

TS
akangray
Surat Tertutup, Untuk Bapak Menteri Pendidikan Republik Maya
Dilematika UNAS: Saat Murid Mengaku
Sebuah surat tertutup, untuk Bapak Menteri Pendidikan Republik Maya yang tercinta
,
di IP address xx12312xx34234.
sumber: Akangray
20. Yang dilakukan Seorang siswa di sekolah adalah...
Budi berhenti di soal nomor lima puluh, ya.. soalnya cuman ada lima puluh kok haha.. terus budi memikirkan soal yang baru saja dia kerjakan dan membandingkannya dengan soal di SD dulu. Dia masih ingat pertanyaan itu ada di soal nomor 20, soal yang dianggapnya paling sulit karena waktu itu dia belum tahu apa alasan Dia untuk pergi kesekolah. Dia memikirkan soal itu kembali karena selama Sembilan tahun ini, di penghujung sekolah menengah atas (SMA) Budi masih belum menemukan alasan kenapa dia berada disekolah. Mungkin soal yang sekarang Dia kerjakan tidak sesulit pertanyaan waktu Dia SD dulu. Bukan mengoreksi jawaban yang telah diselesaikan, pikiran budi malah menerjang setiap kenangan tentang perjalanannya di sekolah. Ia tertegun, melihat lembar jawaban yang telah terisi bulatan hitam kecil di setiap nomornya. Hati Dia meringis kesakitan karena dia memang telah kalah sebelum UN dilaksanakan.
Handphonenya bergetar pelan (yaiyalah, kalo bunyi ntar disita lagi), sebuah SMS masuk. Budi membukanya, dan ia menghela nafas dalam-dalam begitu membaca isinya.
Selamat, anda mendapatkan I-ringtone terbaru dari lagu Aku Rapopo….
Barangkali bukan kebetulan operator mengirimkan sms kepada Budi, sms itu memecahkan lamunan Budi dan menyadari bahwa Rudi teman di sebelahnya mengirimkan sinyal dengan tangan jempolnya di naikan keatas, akupun membalas kode tersebut dengan menaikan jempolku ke atas yang artinya kunci jawaban yang ada adalah benar. Kenapa aku harus melakukan ini Tuhan, teringat ketika temanku menwarkan sebuah kebohongan Aku membalasnya dengan kemantapan.
Sory ya, buat UN kali ini aku mau jujur..
Sebuah jawaban mantap dari tawaran untuk membeli jawaban dari joki saatbeberapa hari sebelum UN dilaksanakan.
Oh oke, semangat ya Teman. Semoga kamu berhasil!
Tapi Aku malah menjilat air liurku sendiri yang telah jatuh ke tanah, setelah UN hari pertama hati ini goyah, takut akan ketidak mampuan diri ini menjawab dengan benar dan takut akan masa depan yang dipertaruhkan selama beberapa hari ini. Rudi sadar dan tak menyebutku omdo atau yang lainnya, Dia sadar bahwa ketakutan itu nyata, ketakutan yang bisa merubuhkan sebuah kejujuran. Tidak, tidak.. ketakutan tak akan pernah bisa merubuhkan kejujuran, namun kita sendiri lah yang merubuhkannya. Kita yang menyianyiakan waktu 3 tahun ini yang tidak melakukan apa yang seharusnya pelajar lakukan.
Jujur itu keren.
Apa itu UNAS?
"Bagaimana dengan kecurangan UNAS?"
Pertama, tentang kesamarataan bobot pertanyaan-pertanyaan UNAS, yang tahun ini Alhamdulillah ada dua puluh paket.
Kedua, tentang bobot pertanyaan UNAS kali ini.
Tidak diuji dulukah kevalidan soal-soal UNAS itu?
Bapak ujikan ke siapa soal-soal itu? Para dosen perguruan tinggi? Atau mahasiswa yang sudah semester 14?
Lupakah Bapak bahwa nanti yang akan menghadapi soal-soal itu adalah kami, para pelajar yang selalu mengeluh dan lupa akan kewajibannya di sekolah?
Etiskah memberi kami soal berstandard Internasional di saat Bapak belum mampu memastikan bahwa murid mengerti apa tujuan mereka sekolah?
Jalan pintas itu adalah hal ketiga yang menganggu pikiran saya selama UNAS ini. Kami selalu mencari kemungkinan adanya Joki.
Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat... tiga hal yang saya paparkan di atas sudah sejak lama menggumpal di hati dan pikiran saya, menggedor-gedor batas kemampuan saya, menekan keyakinan dan iman saya.
Semua berawal dari Kami, anakmu yang sangat takut akan mas depan, anakmu yang lupa akan tugas dan kewajiban sehingga memaksa beberapa oknum guru kami untuk melakukan kecurangan. Sehingga menumbuhkan kejahatan seseorang untuk menjual kuncu jawaban kepada kami. Semua ini sepenuhnya bukan salah Bapak… sebagian besar semua ini terjadi karena kami.. muridmu yang selalu lupa.
Sebuah surat tertutup, untuk Bapak Menteri Pendidikan Republik Maya yang tercinta

