- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
(PANASTAK WAJIB TAHU) Mengenal lebih dekat sosok Prabowo Subianto


TS
Dankomar
(PANASTAK WAJIB TAHU) Mengenal lebih dekat sosok Prabowo Subianto
Mengenal lebih dekat sosok Prabowo Subianto

lensaindonesia..com: Siapa yang tak mengenal sosok Prabowo Subianto , pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 ini. bernama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikusumo. Nama belakangnya, Djojohadikusumo, sudah menunjukkan latar belakang keluarga Prabowo sebenarnya. Dia adalah anak ke-3 begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo sekaligus cucu dari pendiri BNI, RM Margono Djojohadikusumo.
Berbeda dengan profesi kakek dan ayahnya, Prabowo lebih memilih berkarir di bidang militer seusai menamatkan pendidikan SMA di American School, London, Inggris. Karir ekonomi justru digeluti adiknya, Hashim Djojohadikusumo. Prabowo sendiri mulai menjalani pendidikan di Akabri Darat Magelang pada 1970, seangkatan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Pendidikan taruna calon perwira itu diselesaikan pada tahun 1974.
Baca juga: Secara ideologis partai Islam lebih dekat Prabowo dan Prabowo dituduh tak bayar hutang Rp 14 triliun
Dalam karir militer Prabowo lebih banyak berkecimpung di lingkungan Pasukan Khusus (Kopassandha – Kopassus) TNI AD dan Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).Hingga kemudian dia mampu meraih posisi puncak pada kedua kesatuan tersebut, yakni Komandan Jenderal Kopassus (1996-1998) dan Panglima Kostrad (1998).Pangkat terakhir Prabowo adalah Letnan Jenderal dengan jabatan terakhir Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI (1998).Salah satu prestasi penting Prabowo adalah kesuksesannya dalam memimpin Operasi Pembebasan sandera Mapenduma, Papua Barat pada 1996. Operasi ini bertujuan membebaskan para peneliti Tim Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera kelompok Organisasi Papua Merdeka pimpinan Kelly Kwalik.
Saat menjabat Wakil Komandan Detasemen-81 Gultor Kopassus (1983), Prabowo menikahi Siti Hediati Hariyadi atau Titik Soeharto, putri Presiden Soeharto. Didit Prabowo adalah buah pernikahan pasangan yang berpisah pada 1998 itu. Didit menetap di Paris, Perancis, dan berprofesi sebagai desainer.
Kembali ke akar
Setelah berhenti dari karir militer pasca pergolakan ’98, Prabowo menetap di Yordania. Di sana, dia banyak meluangkan waktu untuk mempelajari ekonomi. Prabowo juga meluangkan waktu untuk bersama adiknya, Hashim, berkeliling ke sejumlah negara untuk mempelajari peluang bisnis. Itulah awal karir bisnis Prabowo yang hingga kini telah memiliki puluhan perusahaan di dalam dan luar negeri.
Prabowo kembali ke Indonesia pada awal 2001. Dia kemudian mengambil alih PT Kiani Kertas dari tangan Bob Hasan, dan kemudian mengubah namanya menjadi PT Kertas Nusantara.
Dia juga tercatat mendirikan atau memimpin sejumlah perusahaan. Pada perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan, Prabowo menempati posisi sebagai komisaris. Prabowo juga merupakan CEO PT Nusantara Energy, CEO PT Tidar Kerinci Agung (Perusahaan Produksi Minyak Kelapa Sawit), dan CEO PT Jaladri Nusantara (Perusahaan Perikanan) Jakarta, Indonesia.
Sebagaimana kakek dan ayahnya, Prabowo juga mulai kembali aktif di organisasi sosial kemasyarakatan. Dia terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada 2004. Dalam pemilihan tahun 2010, Prabowo kembali terpilih sebagai ketua umum untuk periode 2010-2015.
Prabowo juga tercatat sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) periode 2008-2013. Selain itu, dia juga menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) dalam tiga periode terakhir, sejak 2004 hingga saat ini.
Calon Presiden
Selain aktivitas bisnis serta sosial kemasyarakatan, Prabowo juga mulai terjun ke dunia bisnis setelah kembali ke Tanah Air. Rintisannya menjadi calon presiden sudah dimulai sejak 2003. Prabowo menjadi salah seorang kandidat yang mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Golkar untuk Pilpres 2004. Saat itu mantan Danjen Kopassus itu kalah suara dari Wiranto, yang kemudian diusung Golkar.
Tak patah arah, Prabowo kemudian membangun mesin politik sendiri dengan mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada 6 Februari 2008. Gerindra berpartisipasi dalam Pemilu 2009. Partai baru ini meraih 4.646.406 suara (4,46 %) dalam Pemilu Legislatif dan berhak atas 26 kursi di DPR RI.
Dalam Pilpres 2009, Gerindra berkoalisi dengan PDI-P dan mengusung pasangan Megawati Soekarnoputri – Prabowo sebagai pasangan capres- cawapres. Hasilnya, pasangan ini kalah suara dibandingkan pasangan SBY- Boediono.
Persiapan lebih serius dilakukan Gerindra menjelang Pemilu 2014. Sejak awal Gerindra telah menyatakan akan mengusung Prabowo sebagai capres. Hasil sejumlah survei pra-pemilu menunjukkan nama Prabowo sebagai pesaing terdekat Joko Widodo sebagai capres. Data sejumlah lembaga survei juga menunjukkan Gerindra akan memperoleh peningkatan signifikan dalam Pemilu 2014.
Hasil sementara hitung cepat Kompas menunjukkan Gerindra saat ini (15/4) berada di posisi ke-3 dengan raihan 11,77 persen suara pemilih. Tak jauh berbeda, quick count Cyrus-CSIS pun menempatkan partai besutan Prabowo itu pada tiga besar pengumpulan suara di bawah PDI-P dan Golkar dengan 11,80% suara.
Raihan suara tersebut membuat Gerindra belum memenuhi syarat pengusungan pasangan Capres-cawapres (presidential threshold) sebesar 20 persen suara pemilih. Itu artinya, Gerindra harus berkoalisi dengan parpol lainnya.
Sebagaimana parpol lainnya, komunikasi politik terus dilakukan Prabowo dan politisi Gerindra lainnya untuk membangun koalisi. Kemampuan menjaring parpol dan cawapres yang memiliki basis massa kuat akan sangat berpengaruh pada peluang Prabowo meraih kursi Presiden RI ke-7.
sumber: [URL="http://www.lensaindonesia..com/2014/04/19/mengenal-lebih-dekat-sosok-prabowo-subianto.html"]http://www.lensaindonesia..com/2014/04/19/mengenal-lebih-dekat-sosok-prabowo-subianto.html[/URL]
Ini dia calon presiden yg jelas visi misinya dan tegas anti dengan asing yg ingin menjatuhkan indonesia.
Quote:

lensaindonesia..com: Siapa yang tak mengenal sosok Prabowo Subianto , pria kelahiran Jakarta, 17 Oktober 1951 ini. bernama lengkap Prabowo Subianto Djojohadikusumo. Nama belakangnya, Djojohadikusumo, sudah menunjukkan latar belakang keluarga Prabowo sebenarnya. Dia adalah anak ke-3 begawan ekonomi Indonesia, Soemitro Djojohadikusumo sekaligus cucu dari pendiri BNI, RM Margono Djojohadikusumo.
Berbeda dengan profesi kakek dan ayahnya, Prabowo lebih memilih berkarir di bidang militer seusai menamatkan pendidikan SMA di American School, London, Inggris. Karir ekonomi justru digeluti adiknya, Hashim Djojohadikusumo. Prabowo sendiri mulai menjalani pendidikan di Akabri Darat Magelang pada 1970, seangkatan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Pendidikan taruna calon perwira itu diselesaikan pada tahun 1974.
Baca juga: Secara ideologis partai Islam lebih dekat Prabowo dan Prabowo dituduh tak bayar hutang Rp 14 triliun
Dalam karir militer Prabowo lebih banyak berkecimpung di lingkungan Pasukan Khusus (Kopassandha – Kopassus) TNI AD dan Komando Cadangan Strategis TNI AD (Kostrad).Hingga kemudian dia mampu meraih posisi puncak pada kedua kesatuan tersebut, yakni Komandan Jenderal Kopassus (1996-1998) dan Panglima Kostrad (1998).Pangkat terakhir Prabowo adalah Letnan Jenderal dengan jabatan terakhir Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI (1998).Salah satu prestasi penting Prabowo adalah kesuksesannya dalam memimpin Operasi Pembebasan sandera Mapenduma, Papua Barat pada 1996. Operasi ini bertujuan membebaskan para peneliti Tim Ekspedisi Lorentz 95 yang disandera kelompok Organisasi Papua Merdeka pimpinan Kelly Kwalik.
Saat menjabat Wakil Komandan Detasemen-81 Gultor Kopassus (1983), Prabowo menikahi Siti Hediati Hariyadi atau Titik Soeharto, putri Presiden Soeharto. Didit Prabowo adalah buah pernikahan pasangan yang berpisah pada 1998 itu. Didit menetap di Paris, Perancis, dan berprofesi sebagai desainer.
Kembali ke akar
Setelah berhenti dari karir militer pasca pergolakan ’98, Prabowo menetap di Yordania. Di sana, dia banyak meluangkan waktu untuk mempelajari ekonomi. Prabowo juga meluangkan waktu untuk bersama adiknya, Hashim, berkeliling ke sejumlah negara untuk mempelajari peluang bisnis. Itulah awal karir bisnis Prabowo yang hingga kini telah memiliki puluhan perusahaan di dalam dan luar negeri.
Prabowo kembali ke Indonesia pada awal 2001. Dia kemudian mengambil alih PT Kiani Kertas dari tangan Bob Hasan, dan kemudian mengubah namanya menjadi PT Kertas Nusantara.
Dia juga tercatat mendirikan atau memimpin sejumlah perusahaan. Pada perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan, Prabowo menempati posisi sebagai komisaris. Prabowo juga merupakan CEO PT Nusantara Energy, CEO PT Tidar Kerinci Agung (Perusahaan Produksi Minyak Kelapa Sawit), dan CEO PT Jaladri Nusantara (Perusahaan Perikanan) Jakarta, Indonesia.
Sebagaimana kakek dan ayahnya, Prabowo juga mulai kembali aktif di organisasi sosial kemasyarakatan. Dia terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) pada 2004. Dalam pemilihan tahun 2010, Prabowo kembali terpilih sebagai ketua umum untuk periode 2010-2015.
Prabowo juga tercatat sebagai Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) periode 2008-2013. Selain itu, dia juga menjabat Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) dalam tiga periode terakhir, sejak 2004 hingga saat ini.
Calon Presiden
Selain aktivitas bisnis serta sosial kemasyarakatan, Prabowo juga mulai terjun ke dunia bisnis setelah kembali ke Tanah Air. Rintisannya menjadi calon presiden sudah dimulai sejak 2003. Prabowo menjadi salah seorang kandidat yang mengikuti Konvensi Calon Presiden Partai Golkar untuk Pilpres 2004. Saat itu mantan Danjen Kopassus itu kalah suara dari Wiranto, yang kemudian diusung Golkar.
Tak patah arah, Prabowo kemudian membangun mesin politik sendiri dengan mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada 6 Februari 2008. Gerindra berpartisipasi dalam Pemilu 2009. Partai baru ini meraih 4.646.406 suara (4,46 %) dalam Pemilu Legislatif dan berhak atas 26 kursi di DPR RI.
Dalam Pilpres 2009, Gerindra berkoalisi dengan PDI-P dan mengusung pasangan Megawati Soekarnoputri – Prabowo sebagai pasangan capres- cawapres. Hasilnya, pasangan ini kalah suara dibandingkan pasangan SBY- Boediono.
Persiapan lebih serius dilakukan Gerindra menjelang Pemilu 2014. Sejak awal Gerindra telah menyatakan akan mengusung Prabowo sebagai capres. Hasil sejumlah survei pra-pemilu menunjukkan nama Prabowo sebagai pesaing terdekat Joko Widodo sebagai capres. Data sejumlah lembaga survei juga menunjukkan Gerindra akan memperoleh peningkatan signifikan dalam Pemilu 2014.
Hasil sementara hitung cepat Kompas menunjukkan Gerindra saat ini (15/4) berada di posisi ke-3 dengan raihan 11,77 persen suara pemilih. Tak jauh berbeda, quick count Cyrus-CSIS pun menempatkan partai besutan Prabowo itu pada tiga besar pengumpulan suara di bawah PDI-P dan Golkar dengan 11,80% suara.
Raihan suara tersebut membuat Gerindra belum memenuhi syarat pengusungan pasangan Capres-cawapres (presidential threshold) sebesar 20 persen suara pemilih. Itu artinya, Gerindra harus berkoalisi dengan parpol lainnya.
Sebagaimana parpol lainnya, komunikasi politik terus dilakukan Prabowo dan politisi Gerindra lainnya untuk membangun koalisi. Kemampuan menjaring parpol dan cawapres yang memiliki basis massa kuat akan sangat berpengaruh pada peluang Prabowo meraih kursi Presiden RI ke-7.
sumber: [URL="http://www.lensaindonesia..com/2014/04/19/mengenal-lebih-dekat-sosok-prabowo-subianto.html"]http://www.lensaindonesia..com/2014/04/19/mengenal-lebih-dekat-sosok-prabowo-subianto.html[/URL]
Ini dia calon presiden yg jelas visi misinya dan tegas anti dengan asing yg ingin menjatuhkan indonesia.

Diubah oleh Dankomar 21-04-2014 18:13
0
4.4K
Kutip
10
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan