- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Ical 'Kartu Mati', Golkar Butuh Tokoh Baru


TS
Koedoes
Ical 'Kartu Mati', Golkar Butuh Tokoh Baru
Quote:
Jakarta - Internal Partai Golkar bergejolak hebat jelang Pilpres. Sang ketua umum masih berharap menatap Pilpres 2014, sayangnya sejumlah tokoh Golkar mulai realistis elektabilitas Ical tak kunjung naik. Pencapresan Ical pun digoyang.
Sampai saat ini memang belum ada parpol yang merapat ke Golkar. Pencapresan Ical pun dalam posisi sulit, tiket pencapresan bisa kandas jika 'boarding pass', yakni Presidential Threshold, gagal dicapai.
"Yang paling mungkin tereliminasi saat ini adalah ARB. PD sekalipun akan lebih memilih oposisi dan membenahi partai daripada koalisi dengan Golkar," kata pengamat politik Universitas Paramadina Hendri W Satrio kepada detikcom, Senin (28/4/2014).
Hendri menilai pencapresan Ical sudah jadi kartu mati. Sayang apabila Golkar tak mengambil kebijakan berani untuk memecah kebuntuan.
"Kartu mati buat Ical, tapi tidak buat Golkar. Soalnya Golkar ini satu-satunya partai yang nggak perlu tokoh, tapi pemilihnya besar. Tokoh yang elektabilitasnya lebih tinggi dari Ical di Golkar banyak," katanya.
Hendri lantas menuturkan sampai saat ini belum ada capres yang cukup kuat atau minimal sejajar dengan capres PDIP Joko Widodo (Jokowi). Jokowi sekalipun elektabilitasnya belum mampu memenangkan Pilpres satu putaran. Masih terbuka peluang bagi tokoh baru yang kompeten untuk menjadi kuda hitam di Pilpres 2014.
Jakarta - Tawaran komunikasi Ketum PD SBY kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi menarik. Lantaran koalisi 'Banteng Mercy' bisa lebih memantapkan posisi Jokowi di Pilpres mendatang.
"Saat ini yang banyak ditunggu adalah koalisi Banteng Mercy. PD memiliki banyak tokoh yang dapat memperkuat posisi Jokowi sebagai capres," kata Hendri.
Jika koalisi PD dan PDIP bisa terjalin ada kemungkinan partai Islam akan merapat. Dia lantas mensimulasikan poros koalisi lain yang mungkin muncul.
"Bila ini terjadi kemungkinan poros lain Gerindra-Golkar-Hanura. Opsi keduanya adalah PDIP-NasDem, Gerindra-Golkar-Hanura, PD-parpol Islam. Kalau ini terjadi kemungkinan persaingan capres antara jokowi, Prabowo, Jusuf Kalla atau Dahlan Iskan," imbuh Hendri.
"Opsi ketiga adalah PDIP-NasDem-PPP, Gerindra-PAN-PKS, Golkar-Hanura-PD. Bila yang terjadi opsi 3 maka kemungkinan besar SBY kelak akan memposisikan diri jadi oposisi," pungkasnya.
Sampai saat ini memang belum ada parpol yang merapat ke Golkar. Pencapresan Ical pun dalam posisi sulit, tiket pencapresan bisa kandas jika 'boarding pass', yakni Presidential Threshold, gagal dicapai.
"Yang paling mungkin tereliminasi saat ini adalah ARB. PD sekalipun akan lebih memilih oposisi dan membenahi partai daripada koalisi dengan Golkar," kata pengamat politik Universitas Paramadina Hendri W Satrio kepada detikcom, Senin (28/4/2014).
Hendri menilai pencapresan Ical sudah jadi kartu mati. Sayang apabila Golkar tak mengambil kebijakan berani untuk memecah kebuntuan.
"Kartu mati buat Ical, tapi tidak buat Golkar. Soalnya Golkar ini satu-satunya partai yang nggak perlu tokoh, tapi pemilihnya besar. Tokoh yang elektabilitasnya lebih tinggi dari Ical di Golkar banyak," katanya.
Hendri lantas menuturkan sampai saat ini belum ada capres yang cukup kuat atau minimal sejajar dengan capres PDIP Joko Widodo (Jokowi). Jokowi sekalipun elektabilitasnya belum mampu memenangkan Pilpres satu putaran. Masih terbuka peluang bagi tokoh baru yang kompeten untuk menjadi kuda hitam di Pilpres 2014.
Jakarta - Tawaran komunikasi Ketum PD SBY kepada Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri menjadi menarik. Lantaran koalisi 'Banteng Mercy' bisa lebih memantapkan posisi Jokowi di Pilpres mendatang.
"Saat ini yang banyak ditunggu adalah koalisi Banteng Mercy. PD memiliki banyak tokoh yang dapat memperkuat posisi Jokowi sebagai capres," kata Hendri.
Jika koalisi PD dan PDIP bisa terjalin ada kemungkinan partai Islam akan merapat. Dia lantas mensimulasikan poros koalisi lain yang mungkin muncul.
"Bila ini terjadi kemungkinan poros lain Gerindra-Golkar-Hanura. Opsi keduanya adalah PDIP-NasDem, Gerindra-Golkar-Hanura, PD-parpol Islam. Kalau ini terjadi kemungkinan persaingan capres antara jokowi, Prabowo, Jusuf Kalla atau Dahlan Iskan," imbuh Hendri.
"Opsi ketiga adalah PDIP-NasDem-PPP, Gerindra-PAN-PKS, Golkar-Hanura-PD. Bila yang terjadi opsi 3 maka kemungkinan besar SBY kelak akan memposisikan diri jadi oposisi," pungkasnya.
blom maju aja udah di jegal ama internalnya gmn tuh..bs batal
Spoiler for sumur:
http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/04/28/163907/2567800/1562/2/ical-kartu-mati-golkar-butuh-tokoh-baru
0
1.3K
Kutip
8
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan