Quote:
Jakarta, FDSINews – Kasus meninggalnya pemain Persiraja Akli Fairus kini berbuntut panjang. Tidak hanya mengenai kerasnya (bahkan cenderung kasar) perilaku para pemain yang berlaga di Indonesia Super League (ISL) maupun Divisi Utama, kini kasus tersebut juga mengangkat permasalahan yang sudah menjadi rahasia umum mengenai bobroknya pengelolaan sepakbola di Indonesia.
Akli Fairus diketahui belum menerima gaji sepeserpun. Tingkah laku manajemen klub yang memperlakukan pemain bak seorang budak (romusha) pada jaman penjajahan Jepang tersebut menuai kecaman berbagai lapisan masyarakat pecinta sepakbola di Tanah Air.
“Ini gila mas, coba kita bayangkan bekerja tapi tak bergaji mau makan apa kita? makan janji-janji manajemen? Gak mungkin!!….Coba itu suruh manajemen yang kerja tapi gak digaji apa mau mereka. Kalau gak bisa kelola klub mending mundur ajalah, jangan gaya- gayaan” kecam Bimo Aji salah seorang suporter klub lokal Jawa Tengah.
“Saya jujur gak kebayang jadi pemain sepakbola di Indonesia yang gak dibayar gajinya, lah saya dagang kalo gak laku aja udah bingung gak ada uang besok mau makan apaan” ujar Aril Wanto suporter asal Tuban Jawa Timur.
Terkait masalah belum digajinya alm. Akli Fairus kini menjadi sorotan Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). Mereka sudah mulai menyelidiki masalah tersebut dan ternyata didapat informasi awal yang cukup mencengangkan. Kontrak Akli Fairus sebagai pemain sepakbola profesional hanya berupa “Kesepakatan Lisan”.
“Gaji dari bulan pertama. Mereka main belum punya kontrak, hanya kesepakatan lisan, besaran angkanya perbulan permusim itu berapa. Karena ternyata ketua umum dan pengurus baru (Persiraja) baru diangkat minggu lalu. Kami masih menggali informasi itu dari pengurus dan juga keluarga. Rencananya kami akan menghubungi mereka” tukas CEO APPI Valentino Simanjuntak seperti yang dilansir dari detik.com
sumber
---------
hanjenkkkkk........fak lah buat manajemen klub nya.........bruakakaks.......hihihi