TEMPO.CO, Yogyakarta - Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X mengaku belum pernah diajak bicara pengurus Partai Demokrat perihal pencalonannya sebagai presiden. Dia mengaku justru belum mengetahui rencana pencalonan itu.

"Belum tahu aku. Kok takon (tanya) aku? Belum ada partai yang bertemu saya," kata Sultan saat ditemui setelah memberikan sambutan dalam pelantikan pengurus daerah dan pengurus cabang Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) DIY di Balai Kunthi, Gedung Wanita Yogyakarta, Kamis, 15 Mei 2014.

Rencana Partai Demokrat mengusung Sultan terungkap dari pernyataan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, Amir Syamsuddin, Selasa, 14 Mei 2014. Menurut Amir, keputusan ini diambil dalam rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat. Dia mengatakan Demokrat akan mengusung Raja sekaligus Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai calon presiden.

"Insya Allah, Sultan sudah bersedia," kata Amir. (Baca: Abaikan Konvensi Demokrat Akan Usung Sultan Yogya)

Saat Sultan kembali didesak, dia tetap berkukuh tidak tahu-menahu ihwal penyebutan namanya sebagai calon presiden dari Demokrat. "Aku belum tahu. Aku jujur ngomongnya," kata Sultan sambil tertawa.

Pada 8 Mei lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diketahui berada di Yogyakarta. Menurut sumber Tempo, SBY bertemu dengan Sultan di Yogyakarta.

"Kapan (bertemu)? Enggak ada pertemuan," kata Sultan berkilah.

Namun akhirnya Sultan mengaku menemui SBY."Aku jemput dan mengantar (SBY) to. Tapi enggak ada pembicaraan. Beliau kan ada pertemuan di sini (Yogyakarta)," kata Sultan. Ihwal rencana pencalonannya, Sultan memilih lebih dulu melihat perkembangan selanjutnya. (Baca juga: Adik Sultan HB X Buat Apa Nyapres untuk Kalah)

Dalam acara pelantikan tersebut, hadir pula dua alumni GMNI, yaitu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.