Kulit manusia adalah lapisan luar dari tubuh. Pada manusia, itu adalah organ terbesar dari sistem yg menutupi. Kulit memiliki beberapa lapisan jaringan ectodermal dan penjaga otot-otot yang mendasarinya, tulang, ligamen dan organ internal.





Nah, penemuan modern ini menunjukkan bahwa luka bakar yang terlalu dalam akan mematikan saraf-saraf yang mengatur sensasi. Saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub curtis), seseorang tidak akan merasakan sakit atau nyeri. Hal itu disebabkan tidak berfungsinya ujung-ujung serabut saraf afferent dan efferent pengatur sensasi yang rusak oleh luka bakar.



Nah lho? Kaget nggak gan? Subhanallah ...

Gimana mungkin? Al-Quran yang diturunkan 14 abad yang lalu udah tau fakta kedokteran ini?

Kalimat itu menjadi pertanyaan bagi seorang Tagagat Tejasen sebagai Ketua Jurusan Anatomi Universitas Chiang Mai Thailand (waktu itu beliau belum muslim gan).

Kemudian ia disodori pertanyaan oleh para ilmuan muslim yang mendampinginya (waktu itu berada di konferensi Kedokteran Saudi ke-6 di Jeddah, Maret 1981), “mungkinkan Al-Quran ini bersumber dari manusia?”.
Ia menjawab, “tidak, kitab itu tidak mungkin dari berasal dari manusia” ia kemudian termangu dan melanjutkan responsya,
“lalu dari mana kiranya Muhammad menerimanya?”

Mereka memberi tau Tejasen bahwa Tuhan itu adalah Allah, yang membuat ia semakin ingin tau. “lalu, siapakan Allah itu ?” tanyanya. Lalu ia mendapat keterangan bahwa Allah adalah Sang Pencipta yang dari-Nya lah sumber dari segala kebenaran dan kesempurnaan.

Informasi yang di kutip worldofislam.info menyebutkan bahwa kuliah-kuliah profesor yang masih beragama lain ini di luar dugaan telah mengislamkan 5 mahasiswanya.

Hingga pada Konferensi Kedoktern Saudi ke-8, 3 November 1983 dalam pidatonya di podium : “segala yang terekam dala Al-Quran 1400 tahun lalu pastilah kebenaran, yang bisa di buktikan oleh sains. Nabi Muhammad yang tidak bisa membaca dan menulis pastilah menerima sebagai cahaya yang di wahyukan dari Sang Pencipta,” katanya. Tejasen lalu menutup pidatonya dengan Dua Kalimat Syahadat

Sumber : republika.co.id

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain (kulit yang baru), supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”(QS. An-Nisa’:56)