VIVAnews - Sumarsih, salah satu orangtua korban tewas peristiwa Semanggi I pada November 1998, Benardinus Realino Norma Irawan atau Wawan, mengaku pernah didatangi oleh sejumlah orang yang mengaku tim pemenangan calon presiden Prabowo Subianto.

Orang itu, kata Sumarsih, menjanjikan akan mempertemukannya dengan Prabowo.

"Saya juga tidak mau dipertemukan dengan mereka, kalau Prabowo berani mempertanggungjawabkan yang sudah dibentuk KPP HAM-nya ini sikap gentle dan yang kami tunggu atas peristiwa yang terjadi sebagai keluarga korban," kata Sumarsih di kantor Wantimpres, Jakarta, Senin 12 Mei 2014.

Tak hanya itu, kata Sumarsih, orang yang datang ke rumahnya itu menawarinya untuk memberikan nafkah.

Namun, Sumarsih enggan menjelaskan siapa tim sukses Prabowo yang datang menemuinya. Sebab, dikhawatirkan tragedi penculikan itu akan terulang kembali.

Sebelumnya, masalah ini kembali mencuat setelah Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zein, mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat, mengungkapkan bahwa dia mengetahui dalang penculikan 13 aktivis mahasiswa dalam kerusuhan Mei 1998.

Kivlan juga mengatakan bahwa saat menjabat sebagai Kepala Staf Kostrad, otak kerusuhan itu diketahui telah pensiun dari militer dan masih aktif berpolitik. Selain dari militer, dalang kerusuhan juga ada dari kalangan sipil.

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/503781-ibu-korban-semanggi-i-pernah-ditawari-nafkah-oleh-prabowo

Kenapa bagi2 nafkahnya baru sekarang??? kok tidak dari dulu pas 1998???? Pasti tindakan KUDA yordania ini diamini SAPI PKS.