- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Banyakkah Yang Tahu? Sekelumit Cerita tentang kota Batam


TS
kingkin28
Banyakkah Yang Tahu? Sekelumit Cerita tentang kota Batam



Spoiler for BUAT AGAN:


Quote:
Selama ini, kebanyakan orang –terutama yang tinggal di luar Pulau Sumatera (mungkin termasuk kepoers sekalian), memandang Batam dengan dua stereotype utama, yakni:
(1) Black Market City. Gadget dan barang elektronik dianggap “banting harga” habis-habisan, bahkan bisa sampai setengah harga normal.
(2) Tempat hunting pekerjaan.Gajinya besar, karena kebanyakan pegawai dibayar dengan uang dolar yang nilai tukarnya makin kesini makin melunjak tak karuan.
Tak banyak yang tahu bahwa perbandingan harga gadget antara Batam dengan kota lainnya sebenarnya hanya kisaran puluhan sampai ratusan ribu. Kalaupun ada yang terlampau murah, kualitasnya tentu dipertanyakan.
Tak banyak yang tahu, perekonomian di kota Industri ini mulai tersendat. Bahwa, tak sedikit, investor yang mulai angkat kaki akibat buruh yang tak berhenti demo minta kenaikan gaji. Apalagi, gaji yang tinggi pun sebenarnya tak begitu berarti dengan biaya hidup di Batam yang tak kalah mencekik.
Tak banyak yang tahu kota yang luasnya mencapai 715 km persegi (hampir menyamai luas ibukota dengan jumlah penduduk yang berkali lipat lebih sedikit) itu punya segudang sisi unik.
Banyakkah yang tahu kalau dibanding julukan kota Black Market, Batam lebih pantas digelari sebagai Kota Sejuta Ruko?
Banyakkah yang tahu kalau Batam diasuh di bawah dualitas kepimpinan? Yaitu, Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan Otorita Batam.
Banyakkah yang tahu kalau ikon Batam adalah Jembatan Barelang? Jembatan raksasa penghubung tujuh pulau yang dibangun Pak Habibie pada 1992. Jauh lebih dulu dibanding pembangunan Jembatan Suramadu yang sempat fenomenal itu.
Banyakkah yang tahu kalau Batam bisa diibaratkan sebagai miniatur Indonesia? Sebab, Batam adalah melting pot. Hampir tak ada penduduk asli Batam. Kebanyakan merupakan perantau dari berbagai daerah di nusantara. Datang dan menetap sekian lama untuk mengadu nasib.
Banyakkah yang tahu kalau Batam tak punya musim layaknya kota-kota lain? Hujan dan kemarau selalu datang menghampiri tanpa permisi.
Banyakkah yang tahu kalau orang Batam jarang hafal nama-nama jalan? Sebab, meski terdapat nama jalan, yang kerap dijadikan petunjuk justru nama kawasan. Diantaranya, kawasan Bengkong, Jodoh dan Nagoya. Bahkan, tak sedikit persimpangan yang diberi nama dan dijadikan acuan. Misal, Simpang Jam, Simpang Kara dan Simpang Frengky.
Banyakkah yang tahu kalau tak ada orang di Batam yang “benar-benar memiliki” tanah yang ia tempati? Yang berlaku adalah Hak Guna Tanah. Tanah merupakan kepemilikan Negara, sang “pembeli” tanah hanya diijinkan menempati tanah tersebut dalam jangka waktu sekian tahun.
Banyakkah yang tahu kalau tak ada sawah di Batam? Tanahnya yang merah tak memungkinkan untuk menanam padi. Sumber air mengandalkan waduk yang tak dikelola oleh PDAM layaknya kota lain, melainkan perusahaan swasta bernama Adhya Tirta Batam.
Banyakkah yang tahu bagaimana sejarah pembentukan dan perkembangan Batam? Dulunya, sekadar kilang Minyak Pertamina. Namun, dibangun Pak Habibie sedemikian rupa agar mampu jadi jalur utama perdagangan Internasional.
