Aku hanyalah kelurga petani dari kalimantan barat, hidup dari kemurahan hati alam dan maha kuasa. Siapun pemimpinnya, tetap saja harga pupuk dan pestisida mahal.

Hasil kebun jerukku di beli oleh pengusaha dengan harga semaunya bahkan pernah cuma di hargai Rp 2.000,-/kilo, padahal itu jeruk dengan kualitas A, tidak ada peran pemerintah dalam kestabilan harga jeruk. Selalu begitu, siapa pun presiden, gubernur maupun bupatinya, sama saja!

Aku hanyalah keluarga petani, suara kecil yg tak mungkin di dengar, memilih atau tidak, aku dan warga dekat tempat tinggalku tetap begini. Apa karena aku tinggal terlalu jauh dr ibukota, di dekat perbatasan malaysia-indonesia.

Aku hanya keluarga petani di perbatasan! Golput sampai ada yg peduli dg warga perbatasan sperti kami! Aku tetap cinta dengan INDONESIA tapi tidak untuk pemerintahannya!

-salam anak perbatasan-

ane GOLPUT!!!