Yang Harus Dilakukan Jika Ada Keluarga, Kerabat, atau Tetangga Meninggal
TS
adewantor
Yang Harus Dilakukan Jika Ada Keluarga, Kerabat, atau Tetangga Meninggal
Berbeda dengan ulang tahun, pernikahan atau sunatan yang bisa disiapkan sejak jauh-jauh hari sebelumnya, maka upacara kematian umumnya dipersiapkan secara sangat dadakan. Keluarga yang ditinggalkan umumnya juga sangat tidak siap bahkan mungkin tidak bisa berbuat apa-apa karena sedang dilanda kesedihan mendalam.
Kebetulan saya pernah dua kali menangani langsung urusan kematian keluarga dekat dan beberapa kali terlibat dalam urusan sripah tetangga. Semoga beberapa tips kali ini bisa bermanfaat. Dan jika ada yang ingin menambahkan tips saya akan sangat senang menerimanya.
Spoiler for 1. Ikutlah Paguyuban Kematian:
Tua ataupun muda, jawa ataupun bule, kematian bisa menyergap kapan saja tanpa permisi. Tanpa perlu menunggu tua, perlu kiranya kita ikut dalam perkumpulan pengurus kematian karena kita semua pasti mati entah nanti, besok atau seratus tahun lagi. Dengan iuran bulanan yang tidak terlalu besar perkumpulan ini akan membantu pengurusan berbagai hal saat kita meninggal mulai dari upacara hingga tanah pekuburan.
Spoiler for 2. Hubungi RT/RW:
Begitu ada kerabat atau tetangga meninggal segera hubungi RT/RW untuk meminta surat keterangan kematian.Surat inilah yang nantinya bisa menjadi dasar pembuatan akta kematian. Dengan adanya akta kematian maka berbagai urusan surat-menyurat, rekening, klaim asuransi dari almarhum/almarhumah bisa dilakukan. Pak RT/RW biasanya juga akan membantu mengumumkan kematian tersebut kepada warga yang lainnya.
Spoiler for 3. Hubungi Pengurus Peribadatan:
Umumnya upcara kematian akan dilakukan secara keagamaan,oleh karena itu perlu segera menghubungi masjid, gereja, vihara dll. sesuai permintaan keluarga untuk mengatur upacara kematian.
Spoiler for 4. Siapkan Lahan Pekuburan dan Ubo Rampe Lain Jika Belum Disiapkan Sebelumnya:
Berbeda dengan acara lain yang umumnya hanya berakhir dengan makan-makan maka sesungguhnya acara kematian ini adalah yang paling berat karena kita perlu hingga menyediakan properti sebidang tanah untuk mengubur. Adalah baik jika sebelumnya lahan pekuburan dan perlengkapan (ubo rampe) kematian sudah disiapkan melalui paguyuban kematian, jika tidak maka disinilah biasanya bantuan yang paling dibutuhkan keluarga. Tenda, kursi, lampu dan pengeras suara adalah barang-barang yang hampir pasti dibutuhkan namun sering lupa disiapkan.
Spoiler for 5. Siapkan Makanan dan Minuman:
Jangan pernah mengharapkan keluarga yang ditinggal menyediakan makan saat geblaknya almarhum/almarhumah. Namun demikian, memang makanan dan minuman dibutuhkan oleh siapa saja yang terlibat dalam upacara kematian tersebut.Sumbangan apa pun baik berupa aqua kardus, teh hangat, kue, nasi bungkus, atau sekadar seplastik permen akan sangat membantu keluarga dalam menjamu para tamu. Beda dengan katering nikah yang umumnya dicela walau sudah enak, makanan di upacara kematian biasanya dianggap layak dan dimaklumi.
Spoiler for 6. Melayat Sepatutnya:
Pengalaman saya menangani kematian nenek dan pakde saya malah yang paling menyebalkan adalah pelayat yang nangisnya super lebay dan paling merasa sok kehilangan. Padahal semasa hidup almarhum dan almarhumah saja tidak pernah menyambangi.Mereka selesai menangis sampai ndlosor-ndlosor akan menanyakan detil proses kematian setiap detiknya secara berulang-ulang. Beberapa tetangga juga ada yang lebay walau tidak semua sampai ekspresif. Jika anda bukan keluarga inti, boleh saja ikut sedih dan bersimpati tapi cukuplah dengan datang khidmat, berdoa jika perlu, nyumbang amplopan jika ada, lalu pergi berpamitan. Selesai.
Spoiler for 7. Datang Juga Setelah Penguburan:
Bagi keluarga yang ditinggalkan, saat yang paling berat adalah ketika jenazah sudah dikuburkan dan pelayat sudah pulang ke rumah masing-masing. Mereka baru merasakan kehilangan yang hebat karena sebelumnya mungkin sibuk mengurusi upacara kematian dan penguburan. Hadir pada acara tahlilan atau ibadat 3,7,40 hari dan seterusnya adalah cara orang Jawa berbela rasa dengan keluarga yang ditinggalkan. Umumnya perlu hingga 1000 hari bagi orang-orang terkasih untuk move on dari rasa kehilangan akibat kematian walaupun ada juga yang lebih cepat dan ada juga yang sedihnya tidak hilang-hilang sampai sangat lama.
Ngasi boleh
Ngasi boleh
Komeng juga sangat boleh
...dan jangan lupa mampir ke tulisan ane lainnya di