Ane cukup yakin, tak banyak yang tahu. Selama ini, media hanya mengekspos sisi yang itu-itu saja. Belum lagi ditambah dengan maraknya penjual gadget online yang mengaku dari Batam dan gemar menipu dengan iming-iming harga murah luar biasa.
(1) Black Market City. Gadget dan barang elektronik dianggap “banting harga” habis-habisan, bahkan bisa sampai setengah harga normal.
(2) Tempat hunting pekerjaan.Gajinya besar, karena kebanyakan pegawai dibayar dengan uang dolar yang nilai tukarnya makin kesini makin melunjak tak karuan.
Tak banyak yang tahu bahwa perbandingan harga gadget antara Batam dengan kota lainnya sebenarnya hanya kisaran puluhan sampai ratusan ribu. Kalaupun ada yang terlampau murah, kualitasnya tentu dipertanyakan.
Tak banyak yang tahu, perekonomian di kota Industri ini mulai tersendat. Bahwa, tak sedikit, investor yang mulai angkat kaki akibat buruh yang tak berhenti demo minta kenaikan gaji. Apalagi, gaji yang tinggi pun sebenarnya tak begitu berarti dengan biaya hidup di Batam yang tak kalah mencekik.
Tak banyak yang tahu kota yang luasnya mencapai 715 km persegi (hampir menyamai luas ibukota dengan jumlah penduduk yang berkali lipat lebih sedikit) itu punya segudang sisi unik.
Banyakkah yang tahu kalau dibanding julukan kota Black Market, Batam lebih pantas digelari sebagai Kota Sejuta Ruko?
Banyakkah yang tahu kalau Batam diasuh di bawah dualitas kepimpinan? Yaitu, Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan Otorita Batam.
Banyakkah yang tahu kalau ikon Batam adalah Jembatan Barelang? Jembatan raksasa penghubung tujuh pulau yang dibangun Pak Habibie pada 1992. Jauh lebih dulu dibanding pembangunan Jembatan Suramadu yang sempat fenomenal itu.
Banyakkah yang tahu kalau Batam bisa diibaratkan sebagai miniatur Indonesia? Sebab, Batam adalah melting pot. Hampir tak ada penduduk asli Batam. Kebanyakan merupakan perantau dari berbagai daerah di nusantara. Datang dan menetap sekian lama untuk mengadu nasib.
Banyakkah yang tahu kalau Batam tak punya musim layaknya kota-kota lain? Hujan dan kemarau selalu datang menghampiri tanpa permisi.
Banyakkah yang tahu kalau orang Batam jarang hafal nama-nama jalan? Sebab, meski terdapat nama jalan, yang kerap dijadikan petunjuk justru nama kawasan. Diantaranya, kawasan Bengkong, Jodoh dan Nagoya. Bahkan, tak sedikit persimpangan yang diberi nama dan dijadikan acuan. Misal, Simpang Jam, Simpang Kara dan Simpang Frengky.
Banyakkah yang tahu kalau tak ada orang di Batam yang “benar-benar memiliki” tanah yang ia tempati? Yang berlaku adalah Hak Guna Tanah. Tanah merupakan kepemilikan Negara, sang “pembeli” tanah hanya diijinkan menempati tanah tersebut dalam jangka waktu sekian tahun.
Banyakkah yang tahu kalau tak ada sawah di Batam? Tanahnya yang merah tak memungkinkan untuk menanam padi. Sumber air mengandalkan waduk yang tak dikelola oleh PDAM layaknya kota lain, melainkan perusahaan swasta bernama Adhya Tirta Batam.
Banyakkah yang tahu bagaimana sejarah pembentukan dan perkembangan Batam? Dulunya, sekadar kilang Minyak Pertamina. Namun, dibangun Pak Habibie sedemikian rupa agar mampu jadi jalur utama perdagangan Internasional.
Ane cukup yakin, tak banyak yang tahu. Selama ini, media hanya mengekspos sisi yang itu-itu saja. Belum lagi ditambah dengan maraknya penjual gadget online yang mengaku dari Batam dan gemar menipu dengan iming-iming harga murah luar biasa.
Diubah oleh kingkin28 27-04-2014 12:15
0
7.9K
Kutip
20
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan