New Horizons merupakan salah satu wahana antariksa tak berawak milik NASA yang dirancang untuk terbang melewati Pluto dan satelitnya. Wahana ini memiliki berat sebesar hampir 500 kilogram. New Horizons diluncurkan pada tanggal 19 Januari 2006.New Horizons memiliki kecepatan Bumi-relatif sekitar 16,26 km / s (58.536 km / jam; 36.373 mph) setelah mesin terakhir ditutup. Dengan demikian, New Horizons meninggalkan Bumi dengan kecepatan peluncuran tercepat yang pernah dicatat untuk sebuah objek buatan manusia. New Horizons terbang melewati Jupiter pada tanggal 28 Februari 2007, dan melewati orbit Saturnus pada tanggal 8 Juni 2008 dan diperkirakan akan tiba di Pluto pada tanggal 14 Juli 2015, setelah itu akan berlanjut ke sabuk Kuiper.

New Horizons dijadwalkan akan melintasi seluruh bagian tata surya selama sembilan tahun sebelum terbang ke Pluto dan satelitnya, Charon, pada 2015. Jika berhasil, New Horizons akan menjadi pesawat pertama yang mengunjungi planet tersebut. Di dalam New Horizons terdapat tujuh peralatan ilmiah yang dirancang untuk memberikan berbagai petunjuk mengenai keadaan permukaan Pluto, susunan dalam, serta atmosfernya.

Kabarnya didalam wahana antariksa New Horizons ini terdapat abu kremasi dari Clyde William Tombaugh yang merupakan penemu dari Pluto. Abunya diterbangkan bersama wahana New Horizons untuk mengenang atas jasanya yang telah menemukan Pluto walaupun sekarang Pluto sudah tidak dianggap sebagai planet lagi.




Bagian-bagian New Horizon

Alice, sebuah spektrometer pencitraan ultraviolet yang akan mendeteksi komposisi atmosfer dan struktur Pluto.

Ralph, sebuah kamera tampak dan inframerah yang akan menghasilkan peta warna dengan resolusi tinggi dan peta komposisi permukaan Pluto dan Charon.

LORRI, atau Long Range Reconnaissance Imager, akan menggambar permukaan Pluto.

SWAP, atau Solar Wind Around Pluto, akan mengukur partikel bermuatan dari angin matahari di dekat Pluto.

PEPSSI, atau Pluto Energetic Particle Spectrometer Science Investigation, akan mencari atom netral yang lepas dari atmosfer planet itu.

SDC, atau Student Dust Counter, akan menghitung dan mengukur massa partikel debu sepanjang lintasan pesawat antariksa itu, meliputi area ruang antarplanet yang belum pernah dijelajahi.

REX, atau Radio Science Experiment, sebuah papan sirkuit elektronik yang canggih yang telah terintegrasi dengan sistem telekomunikasi radio pesawat ruang angkasa, yang akan mempelajari struktur atmosfer Pluto, permukaan sifat termal, dan membuat pengukuran massa Pluto dan Charon dan objek Sabuk Kuiper.