JAKARTA, FAJAR -- Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono dinilai hanya ikut- ikutan dengan pola partai lain, seperti salah menentukan anggota koalisi, maupun menetapkan capres atau cawapres yang akan diusungnya.

“Sebagai seorang negarawan dan berpengalaman memimpin RI selama 10 tahun, SBY tentunya sudah memahami tujuan dan kebutuhan bangsa ini, dengan tidak lagi melakukan hitung-hitungan pragmatis semata," demikian dikatakan pakar hukum Tata Negara dari Universitas Parahyangan, Bandung, Asep Warlan Yusuf, ketika dihubungi wartawan, Senin 28 April.

SBY sebagai pimpinan partai politik, juga harus menyadari bahwa parpol satu-satunya organisasi yang boleh mengajukan calon presiden. Sikap partai lain yang menyerahkan penetapan capres dan cawapres berdasarkan hasil dari lembaga survei, seharusnya tidak diikuti SBY..