JAKARTA, KOMPAS.com -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) memutuskan mendukung bakal calon presiden yang diusung Partai Gerindra Prabowo Subianto. Namun, partai berlambang Kabah itu mengakui bahwa sebagian akar rumput memilih Joko Widodo alias Jokowi untuk menjadi presiden selanjutnya.

Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy mengatakan hal itu berdasarkan survei yang dilakukannya selama ini. Ia menghubungi pengurus daerah PPP mengenai pandangan calon presiden.

"Saat saya melakukan survei SMS center kepada ketua serta sekretaris DPC se-Indonesia, dukungan Prabowo 60 persen, Jokowi 40 persen," kata pria yang akrab dipanggil Romi itu ketika ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (14/5/2014), seperti dikutip dari Tribunnews.com.

Sementara kiai-kiai PPP, kata Romi, sebanyak 70 persen mendukung Prabowo dan 30 persen mendukung Jokowi. Adapun berdasarkan survei SMRC pada tanggal 20-26 April 2014, konstituen PPP lebih memilih Prabowo sebanyak 37 persen dan Jokowi 40 persen, sedangkan sisanya tidak setuju keduanya.

Romi mengatakan, Prabowo sudah dekat dengan ormas dan aktivis Islam sejak tahun 1990-an. Prabowo telah membangun komunikasi intensif dengan para ulama. "Dia telah bercita-cita jadi presiden semenjak masih aktif jadi perwira tinggi TNI," kata Romi.

Mengenai adanya konstituen yang masih mendukung Jokowi, Ketua Komisi IV DPR itu mengaku tidak bisa melarangnya. Partai politik hanya mengantarkan calon presiden dan wakil presiden pada aspek yuridis formal ke KPU. Ia memberi contoh banyaknya pemenang pilkada di suatu kabupaten tidak sinkron dengan kemenangan partai pada pemilihan legislatif.

"Totalitas jumlah elektoral pengusung belum tentu gambaran kemenangan pilpres sendiri. Satu partai capres diusung oleh 70 persen elektoral pengusung, belum tentu kemenangan pilpres 70 persen," imbuhnya.

Romi mencontohkan yang terjadi pada Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical. Perolehan suara Golkar mencapai 14 persen dalam pemilu legislatif, tetapi tak ada parpol yang mau mendukung Ical.

"Padahal tiga besar, kok kenapa tidak ada yang melirik, yang menyiratkan bahwa pilpres kompleks," imbuhnya.

http://indonesiasatu.kompas.com/read...campaign=Kknwp

BOWO..BOWO.. PARTAIMU DPT 11,80% TAPI BERANI OTORITER SAMA PPP DAN PKS.. SIAP2 DITUSUK DARI BELAKANG..

BUAT FANSBOY YANG MASIH WARAS, MAU DIPIMPIN PRESIDEN YANG DISANDERA PARTAI2 OPORTUNIS?