- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kaskuser para KOLEKTOR BATA mesti baca ini gan!!!


TS
aafadil29
Kaskuser para KOLEKTOR BATA mesti baca ini gan!!!



mudah-mudahan thread ane ga

Spoiler for ScreenShot:

Quote:
Kebiasaan aneh, unik bahkan tidak masuk akal, sering kita temui di berbagai belahan dunia. Kali ini datang dari India, seorang pria berusia 30 tahun, telah kecanduan makan yang tidak lazim, yaitu lumpur, batu dan bata merah.

Pakkirappa Hunagundisaat memakan bata merah
Setiap harinya, diperkirakan ia memakan sekitar 3 kilogram bahan-bahan tersebut. Awal mula kecanduannya tersebut, ada sejak ia berumur 10 tahun. Dan selama 20 tahun, ia selalu memakan batuan yang cukup keras tersebut.

pagi, siang, sore, malam. cuma makan ini
Pria bernama Pakkirappa Hunagundi, mempunyai kondisi yang disebut Pica, yaitu kondisi yang memungkinkannya mempunyai selera yang aneh. Walaupun makanannya cukup keras, ia mempunyai gigi yang yang lengkap dan kuat.
Ia merasa tidak mempunyai gangguan kesehatan, bahkan jika sehari ia tidak makan batu, lumpur atau bata merah, maka ia akan sakit.
“Saya tidak mempunyai efek samping. Gigi saya baik-baik saja. Saya bisa menggigit batu yang keras tanpa masalah,” ucap Hunagundi.
Ibunya sendiri sering melarangnya untuk menggerogoti rumahnya selama 20 tahun, dan juga rumah tetangganya. Bahkan saat ibunya memberikannya ayan goreng, ia tidak memakannya, karena ia lebih suka dengan benda-benda keras tersebut.
Spoiler for :

Pakkirappa Hunagundisaat memakan bata merah
Setiap harinya, diperkirakan ia memakan sekitar 3 kilogram bahan-bahan tersebut. Awal mula kecanduannya tersebut, ada sejak ia berumur 10 tahun. Dan selama 20 tahun, ia selalu memakan batuan yang cukup keras tersebut.
Spoiler for menu makanannya setiap hari:

pagi, siang, sore, malam. cuma makan ini
Pria bernama Pakkirappa Hunagundi, mempunyai kondisi yang disebut Pica, yaitu kondisi yang memungkinkannya mempunyai selera yang aneh. Walaupun makanannya cukup keras, ia mempunyai gigi yang yang lengkap dan kuat.
Ia merasa tidak mempunyai gangguan kesehatan, bahkan jika sehari ia tidak makan batu, lumpur atau bata merah, maka ia akan sakit.
Spoiler for :

“Saya tidak mempunyai efek samping. Gigi saya baik-baik saja. Saya bisa menggigit batu yang keras tanpa masalah,” ucap Hunagundi.
Ibunya sendiri sering melarangnya untuk menggerogoti rumahnya selama 20 tahun, dan juga rumah tetangganya. Bahkan saat ibunya memberikannya ayan goreng, ia tidak memakannya, karena ia lebih suka dengan benda-benda keras tersebut.
UPDATE
Ini asli orang indonesia gan
Quote:
Tangerang - Satu lagi kisah aneh tapi miris dari balita di Indonesia. Di Kabupaten Tangerang, bocah 14 bulan bernama Fajar Alfiano diketahui suka memakan batu bata dan tanah.
Fajar Alfiano, tinggal di Kampung Dukuh RT 01/03, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Anak kedua dari pasangan Budianto (30) dan Sutianah (28) ini awalnya masih makan makanan normal. Namun, setelah berusia 10 bulan, Fajar mulai sering memakan pecahan batu bata dan tanah.
"Waktu itu Fajar bermain sama teman-temannya. Tiba-tiba dia memakan batu yang ada di tanah. Saya pernah mengambil batu dari mulutnya, dia langsung menangis," kata Sutianah ketika ditemui di rumahnya, Rabu (16/11/2011).
Sutianah mengatakan, tak hanya memakan batu bata, ketika di rumah anaknya juga sering memakan karpet. "Sekarang kalau dikasih makan nasi, dia suka menolak. Makannya cuma sedikit," ungkapnya.
Menurut Sutianah, selama ini anaknya tidak mengalami gangguan kesehatan serius. Hanya saja, Fajar kesulitan buang air besar. Sutianah malah mengira anus Fajar mengecil setelah pernah dioperasi.
"Sejak lahir anak saya tidak punya anus. Pernah dioperasi di RSUD Kabupaten Tangerang, tapi sekarang lubang anusnya kembali mengecil. Sekarang dia susah buang air besar dan berat badannya turun," ungkapnya.
Ia kerap membawa anaknya kontrol ke Puskesmas atau bidan di kampung setempat. Namun ia kesulitan mengobati Fajar karena keterbatasan uang.
"Suami saya cuma buruh serabutan, sedangkan saya tidak kerja. Saya tidak punya biaya untuk operasi Fajar," terang Sutianah.
Sementara petugas medis Puskesmas Bojong Nangka M Sumanta mengatakan, kebiasaan Fajar memakan batu bata dan tanah bukan karena kelainan. Hal itu kemungkinan karena kurangnya pengawasan orang tua.
"Pada dasarnya, anak kecil pasti akan memakan apa yang dia pegang. Kalau tidak diawasi, anak pasti makan apa saja. Ini bukan karena kelainan organ tubuhnya," ungkapnya.
Fajar Alfiano, tinggal di Kampung Dukuh RT 01/03, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang. Anak kedua dari pasangan Budianto (30) dan Sutianah (28) ini awalnya masih makan makanan normal. Namun, setelah berusia 10 bulan, Fajar mulai sering memakan pecahan batu bata dan tanah.
"Waktu itu Fajar bermain sama teman-temannya. Tiba-tiba dia memakan batu yang ada di tanah. Saya pernah mengambil batu dari mulutnya, dia langsung menangis," kata Sutianah ketika ditemui di rumahnya, Rabu (16/11/2011).
Sutianah mengatakan, tak hanya memakan batu bata, ketika di rumah anaknya juga sering memakan karpet. "Sekarang kalau dikasih makan nasi, dia suka menolak. Makannya cuma sedikit," ungkapnya.
Menurut Sutianah, selama ini anaknya tidak mengalami gangguan kesehatan serius. Hanya saja, Fajar kesulitan buang air besar. Sutianah malah mengira anus Fajar mengecil setelah pernah dioperasi.
"Sejak lahir anak saya tidak punya anus. Pernah dioperasi di RSUD Kabupaten Tangerang, tapi sekarang lubang anusnya kembali mengecil. Sekarang dia susah buang air besar dan berat badannya turun," ungkapnya.
Ia kerap membawa anaknya kontrol ke Puskesmas atau bidan di kampung setempat. Namun ia kesulitan mengobati Fajar karena keterbatasan uang.
"Suami saya cuma buruh serabutan, sedangkan saya tidak kerja. Saya tidak punya biaya untuk operasi Fajar," terang Sutianah.
Sementara petugas medis Puskesmas Bojong Nangka M Sumanta mengatakan, kebiasaan Fajar memakan batu bata dan tanah bukan karena kelainan. Hal itu kemungkinan karena kurangnya pengawasan orang tua.
"Pada dasarnya, anak kecil pasti akan memakan apa yang dia pegang. Kalau tidak diawasi, anak pasti makan apa saja. Ini bukan karena kelainan organ tubuhnya," ungkapnya.
ini lebih ngeri mah gan


Quote:
VIVAnews - Orangtua Natalie Hayhurst seharusnya bahagia melihat anaknya tak susah makan. Namun, kebahagiaannya berubah cemas lantaran bocah tiga tahun itu gemar menyantap benda-benda non-pangan seperti bola lampu, batu bata, dan tongkat.
Natalie memiliki risiko tinggi menyakiti dirinya sendiri. Februari lalu, ia hampir meninggal setelah menyantap sebuah bola lampu yang ia lepas dari langit-langit kamarnya.
Santapan favoritnya adalah batu dan tongkat. Sementara camilannya adalah batu bata, yang ia kunyah bak biskuit cokelat.
Sang ibu, Colleen, 31, sangat kewalahan mencegah putri mungilnya menyantap benda-benda berbahaya. Suatu waktu, ia berhasil menyingirkan bola lampu masuk ke mulut putrinya, tapi ia kecolongan saat putrinya asyik menelan batu di kebun.
"Suatu waktu aku sudah menempatkan Natalie di tempat tidur, lalu aku ke dapur, tapi tiba-tiba dia muncul sambil membawa kawat dengan kondisi mulut bercucuran darah," kata Colleen, seperti dikutip dari Daily Mail. "Tapi, sekarang dia tak berani makan banyak kaca karena pernah merasa kesakitan."
Psikolog asal Amerika Serikat, Jason Mihalko, menyebut kelainan macam itu sebagai Pica. Dalam istilah medis merupakan kondisi kelainan pola makan di mana penderita gemar mengonsumsi makanan yang tidak lazim dimakan.
Pica umumnya menimpa anak-anak usia satu tahun ke atas, saat periode oral, di mana anak suka memasukkan dan menggigit benda di sekitar ke mulut. Pica bisa sembuh dalam hitungan bulan. Namun, pada kasus tertentu, kelainan ini bisa bertahan hingga dewasa. (sj)
Natalie memiliki risiko tinggi menyakiti dirinya sendiri. Februari lalu, ia hampir meninggal setelah menyantap sebuah bola lampu yang ia lepas dari langit-langit kamarnya.
Santapan favoritnya adalah batu dan tongkat. Sementara camilannya adalah batu bata, yang ia kunyah bak biskuit cokelat.
Sang ibu, Colleen, 31, sangat kewalahan mencegah putri mungilnya menyantap benda-benda berbahaya. Suatu waktu, ia berhasil menyingirkan bola lampu masuk ke mulut putrinya, tapi ia kecolongan saat putrinya asyik menelan batu di kebun.
"Suatu waktu aku sudah menempatkan Natalie di tempat tidur, lalu aku ke dapur, tapi tiba-tiba dia muncul sambil membawa kawat dengan kondisi mulut bercucuran darah," kata Colleen, seperti dikutip dari Daily Mail. "Tapi, sekarang dia tak berani makan banyak kaca karena pernah merasa kesakitan."
Psikolog asal Amerika Serikat, Jason Mihalko, menyebut kelainan macam itu sebagai Pica. Dalam istilah medis merupakan kondisi kelainan pola makan di mana penderita gemar mengonsumsi makanan yang tidak lazim dimakan.
Pica umumnya menimpa anak-anak usia satu tahun ke atas, saat periode oral, di mana anak suka memasukkan dan menggigit benda di sekitar ke mulut. Pica bisa sembuh dalam hitungan bulan. Namun, pada kasus tertentu, kelainan ini bisa bertahan hingga dewasa. (sj)

mungkin ada agan yg terinsprasi??.. bebas boleh coba. ga dipungut biiaya sepeserpun dari siapapun. termasuk ane. ga ada asuransinya loh




ane ga seperti si Pakkirappa Hunagundi yang doyan

tapi ane doyan



Quote:
Diubah oleh aafadil29 22-04-2014 15:00
0
3.3K
Kutip
51
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan