Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bujangsixAvatar border
TS
bujangsix
Wikileaks Sebut Hadi Poernomo (Mantan Ketua BPK dan Dirjen Pajak) Pejabat Korup
TEMPO.CO, Jakarta - Kiprah Mantan Direktur Jenderal Pajak Hadi Poernomo rupanya sudah diincar oleh agen intelijen Amerika Serkat (CIA). Sebuah kawat rahasia yang dilansir situs wikileaks.org membocorkan upaya intelijen Amerika dalam menjatuhkan dan menggeser Hadi Poernomo ketika menjadi Direktur Jenderal Pajak karena dianggap meresahkan kalangan pebisnis akibat ulah korupnya.

Sebuah dokumen dengan kode JAKARTA 00005420 002.2 OF 004 tertanggal 29 April 2006 menyebutkan Hadi Purnomo adalah pejabat terkotor di Direktorat Jenderal pajak Kementerian Keuangan. "Selama kepemimpinnnya menjadi Direktur Jenderal Pajak menempati jabatan "basah" yang sarat akan suap," bunyi dokumen tersebut.

Selain itu, situs itu juga menyebutkan, Hadi disebut bisa meminta anak buahnya untuk melacak jumlah kekayaan seseorang beserta harta kepemilikan seorang itu melalui foto satelit. Hadi di kalangan pebisnis mempunya reputasi yang buruk. Dia dianggap sering mengumpulkan uang kolektif dari pelanggar pajak dengan cara negosiasi suap.

Menurut situs tersebut, Selama massa kepemimpinannya, kedisiplinan pegawai pajak menjadi minim. Hadi bertahan sebagai pegawai pajak sudah melewati 2 presiden dan 4 menteri keuangan. Hingga pada zaman Sri Mulyani, Hadi diganti dan dipindah ke tempat lain.

Pada 21 April 2014, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Hadi sebagai tersangka kasus dugaan korupsi keberatan pajak PT Bank Central Asia yang diajukan ke Direktorat Jenderal Pajak. Penetapan itu bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang ke-67. hari itu merupakan hari terakhir Hadi Poernomo sebagai Ketua Badan Pemeriksa Keuangan karena telah memasuki masa pensiun.

KPK menduga Hadi melakukan perbuatan melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang dengan mengabulkan permohonan keberatan pajak BCA melalui nota dinas bernomor ND-192/PJ/2004/ pada 17 Juni 2004. Nota dinas yang dikeluarkan mendadak ini menganulir penolakan keberatan Direkrorat Pajak Penghasilan yang saat itu dipimpin Sumihar Petrus Tambunan.


http://www.tempo.co/read/news/2014/0...-Pejabat-Korup
=======================

who knows?

ane rasa "lawan" perushaaan2 adalah direktorat pajak, diseluruh dunia kita lihat perusahaan2 banyak yang lari dari pajak bahkan menyimpan assetnya di negara lain demi terhindar dari pajak , di Indonesia lawan perusahaan ini ternyata bs ditundukkan, dan info2 ini tersbar dari mulut ke mulut,

eh ke itu aja, bisa kok disuap biar dikasih keringanan.

direktorat pajak harus di audit sepertinya
kayaknya masih banyak yang model gayus dan mr hadi ini
Diubah oleh bujangsix 05-05-2014 04:50
0
1.1K
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan