Kaskus

News

Sun.Wu.KongAvatar border
TS
Sun.Wu.Kong
[Pimpin Golkar dengan Dagu Besi...] Sesepuh Golkar Gugat Keputusan Ical
Sesepuh Golkar Gugat Keputusan Ical
Kamis, 22 Mei 2014 10:38:00 WIB

[Pimpin Golkar dengan Dagu Besi...] Sesepuh Golkar Gugat Keputusan Ical


Jakarta, HanTer - Keputusan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Aburizal Bakrie yang akrab disapa Ical, merapat ke Gerindra dan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, benar-benar membuat kader Golkar gusar. Sejumlah tokoh senior Golkar pun menggugat keputusan Ical tersebut.

Partai Golkar pun kini diambang perpecahan. Keputusan itu telah membuat kaum muda Golkar yang tergabung dalam Forum Paradigma Gerakan Muda Indonesia (FPGMI) berontak. Terang-terangan mereka menolak keputusan Ical tersebut.

Para tokoh senior pun tak mau ketinggalan. Pada Rabu (21/5) malam, mereka berkumpul di Hotel JW Marriot, Kuningan, Jakarta Selatan. Mereka yang hadir antara lain Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso, Wakil Ketua Umum (Waketum) Agung Laksono, Zainal Bintang, Fahmi Idris, dan lain-lain.

Para tokoh senior Golkar itu mengganggap bahwa langkah yang dilakukan Ical membuat nama partai tidak lagi bertaring. Padahal, Golkar merupakan partai dengan suara terbanyak nomor dua pada Pileg 2014. Atas keputusan Ical yang merapat ke Gerindra dan mendukung pasangan Prabowo-Hatta, para tokoh senior Golkar itu mempertanyakan tiga hal buat Ical.

"Pertama, kita ingin meminta penjelasan ketum mengenai tidak tercapainya perolehan suara Golkar. Kedua, kenapa kita tidak mencalonkan capres dan cawapres? Ini yang terjadi pertama kali. Serta yang terakhir, kenapa dia memutuskan mendekat ke Gerindra?" ujar salah satu tokoh senior yang juga jadi tim perumus, Zainal Bintang kepada wartawan setelah acara di Hotel JW Marriott, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (21/5) malam.

Zainal mengatakan, para tokoh senior Golkar itu juga membahas mengenai pelaksanaan munas yang diharapkan tidak ada perubahan. "Kalau enggak ada munas pada bulan Oktober nanti, DPP Golkar akan dipertanyakan kenapa bisa terjadi. Ical harus legowo menerima fakta-fakta. Jangan sudah jatuh, ditimpa tangga pula," jelas Zainal.

Hal serupa juga dikatakan Waketum Golkar Agung Laksono bahwa para senior Golkar menanyakan keputusan yang diambil Ical. Padahal, di lain pihak, ada kader Golkar yang menjadi cawapres, yakni Jusuf Kalla yang mendampingi capres dari PDIP Joko Widodo. "Ya, ada yang berpendapat seperti itu. Kita hanya perlu penjelasan. Karena mereka bertanya kenapa menetapkan ke Gerindra? Kenapa nggak ke PDIP padahal di dalamnya ada kader Golkar?" kata Agung.

Agung juga menegaskan, musyawarah nasional akan dilakukan untuk percepatan pergantian ketua umum. "Sesuai AD/ART, munas akan dilakukan tahun ini pada bulan Oktober 2014," tutup Agung.

Tokoh senior Golkar lainnya, Fahmi Idris, mengamini pernyataan Agung. “Keputusan para senior menginginkan munas tahun ini sesuai AD/ART partai. Jika tidak digelar, maka legalitas Aburizal Bakrie sebagai ketua umum harus dipertanyakan. Keputusan terkait kesepakatan tersebut (merapatnya Golkar ke Gerindra, red) perlu diluruskan, yang menimbulkan berbagai faktor negatif," ujar Fahmi.

Keinginan ini akan dimasukkan ke dalam surat dan bakal dikirimkan kepada Ical. Termasuk soal dukungan Partai Golkar ke Prabowo-Hatta yang bermuara pada berubahnya sejarah partai yang selalu mengusung capres pada setiap gelaran pemilu. Fahmi menambahkan, munas harus digelar karena musyawarah terakhir digelar lima tahun lalu. Adanya keputusan pelaksanaan munas pada 2016 dianggapnya inkonstitusional.

"Karena diputuskan pada tingkat Rapimnas. Artinya keputusan tersebut batal. Jika dulu dilaksanakan pada bulan Oktober seharusnya Munas dilaksanakan pada tahun ini bulan Oktober," ucap Fahmi.

Sementara itu, Ketua DPP Partai Golkar Priyo Budi Santoso meyakini bahwa ketua umum partainya, Aburizal Bakrie, tak akan memecat kader yang mbalelo. "Ketua umum tidak akan melakukan tindakan," tegas Priyo saat ditanya soal sanksi apa yang akan diberikan partai terhadap sejumlah kader mudanya yang mbalelo.

Para kader yang berseberangan dengan arah koalisi partai berlambang Pohon Beringin itu memilih untuk mendukung pasangan Jokowi-JK. Menurut Priyo, tindakan kader itu tak perlu dipecat atau diperingatkan.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pada Selasa (20/5), sejumlah kader muda Golkar seperti Agus Gumiwang Kartasasmita, Indra J piliang, Poempida Hidayatullah dan Meutya Hafidz mbalelo. Mereka menyatakan mendukung pasangan capres-cawapres dari PDIP Jokowi-JK.

(Hasan)


http://www.harianterbit.com/read/201...Keputusan-Ical



Memimpin dengan Dagu Besi... Hatinya tetap Chubby... emoticon-Ngacir
0
650
0
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan