KOMPAS.COM/FABIAN JANUARIUS KUWADO
Bakal capres PDI Perjuangan sekaligus Gubernur
Jakarta Joko Widodo saat menjadi nara sumber
kuliah umum di Universitas Negeri Manado,
Sulawesi Utara, Sabtu (10/5/2014).
Minggu, 11 Mei 2014 | 18:35 WIB
MAKASSAR, KOMPAS.com - Bakal calon presiden
dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Joko
Widodo menegaskan berulang kali bahwa kerja
sama politik dengan partai lain tidak didasarkan
pada bagi-bagi kursi.
Lantas, apa tanggapan Jokowi soal salah satu
rekan koalisinya, Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB) yang menyatakan akan tetap menyodorkan
nama kader profesionalnya sebagai menteri jika
Jokowi memenangkan pemilihan presiden 9 Juli
mendatang?
"Yang diutamakan ya kriteria. Ada kriterianya.
Bukannya kamu mau nyetor berapa nama
menteri, tidak mau kita kalau begitu," ujarnya di
Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (11/5/2014).
Jokowi mengatakan, yang terpenting, sodoran
nama-nama yang diminta masuk ke dalam
kabinet tersebut tidak dibahas pada awal-awal
komunikasi koalisi. Yang menjadi agenda utama,
lanjut Jokowi, adalah menentukan langkah
pemerintahan ke depannya.
"Kalau itu dibahas di nomor satu, ya kita
kembali-kembalilah ke masa lalu. Perkara kita
sudah selesai (pencapresan), bicarakan agenda-
agenda itu ya beda lagi," lanjut gubernur DKI
Jakarta itu.
Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP Partai
Kebangkitan Bangsa (PKB) Marwan Jafar
memastikan, pihaknya akan tetap menyodorkan
sejumlah nama ke PDI Perjuangan untuk dijadikan
menteri jika bakal capres Joko Widodo terpilih
menjadi presiden.
"Tentu akan bicara lebih lanjut bagaimana
melakukan break down platform, ideologi, visi,
secara kongkret," ujarnya.
Penulis: Fabian Januarius Kuwado
Editor: Hindra Liauw