Begini Praktik Politik Uang Terjadi
di Pileg 2014

Quote:
Pemilihan umum mestinya menjadi
ajang pesta demokrasi. Sarana para politisi
menawarkan visi dan misinya kepada calon
pemilih. Namun faktanya sejak 2009 pemilu
disebut banyak dikotori oleh praktik politik
uang.
Tahun ini praktik politik uang malah terjadi
begitu masif terjadi, hampir di semua lini.
"Transaksional itu terjadi mulai dari
masyarakatnya, calon anggota legislatif, saksi,
partai hingga petugas PPS maupun PPK," kata
politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
Eva Kusuma Sundari saat berbincang dengan
detikcom, Rabu (23/4/2014).
Seorang caleg jika ingin terpilih harus berani
'menyebar' uang di semua lini tersebut.
Menjelang pemungutan suara mereka harus
membayar calon pemilih. "Istilahnya tak lagi one
man one vote, tapi one envelope one vote,"
kata Eva.
Untuk mengamankan perolehan suara, caleg
harus membayar saksi yang akan mengawal
data mulai dari tempat pemungutan suara
sampai ke Panitia Pemilihan Kecamatan.
Saksi sebuah partai yang bertugas di TPS tentu
tak akan mengawasi secara detail perolehan
suara si caleg, kecuali dia mendapat perintah
dari politisi terteunt
"Bisa saja saksi dibayar untuk mengamankan
perolehan suara si Caleg A misalnya. Dia bisa
berkolusi dengan petugas untuk memindahkan
perolehan suara ke caleg tertentu," kata Eva.
Saksi saja tak cukup, karena rentan dikelabuhi
dan tak bisa 'mengakali' jika perolehan suara si
caleg kurang. Maka jika ingin terpilih caleg harus
membayar petugas PPS maupun PPK. "Petugas
PPS dan PPK ini bahkan berani terang-terangan
minta (uang)," kata Eva.
Politisi Partai Persatuan Pembangunan Ahmad
Yani pun mengakui maraknya praktik
transaksional di pemilu tahun ini. Bahkan dia
mengaku dimintai uang oleh petugas PPK di
salah satu kecamatan di Sumatera Selatan.
Petugas tersebut secara halus mengatakan
bahwa, terpilih tidaknya Ahmad Yani sebagai
anggota DPR tergantung dari mereka.
"Mereka menawari Rp 30 ribu untuk satu suara.
Saya marahi mereka, saya ingin lurus tidak mau
menyuap, saya menolak politik uang," kata
Ahmad Yani.
Source : http://m.detik.com/news/pemilu2014/read/2014/04/24/060747/2563849/1562/begini-praktik-politik-uang-terjadi-di-pileg-2014
Makin blak blakan ya skarang

Ya,bisa di bilang serangan fajar menentukan hasil yg maksimal (persepsi mereka sih

).Faktanya,masyarakat sekarang makin cerdas kok.Contohnya waktu pileg kmaren ada beberapa caleg yg pake cara ini,dgn strategi serangan fajar membagikan amplop berisi 50 rebu pada masyarakat di jalan,dgn instruksi kita harus nyoblos caleg yg di tentukan tersebut...termasuk ke ane juga

.Tapi hasilnya sebagean besar masyarat yg menerima amplop uang tersebut malah gak memilih caleg tersebut (cuma mau uangnya doang...termasuk ane

).Ya masyarakat juga kan bisa menilai gmn yg seharusnya terjadi.Lah,wong blom apa2 aja udah gak beres gitu cara kampanyenya.....gmn klo udah jadi caleg
GO TO HELL CALEG BLANGSAT YG SPERTI ITU
Pendapat kaskuser?
