- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Buat Segway dari Barang Bekas Yuk


TS
Blackoid
Buat Segway dari Barang Bekas Yuk

Quote:
Sumber :

Mau cari info Beasiswa? Tips Trik Seputar Mahasiswa? dan Info Pendidikan Terupdate? atau MauKonsultasi Masalah Kuliah??? Yuk kunjungi www.e-campusradio.com SEKARANG!!

Quote:

Colleger Radio – Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) memaksa kita untuk memanfaatkanya dengan bijak maupun mencoba alternatif bahan bakar baru. Bahkan, sejumlah pihak tidak ragu untuk untuk menciptakan alat transportasi ramah lingkungan lainnya.
Salah satunya adalah dua dosen Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (PTIIK) Universitas Brawijaya (UB) Malang Barlian Henryranu Prasetio dan Wijaya Kurniawan. Mereka menciptakan transportasi ramah lingkungan serupa dengan segway.
Menurut Barlian, karya tersebut memang bukan hal yang baru. Saat ini alat transportasi personal sejenis buatannya itu sudah ada dan sedang terus dikembangkan di beberapa negara di dunia seperti Amerika Serikat dan China.
Akan tetapi Indonesia, hingga saat ini masih menjadi pengimpor dan pengguna saja. Belum pada tahap kesadaran untuk dapat membuat produk serupa.
“Kami memang belum memberi nama khusus seperti produk serupa yang sudah ada sekarang. Jadi ini bisa disebut juga robot transportasi personal. Sifatnya portable, bisa digunakan diberbagai macam medan, hanya menggunakan dua roda yang bersebelahan tapi tetap bisa seimbang,” kata Barlian, seperti dinukil dari situs resmi Prasetya Online, Rabu (14/5/2014).
Transportasi personal karya Barlian dan timnya tersebut dibuat dengan komponen yang terdiri atas motor listrik DC sebagai penggerak, driver motor, processor, dua aki 12volt sebagai sumber energi, LCD monitor sebagai display informasi untuk melakukan konfigurasi awal pada alat, serta sensor gyro dan accelero yang berfungsi membuat alat transportasi tersebut dapat tetap berdiri seimbang saat digunakan.
Wijaya meenyebut, berkat adanya kedua sensor yang ditanamkan, pengguna tidak perlu melakukan latihan keseimbangan khusus untuk mengendarainya. Sama seperti saat mereka akan mengendarai sepeda atau kendaraan roda dua lainnya.
“Asal dinyalakan saja alat ini sudah dapat berdiri seimbang. Tanpa ada pengendara asalkan menyala juga tetap bisa berdiri seimbang,” ungkap Wijaya.
Cara mengendarai alat transportasi tersebut cukup mudah. Pengendara cukup menekan tuas kemudi ke depan untuk menggerakkan alat maju, menarik tuas kemudi kebelakang untuk mundur atau berhenti. Lalu menarik tuas kemudi ke kiri dan kanan untuk menggerakkan alat ke kanan dan ke kiri.
Alat ini dapat berputar 360 derajat. Selain itu, karena bentuknya yang tidak terlalu besar memungkinkan alat ini untuk dapat digunakan di tempat yang tidak terlalu luas.
Barlian menambahkan, alat transportasi tersebut dapat melaju dengan kecepatan maksimum 14km/jam. Untuk mengisi daya pada alat tersebut cukup mudah. Pengguna hanya perlu mencharge alat tersebut selama lima jam hingga daya penuh.
“Dengan kondisi dayanya penuh alat bisa digunakan selama tiga jam. Sudah kami coba, alat ini juga bisa digunakan untuk kondisi tanjakan dengan kemiringan maksimal 30 derajat,” papar Barlian.
Keunggulan alat ini dibanding produk serupa seperti Segway dan Robstep, terletak pada biaya produksinya yang cukup ekonomis. Jika harga Segway dan Robstep bisa mencapai Rp100-200 juta, maka alat transportasi yang dibuat dalam jangka waktu enam bulan oleh Barlian dan timnya tersebut hanya membutuhkan biaya Rp20 juta.
Meski demikian, Barlian mengaku jika alat tersebut harus terus dikembangkan dan diperbaiki jika benar-benar akan diproduksi secara massal. Sehingga akan dapat meminimalisasi penggunaan barang-barang impor.
“Harapannya, ke depan alat transportasi yang ramah lingkungan seperti ini bisa terus dikembangkan di Indonesia. Jadi tidak hanya bisa menggunakan alat dari luar negeri saja tapi juga bisa produksi,” imbuhnya.
0
4.9K
Kutip
7
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan