Wilayah Timur Indonesia memiliki
latar sejarah mengagumkan. Salah satunya ada di
Pulau Bacan, inilah negeri para raja yang hebat
berkuasa di masanya.
Sejak berabad lalu, kepulauan di sekitar Maluku jadi
penghasil rempah yang banyak dicari berbagai
bangsa. Para pedagang Arab pun berkelana sampai
ke tempat ini untuk berdagang. Siapa sangka nama
“Maluku” berasal dari bahasa Arab?
Spoiler for ::
Quote:
Istana Kesultanan Bacan (Batjan)
Quote:
Pulau-pulau penuh kekayaan hasil bumi ini dijuluki
“Jazirat al-Mulk” oleh para saudagar dari Arab. Kata
tersebut berarti: Negeri Raja-Raja. Selain itu, dikenal
juga, istilah“Jazirah tuil Jabal Mulku“ dengan Pulau
Halmahera sebagai pulau induk di kawasan ini.
Dari kata Muluk dan Mulku inilah yang kemudian
menjadi Moluco menurut ucapan dan ortografi orang
Portugis, Moluken menurut orang Belanda dan
terakhir orang Indonesia sendiri disebut Maluku.
Negeri Raja-Raja ada karena di kepulauan ini terdiri
atas Kesultanan Moloku Kie Raha, yakni:
1. Kesultanan Bacan
2. Kesultanan Jailolo
3. Kesultanan Tidore
4. Kesultanan Ternate
Kesultanan Bacan adalah suatu kerajaan yang
berpusat di Pulau Bacan, Kepulauan Maluku. Wilayah
kekuasannya cukup luas hingga Papua.
Bacan dalam Kesultanan Moloku Kie Raha yaitu:
memasok logistik. Bacan dalam beberapa manuskrip
sejarah sering juga ditulis sebagai Bachian,
Bachanatau Batjan; dan diduga sudah eksis sejak
tahun 1322.
Banyak kepala suku di wilayah Waigeo, Misool dan
beberapa daerah lain berada di bawah administrasi
pemerintahan Kesultanan Bacan pada masa jayanya.
Spoiler for ::
Quote:
Pengaruh bangsa Eropa pertama di Pulau Bacan
diawali oleh Portugis yang kemudian membangun
benteng pada tahun 1558. Bernevald Fort adalah
benteng Portugis yang masih utuh berdiri di Pulau
Bacan sampai sekarang. Pada tahun1609 benteng
ini diambil alih oleh VOC yang menandai awal
penguasaan Hindia Belanda di Pulau Bacan.
Quote:
Bacan di masa modern
Apa yang kini sangat populer dan terkenal dengan
nama “Bacan”? Kalau kamu teringat pada batu akik
yang sekarang sedang tren, jawabannya benar. Batu
bacan paling diminati karena harganya yang mahal.
Batu bacan merupakan batu yang sangat khas dari
wilayah Bacan dan tidak diketemukan di wilayah lain
di bumi ini. Sebenarnya, batu bacan terdapat di
pulau Kasiruta dan bukan pulau Bacan, karena pusat
pemerintahan terdapat di Labuha, pulau Bacan
maka batu tersebut dinamai batu bacan.
Spoiler for ::
Quote:
Dulu, batu bacan tidak dihargai semahal seperti
sekarang karena dulu tidak ada pembeli lokal dan
pembeli dari luar daerah. Pada tahun 1990an batu
bacan berbentuk bongkahan kurang lebih 10 kg
dengan jenis super pertama kali dibeli oleh turis dari
Singapura dengan uang ribuan dolar Singapura
(yang nilainya ditukar Rupiah pada masa itu sekitar
7 juta ).
Pembelian batu bacan oleh orang singapura dengan
harga yang masa itu cukup tinggi menyebabkan
batu bacan mulai dikenal di kalangan penggemar
batu mancanegara. Sebenarnya warna batu bacan
selain hijau dan biru, ada yang merah dan putih,
tetapi sangat sulit didapat.
Banyak kalangan menyebut batu bacan sebagai batu
giok asal Indonesia, oleh sebat itulah dicari kolektor
yang umumnya orang Tionghoa. Batu ini banyak di
ekspor ke China, Korea dan Taiwan. Lucunya, setelah
sampai di sana mereka mengklaim dari negara
mereka sendiri dengan memberi sertifikat paten.
Selain karena “giok” yang menjadikannya mahal,
perlu perjuangan mendapatkan batu bacan. Ada
penambang batu bacan mencari batu bacan bisa
mendapatkan 1-2 minggu, ada juga selama
berbulan-bulan tidak mendapatkan batu bacan di
lokasi. Ada penambang batu bacan yang meninggal
jatuh korban karena tertimpa batu, tertimpa pohon,
dan ada juga yang sakit.
Begitulah perjalanan sejarah. Dari sebuah negeri
tempat lahirnya para raja namun kini populer karena
komoditas berbeda. Apakah Bacan tetap memiliki
tempat-tempat wisata indah serta bersejarah? Lain
kesempatan kita ungkap, ya.
Spoiler for ::
Spoiler for ::
Spoiler for ::
Mudah2'n bermanfaat ya gan kalo boleh lempar ane pake jangan pake loh gan no gan jangan lupa ya