di IP address xx12312xx34234.
sumber: Akangray
20. Yang dilakukan Seorang siswa di sekolah adalah...
Spoiler for pilihan:
Budi berhenti di soal nomor lima puluh, ya.. soalnya cuman ada lima puluh kok haha.. terus budi memikirkan soal yang baru saja dia kerjakan dan membandingkannya dengan soal di SD dulu. Dia masih ingat pertanyaan itu ada di soal nomor 20, soal yang dianggapnya paling sulit karena waktu itu dia belum tahu apa alasan Dia untuk pergi kesekolah. Dia memikirkan soal itu kembali karena selama Sembilan tahun ini, di penghujung sekolah menengah atas (SMA) Budi masih belum menemukan alasan kenapa dia berada disekolah. Mungkin soal yang sekarang Dia kerjakan tidak sesulit pertanyaan waktu Dia SD dulu. Bukan mengoreksi jawaban yang telah diselesaikan, pikiran budi malah menerjang setiap kenangan tentang perjalanannya di sekolah. Ia tertegun, melihat lembar jawaban yang telah terisi bulatan hitam kecil di setiap nomornya. Hati Dia meringis kesakitan karena dia memang telah kalah sebelum UN dilaksanakan.
Handphonenya bergetar pelan (yaiyalah, kalo bunyi ntar disita lagi), sebuah SMS masuk. Budi membukanya, dan ia menghela nafas dalam-dalam begitu membaca isinya.
Selamat, anda mendapatkan I-ringtone terbaru dari lagu Aku Rapopo….
Barangkali bukan kebetulan operator mengirimkan sms kepada Budi, sms itu memecahkan lamunan Budi dan menyadari bahwa Rudi teman di sebelahnya mengirimkan sinyal dengan tangan jempolnya di naikan keatas, akupun membalas kode tersebut dengan menaikan jempolku ke atas yang artinya kunci jawaban yang ada adalah benar. Kenapa aku harus melakukan ini Tuhan, teringat ketika temanku menwarkan sebuah kebohongan Aku membalasnya dengan kemantapan.
Sory ya, buat UN kali ini aku mau jujur..
Sebuah jawaban mantap dari tawaran untuk membeli jawaban dari joki saatbeberapa hari sebelum UN dilaksanakan.
Oh oke, semangat ya Teman. Semoga kamu berhasil!
Tapi Aku malah menjilat air liurku sendiri yang telah jatuh ke tanah, setelah UN hari pertama hati ini goyah, takut akan ketidak mampuan diri ini menjawab dengan benar dan takut akan masa depan yang dipertaruhkan selama beberapa hari ini. Rudi sadar dan tak menyebutku omdo atau yang lainnya, Dia sadar bahwa ketakutan itu nyata, ketakutan yang bisa merubuhkan sebuah kejujuran. Tidak, tidak.. ketakutan tak akan pernah bisa merubuhkan kejujuran, namun kita sendiri lah yang merubuhkannya. Kita yang menyianyiakan waktu 3 tahun ini yang tidak melakukan apa yang seharusnya pelajar lakukan.
Jujur itu keren.
Apa itu UNAS?
Spoiler for Apa itu UNAS:
"Bagaimana dengan kecurangan UNAS?"
Spoiler for Unas:
Pertama, tentang kesamarataan bobot pertanyaan-pertanyaan UNAS, yang tahun ini Alhamdulillah ada dua puluh paket.
Spoiler for Pertama:
Kedua, tentang bobot pertanyaan UNAS kali ini.
Spoiler for kedua:
Tidak diuji dulukah kevalidan soal-soal UNAS itu?
Bapak ujikan ke siapa soal-soal itu? Para dosen perguruan tinggi? Atau mahasiswa yang sudah semester 14?
Lupakah Bapak bahwa nanti yang akan menghadapi soal-soal itu adalah kami, para pelajar yang selalu mengeluh dan lupa akan kewajibannya di sekolah?
Etiskah memberi kami soal berstandard Internasional di saat Bapak belum mampu memastikan bahwa murid mengerti apa tujuan mereka sekolah?
Jalan pintas itu adalah hal ketiga yang menganggu pikiran saya selama UNAS ini. Kami selalu mencari kemungkinan adanya Joki.
Spoiler for tiga:
Bapak Menteri Pendidikan yang terhormat... tiga hal yang saya paparkan di atas sudah sejak lama menggumpal di hati dan pikiran saya, menggedor-gedor batas kemampuan saya, menekan keyakinan dan iman saya.
Semua berawal dari Kami, anakmu yang sangat takut akan mas depan, anakmu yang lupa akan tugas dan kewajiban sehingga memaksa beberapa oknum guru kami untuk melakukan kecurangan. Sehingga menumbuhkan kejahatan seseorang untuk menjual kuncu jawaban kepada kami. Semua ini sepenuhnya bukan salah Bapak… sebagian besar semua ini terjadi karena kami.. muridmu yang selalu lupa.
Diubah oleh akangray 19-02-2015 00:09


tien212700 memberi reputasi
1
1.3K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan