Menurut Oxford English Dictionary, chick-lit berarti “bacaan yang memiliki daya tarik tinggi bagi wanita”. Genre ini biasanya menyuguhkan kisah sang tokoh utama yang mengalami perubahan fisik dalam pencariannya terhadap cinta, kesuksesan, dan kebahagiaan. Novel ini ditujukan untuk wanita di usia 20 an dan juga wanita karir kebanyakan.

Chicklit ini jauh berbeda dengan teenlit dari berbagai aspek. Mulai gaya bahasa, tema dan juga sasaran pembaca. Teenlit menghadirkan gaya bahasa gaul yang lebih remaja, sedangkan chicklit lebih dewasa.

Seperti yagng dilansir oleh thefinalchapterblog.com, ada beberapa penelitian yang mengungkapkan bahwa wanita yang membaca novel chicklit ini akan merasakan ketidakpercayadirian pada bentuk tubuh mereka karena setiap tokoh dalam chicklit diceritakan memiliki masalah dengan bentuk tubuh mereka dan berusaha untuk bangkit dari masalah mereka.

Dari beberapa penelitian ini, mereka menemukan bahwa para pembaca novel chicklit akan cenderung merasakan reaksi personal ketika tokoh sedang melakukan dialog dengan dirinya sendiri yang resah dengan bentuk tubuhnya, dibandingkan jika sang penulis mendeskripsikan tubuh tokoh mereka sejak awal.

Para peneliti menduga bahwa pembaca lebih sulit untuk membayangkan berat badan tokoh yang mereka baca. Sedangkan tulisan yang menggambarkan wanita yang menghargai diri sendiri memiliki dampak lebih besar, karena mereka dapat memasuki pikiran sang tokoh dan merasakan serta memahami apa yang dirasakan mereka. Semakin membaca tentang kegelisahan dari tokoh utama yang memiliki masalah berat badan maka pembaca juga akan merasa kekhawatiran yang sama atas berat badan mereka sendiri dan akhirnya membuat mereka tidak percaya diri.

sumber: http://www.vemale.com/ragam/53887-no...-tubuhnya.html