Jakarta - Bayi berusia 6 bulan, Faza Alifa Oktavia meninggal dunia di salah satu RS di Kota Tangerang. Bayi malang itu tewas lantaran pihak rumah sakit abai dalam melayani pasien yang seharusnya segera dimasukkan ke ruang ICU. Orangtua sang bayi pun melaporkan pihak rumah sakit ke polisi.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki laporan orangtua korban, Subur Siyamto.

"Pihak RS dilaporkan atas tuduhan Pasal 79 huruf C UU No 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran sub pasal 359 KUHP," kata Rikwanto kepada wartawan, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/5/2014).

Peristiwa itu terjadi pada Rabu 30 April 2014 pukul 19.45 WIB. Sebelumnya, korban yang tengah dirawat di rumah sakit tersebut mengalami demam tinggi pada pukul 04.30 WIB.

"Kemudian sekitar pukul 12.00 WIB, pelapor mendapat kabar dari dokter anak yang menanganinya bahwa korban harus dimasukkan ke ruang ICU untuk mendapat pengobatan lebih lanjut," terang Rikwanto.

Ayah korban kemudian ke bagian administrasi untuk menfurus pembayaran. Pihak rumah sakit kemudian mewajibkan ayah korban untuk membayar uang muka sebesar Rp 5 juta.

"Tetapi karena tidak sanggup, pelapor meminta untuk membayar DP setengahnya dulu yakni Rp 2,5 juta," tambahnya.

Namun, saat itu pihak rumah sakit bersikeras mewajibkan ayah korban untuk membayar penuh uang muka tersebut. Ayah korban kemudian memohon pihak rumah sakit untuk memberikan keringanan terhadapnya.

"Pelapor berjanji akan melunasi sisa pembayaran dalam tempo 1 hari, tetapi tetap ditolak oleh pihak RS," imbuhnya.

Karena tidak kunjung mendapatkan pelayanan yang baik dari pihak rumah sakit, korban pun meninggal dunia. Ayah korban mendapatkan kabar dari pihak RS bahwa anaknya meninggal dunia pada pukul 19.45 WIB.

Atas kejadian itu, ayah korban pun melaporkan pihak rumah sakit ke Polres Kota Tangerang. Dalam laporan bernomor LP/B/314/IV/2014/PMJ/Res.Tangerang, ayah korban melaporkan pihak rumah sakit ke Polda Metro Jaya.

"Laporan tersebut akan ditindaklanjuti, untuk pertama tentunya kita mintai keterangan pihak pelapor terlebih dahulu," pungkasnya.