sa3oAvatar border
TS
sa3o
Inikah Resiko Transaksi Online?
Sekedar share sekaligus curhat ya, sori kalau salah kamar.

Saya sudah bertahun-tahun melakukan transaksi online, utamanya di Kaskus. Di FJB sendiri saya sudah banyak bertransaksi mulai dari spare parts kendaraan, tas, perlengkapan serta peralatan kolam, aquarium dan binatang peliharaan lainnya.

Selama bertahun-tahun transaksi tersebut berjalan dengan lancar, dengan kata lain saya memperoleh pengalaman transaksi yang positif. Bahkan ketika banyak orang masih ragu bertransaksi online saya tetap merasa yakin melakukan transaksi online, tentu dengan tetap berhati-hati.

Sayangnya, pengalaman tersebut ternoda dalam dua transaksi terakhir di FJB. Pengalaman pertama terjadi ketika benda yang saya beli tiba dan ternyata tidak berfungsi 100%, memang masih bisa digunakan namun fungsinya hanya 50% dari yang semestinya.

Pengalaman kedua lebih buruk lagi, barang tersebut sama sekali tidak berfungsi. Artinya saya mengeluarkan sejumlah uang hanya untuk mendapatkan barang yang ketika sampai tidak saya nikmati manfaatnya.

Reaksi kedua seller dalam kasus tersebut sama saja. Ketika saya komplain jawaban mereka kurang lebih sama:

"Kok bisa ya?"
"Padahal sebelum dikirim sudah dicoba lho!"
"Baru sekali ini saya mengalami yang begini!"

Sudah begitu saja dan tak ada kelanjutan seperti memberi solusi, atau menawarkan diganti, mencari jalan tengah (win-win solution atau bahkan lose-lose solution). Kalau saya berhenti menghubungi ternyata si seller pun juga berhenti menghubungi.

Kadang juga seller minta difotokan barangnya, tentu sedikit tidak masuk nalar buat saya mengingat kedua benda tersebut secara fisik tak bermasalah, masalahnya adalah pada fungsi. Jadi bagaimana mengambil foto yang menunjukkan barang-barang tersebut disfungsi?

Saya tak punya prasangka buruk bahwa seller tersebut (dua seller berbeda) sengaja memberikan barang rusak kepada saya. Saya juga tidak bisa menyebut bahwa kerusakan terjadi selama proses pengiriman sebab faktanya salah satu seller memiliki reputasi baik, sementara seller yang lain bahkan mencantumkan alamat tokonya. Sedangkan kondisi barang secara fisik juga tidak ada masalah jadi sulit juga bagi saya kalau mau minta pertanggung jawaban pihak ekspedisi.

Nah, kalau sudah begini lantas bagaimana? Apakah memang itu yang disebut resiko transaksi online? Jika ya, maka resiko pembeli sangat besar. Karena saya sebagai pembeli bukan hanya mengeluarkan uang untuk menebus barang namun juga menanggung ongkos kirim yang tidak murah. Dan untuk pengeluaran-pengeluaran tersebut saya mendapat barang yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, bahkan satu di antaranya tidak berfungsi sama sekali.

Sementara pihak penjual saya pikir tidak mengalami kerugian apapun, toh mereka tetap menerima pembayaran sejumlah nominal yang ditentukan. Mereka juga tidak menanggung ongkos kirim.

Terus terang meski pengalaman ini mungkin tak lebih dari 5% dari total transaksi online yang pernah saya lakukan selama ini namun sudah cukup membuat saya jera. Apakah suatu hari nanti saya akan memaklumi resiko dan pengalaman tersebut kemudian kembali melakukan transaksi, atau selamanya saya tak lagi bersedia melakukan transaksi online saya belum bisa memastikan.
Pastinya untuk saat ini saya akan berlibur dulu melakukan transaksi online, sebab kalau memang pengalaman saya merupakan resiko pembeli terus terang saya tidak siap menerima resiko tersebut.

Mungkin pelajaran yang bisa diambil dari pengalaman saya adalah melakukan pembayaran lewat Rekber. Bisa jadi kesalahan saya adalah ingin transaksi yang simple dan terlalu percaya pada seller sehingga tidak memanfaatkan Rekber selama ini.
0
1.6K
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan