sabil.haqAvatar border
TS
sabil.haq
[Sudah tidak punya malu] Akbar mengakui ARB ditolak Megawati karna tidak dapat Jatah
KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dalam pemilu presiden mendatang adalah pilihan terakhir yang bisa diambil partainya. Pasalnya, pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie tak mencapai kata sepakat.

"Ini harus dilihat, kalau dari pengamatan saya, Aburizal menjadi capres dan cawapres tidak mau ada yang berkoalisi. Aburizal sendiri menyodorkan namanya sebagai cawapres, tapi tidak mau diterima Mega," ujar Akbar saat dijumpai di rumahnya di Jakarta, Rabu (21/5/2014).

Dalam pertemuan Megawati dan Aburizal menjelang waktu pendaftaran capres-cawapres, lanjut Akbar, Megawati melihat Golkar hanya mau berkoalisi jika mengusung Aburizal sebagai cawapres.

"Seolah-olah Aburizal itu syarat. Padahal, PDI-P maunya tanpa syarat. Itu yang membuat PDI-P tak mau menerima," katanya.

Saat pilihan berkoalisi dengan PDI-P mentok, Akbar menambahkan, satu-satunya pilihan bagi Golkar adalah berkoalisi mendukung Prabowo-Hatta.

"Satu-satunya pilihan, yah memang tinggal ke Prabowo ketika itu, apalagi Aburizal disebut akan mendapatkan menteri utama," ujar mantan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat itu.

Akbar meminta agar Aburizal memberikan pandangannya soal arah koalisi Prabowo-Hatta itu kepada kader-kader muda yang menentang keputusan koalisi ini. Akbar meminta agar Aburizal menjelaskan posisi Golkar saat itu, termasuk meminta agar para kader muda itu memahami keputusan Rapat Pimpinan Nasional (rapimnas) Partai Golkar yang memberikan mandat penuh kepada Aburizal.

Sebelumnya, Jokowi mengaku bahwa Golkar tidak bisa bergabung dalam koalisi lantaran banyak permintaan. Jokowi mengaku menyayangkan langkah partai berlambang beringin itu. Padahal, sejak awal dia sudah menyatakan bahwa kerja sama politik setelah pemilu legislatif yang digalang partainya tak akan membahas soal bagi-bagi kursi, baik menteri maupun bakal calon wakil presiden.

sumber : http://nasional.kompas.com/read/2014....Prabowo-Hatta

================================================================

Sebagian besar orang hebat, orang populer, orang kaya yang berteriak-teriak menolak money politik seakan-akan di darahnya tidak mengalir sedikitpun jiwa yang korup.....
Lantas apa bedanya membagi uang di TPS-TPS untuk mengarahkan masyarakat memilih, dengan membagi jatah mentri kepada yang ingin mendukung.....

Begitukah sekarang mental sebagian bangsa ini....???? Inikah yang disebut dengan perubahan...???? Mungkinkah Indonesia akan betul-betul menjadi bangsa Boneka atau bangsa Jongos yang bisa diperalat dengan gemerlapnya Duniawi tanpa memikirkan kedaulatan..... Harga diri sudah mati di negri ini... Maling teriak Maling....!!!!!!!!!!!!!!!!

Dua minggu yang lalu Jokowi di sudutkan karena difitnah akan menjadikan ARB Cawapres, Istilah Jongos dan Boneka terus-terusan di tujukan Kepadanya.... Tapi sekarang Rakyat bisa melihat, siapa sebenarnya yang Boneka.... Siapa yang bisa menjual harga dirinya.... Siapa yang punya potensi menjual Tenaga rakyatnya sendiri menjadi Budak..... Apa yang kau tanam itulah yang kau dapat..... Akhirnya waktu membuktikan siapa kalian sebenarnya.......

Pilihan Presiden ada di tangan Rakyat.... Bukan ditangan Tokoh-tokoh yang Terbeli........
Diubah oleh sabil.haq 21-05-2014 08:50
0
10.2K
89
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan