- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Kabareskrim: Bali Area Potensi Berkembangnya Sindikat Fedofilia
![doderemifasol](https://s.kaskus.id/user/avatar/2014/03/12/avatar6544858_21.gif)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
TS
doderemifasol
Kabareskrim: Bali Area Potensi Berkembangnya Sindikat Fedofilia
Quote:
VIVAnews - Jumlah kasus kekerasan seksual meningkat tajam pada 2014. Setelah kasus di TK Jakarta International School (JIS) terungkap, kasus yang lebih besar juga terbongkar di Sukabumi, Jawa Barat. Jumlah anak yang menjadi korban bahkan lebih dari 100 orang.
Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Suhardi Alius mengatakan ada sejumlah variabel yang menjadikan seseorang menjadi fedofilia. Pertama, pelaku adalah korban sehingga berpotensi menjadi pelaku.
Kemudian, bisa juga karena faktor genetis, lalu arus informasi yang tidak bisa disaring masyarakat sehingga masyarakat dapat berubah. Dan yang terakhir adalah faktor lingkungan.
"Nah lingkungan ini yang menjadi konsentrasi bersama. Harus terintegrasi," kata Suhardi di Gedung MK, Jakarta, 8 Mei 2014.
Menurut mantan Kapolda Jabar ini, gerbang masuknya sindikat fedofilia internasional dan daerah berkembangnya di Indonesia berada di Bali. Namun, kata dia, kesahihan asumsi yang didasarkan dari statistik itu masih harus diteliti lebih lanjut.
Kenapa Bali? Dia menjelaskan, karena Bali adalah daerah tujuan wisata internasional. "Network orang asing dan tentunya tujuan wisata seperti Bangkok dan Bali, itu area potensial untuk berkembangnya semacam itu," katanya.
Meski begitu, Suhardi mengakui sulit bagi Kepolisian untuk mengidentifikasi sejak kapan ada kejahatan seksual dimana anak-anak menjadi target pelaku. Namun, setelah kasus di JIS terungkap, semua korban kekerasan seksual mulai berani melapor.
"Ternyata makin banyak kejadian itu di daerah-daerah seperti di Jabar dan Riau, artinya ini jadi masalah bersama," imbuhnya.
Cyber fedofilia
Sementara untuk memperkecil kasus kekerasan seksual terhadap anak, Mabes Polri sudah menyebar cyber fedofilia ke polda-polda. Saat ini sudah ada delapan polda yang memiliki cyber fedofilia. Tapi itu dianggap belum maksimal. Sebab, tenaga ahlinya masih terbatas.
"Tetapi kami terus melatih mereka (polda-polda). Sejauh ini, tumpuannya di Bareskrim Polri," kata Suhardi.
Selain berfungsi untuk memantau situs-situs yang berkaitan dengan fedofilia, tim cyber itu juga bisa terhubung ke kepolisian luar negeri untuk memudahkan kerjasama. (ita)
Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri Suhardi Alius mengatakan ada sejumlah variabel yang menjadikan seseorang menjadi fedofilia. Pertama, pelaku adalah korban sehingga berpotensi menjadi pelaku.
Kemudian, bisa juga karena faktor genetis, lalu arus informasi yang tidak bisa disaring masyarakat sehingga masyarakat dapat berubah. Dan yang terakhir adalah faktor lingkungan.
"Nah lingkungan ini yang menjadi konsentrasi bersama. Harus terintegrasi," kata Suhardi di Gedung MK, Jakarta, 8 Mei 2014.
Menurut mantan Kapolda Jabar ini, gerbang masuknya sindikat fedofilia internasional dan daerah berkembangnya di Indonesia berada di Bali. Namun, kata dia, kesahihan asumsi yang didasarkan dari statistik itu masih harus diteliti lebih lanjut.
Kenapa Bali? Dia menjelaskan, karena Bali adalah daerah tujuan wisata internasional. "Network orang asing dan tentunya tujuan wisata seperti Bangkok dan Bali, itu area potensial untuk berkembangnya semacam itu," katanya.
Meski begitu, Suhardi mengakui sulit bagi Kepolisian untuk mengidentifikasi sejak kapan ada kejahatan seksual dimana anak-anak menjadi target pelaku. Namun, setelah kasus di JIS terungkap, semua korban kekerasan seksual mulai berani melapor.
"Ternyata makin banyak kejadian itu di daerah-daerah seperti di Jabar dan Riau, artinya ini jadi masalah bersama," imbuhnya.
Cyber fedofilia
Sementara untuk memperkecil kasus kekerasan seksual terhadap anak, Mabes Polri sudah menyebar cyber fedofilia ke polda-polda. Saat ini sudah ada delapan polda yang memiliki cyber fedofilia. Tapi itu dianggap belum maksimal. Sebab, tenaga ahlinya masih terbatas.
"Tetapi kami terus melatih mereka (polda-polda). Sejauh ini, tumpuannya di Bareskrim Polri," kata Suhardi.
Selain berfungsi untuk memantau situs-situs yang berkaitan dengan fedofilia, tim cyber itu juga bisa terhubung ke kepolisian luar negeri untuk memudahkan kerjasama. (ita)
Sumber
0
395
Kutip
0
Balasan
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
![Guest](https://s.kaskus.id/user/avatar/default.png)
![Avatar border](https://s.kaskus.id/images/avatarborder/1.gif)
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan