.
The main convict got military and related information about Qatar from two of his accomplices. The duo was working only for money. After they were caught, the police sought permission from the Public Prosecution and conducted searches in their office, homes and even cars.
The main convict was working for the Philippine Intelligence and had the rank of a lieutenant.
All the three Filipinos were working in Qatar. Comments posted by nationals on local social networking sites have called for not giving sensitive posts in Qatar with foreigners.
Details of the case which Arabic daily Al Raya carried on its front page suggested the prime convict, who has been sentenced to death, was working with a major state-owned Qatari company since 1993.
Two other Filipinos working as technicians with the Qatar Air Force were awarded life sentence by the court for helping the main convict by providing him sensitive information for money.
The trio has been charged with providing sensitive information about the state to a country and threatening Qatar’s national security.
Details of the case suggest the main convict was a member of the Philippines security and was working here for a long time.
He was providing information about special projects, investments, staff members, minutes of the meetings of top officials and plans of the company he was working for, to his country.
The main convict got military and related information about Qatar from two of his accomplices. The duo was working only for money. After they were caught, the police sought permission from the Public Prosecution and conducted searches in their office, homes and even cars.
The main convict was working for the Philippine Intelligence and had the rank of a lieutenant.
Spoiler for Versi Google Translate:
Quote:
Sebuah laporan yang dimuat oleh surat kabar Arab setempat kemarin menunjukkan bahwa pengadilan pidana Qatar telah menghukum mati Filipina dan dua warga Filipina lainnya ke penjara seumur hidup dalam kasus spionase . Vonis telah menimbulkan reaksi tajam dari masyarakat .
Semua tiga warga Filipina bekerja di Qatar . Komentar diposting oleh warga di situs jejaring sosial lokal telah menyerukan untuk tidak memberikan posting sensitif di Qatar dengan orang asing .
Rincian kasus yang Arab harian Al Raya dilakukan di halaman depan menyarankan terpidana utama , yang telah dijatuhi hukuman mati , bekerja dengan sebuah perusahaan milik negara utama Qatar sejak tahun 1993 .
Dua orang Filipina yang bekerja sebagai teknisi dengan Angkatan Udara Qatar diberikan hukuman seumur hidup oleh pengadilan untuk membantu terpidana utama dengan memberikan dia informasi sensitif untuk uang .
Trio telah bertugas memberikan informasi sensitif mengenai negara ke negara dan mengancam keamanan nasional Qatar .
Rincian kasus menyarankan terpidana utama adalah anggota keamanan Filipina dan bekerja di sini untuk waktu yang lama .
Dia memberikan informasi tentang proyek-proyek khusus , investasi , anggota staf , menit pertemuan pejabat tinggi dan rencana dari perusahaan dia bekerja untuk , ke negaranya .
Terpidana utama mendapat informasi militer dan terkait tentang Qatar dari dua antek-anteknya . Duo ini bekerja hanya untuk uang . Setelah mereka tertangkap , polisi meminta izin dari Kejaksaan dan melakukan pencarian di kantor mereka , rumah dan bahkan mobil .
Terpidana utama bekerja untuk Intelijen Filipina dan memiliki pangkat letnan .
Semua tiga warga Filipina bekerja di Qatar . Komentar diposting oleh warga di situs jejaring sosial lokal telah menyerukan untuk tidak memberikan posting sensitif di Qatar dengan orang asing .
Rincian kasus yang Arab harian Al Raya dilakukan di halaman depan menyarankan terpidana utama , yang telah dijatuhi hukuman mati , bekerja dengan sebuah perusahaan milik negara utama Qatar sejak tahun 1993 .
Dua orang Filipina yang bekerja sebagai teknisi dengan Angkatan Udara Qatar diberikan hukuman seumur hidup oleh pengadilan untuk membantu terpidana utama dengan memberikan dia informasi sensitif untuk uang .
Trio telah bertugas memberikan informasi sensitif mengenai negara ke negara dan mengancam keamanan nasional Qatar .
Rincian kasus menyarankan terpidana utama adalah anggota keamanan Filipina dan bekerja di sini untuk waktu yang lama .
Dia memberikan informasi tentang proyek-proyek khusus , investasi , anggota staf , menit pertemuan pejabat tinggi dan rencana dari perusahaan dia bekerja untuk , ke negaranya .
Terpidana utama mendapat informasi militer dan terkait tentang Qatar dari dua antek-anteknya . Duo ini bekerja hanya untuk uang . Setelah mereka tertangkap , polisi meminta izin dari Kejaksaan dan melakukan pencarian di kantor mereka , rumah dan bahkan mobil .
Terpidana utama bekerja untuk Intelijen Filipina dan memiliki pangkat letnan .
Intel Militer ketangkap di area "musuh", di negara sendiri dianggap misi yg gagal, di negara musuh kena hukum mati.
Sumber
Diubah oleh re2may 23-05-2014 03:00
0
1.3K
Kutip
10
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan