CHOLERA (KOLERA)



Sekitar 400 B.C.E (Before Common Era), ahli kesehatan athena, Hippocrates mengelompokkan berbagai penyakit2 di seluruh dunia, dan Kolera atau yg sering dikenal dengan Muntaber juga ada pada daftarnya. Tetapi ketika Hipocrates menunjukkan bukti pertama dari penyakit kolera malah menjadi sesuatu keraguan yg tidak masuk akal, penyakit tersebut kemungkinan besar berasal dari sepanjang sungai Gangga saat athena merupakan tempat yg masih sangat muda.





Kolera sering terjadi di banyak tempat dengan sumber air yg melimpah, tapi yg lebih berbahaya adalah jika di lingkungan tersebut memiliki banyak penduduk yg tersebar. Sungai gangga adalah salah satu tempat tertua di dunia dengan kepadatan populasi manusia yg tinggi, dan itu terjadi sudah sangat lama, dan sudah lama pula bahwa penduduk yg berada di hulu sungai berkumpul dalam jumlah tertentu dan mencemari bagian hilir. Dengan kata lain, semakin banyak orang yg terinfeksi kolera, maka mereka semakin mencemari suplai air dengan bakteri yg mana menyebabkan semakin banyak yg orang yg terinfeksi.



Menariknya, permasalahan yg sama juga menjadi faktor utama pada kekalahan pasukan Hannibal dalam perjalanan across the Alps. Dengan kekuatan 50.000 prajurit terlatih, pasukan yg berada didepan akan menemui Gunung dan Sungai tetapi mereka yg berada di belakang akan dipaksa berhadapan dengan air yg tercemar kolera.



Dalam sejarah negara kita, kita pasti ingat dengan Jan Pieterszoon Coen bukan ? . Atau yg biasa dikenal dengan J.P.Coen. Yap, dia adalah Gubernur Jenderal Belanda yg menjabat di batavia dan ada 2 versi tentang kematiannya : Menurut pihak belanda, Coen meninggal karena kolera sedangkan versi lain meyakini bahwa kematian coen akibat dari serangan bala tentara Sultan Agung dari Mataram, dan dari kedua versi ini diyakini bahwa Coen meninggal karena kolera yg berjangkit di Batavia yg sengaja disebarkan oleh pasukan Mataram di sungai ciliwung.

TYPHOID (Tifus)



Mulai 430 sampai 426 B.C.E, sebuah wabah besar pernah menyerang seluruh wilayah di Athena. Sejarawan Thucydidesmenggambarkan gejala2 nya seperti ini :



Wabah tersebut benar2 datang pada saat yg tepat, menyebabkan kekalahan Athena terhadap Sparta pada perang Peloponnesian.
Apa yg menyebabkannya ? Lagi-lagi bakteri, kali ini adalah “Salmonella typhi”

LEPROSY / Hansen’s Disease (Lepra / Kusta)



Sementara Typhoid dan Kolera menyerang begitu frontal pada penyebaran agresif mereka melalui sumber air, lepra memiliki strategi yg berbeda. Orang yg terinfeksi bisa menjadi carier (pembawa) bakteri selama 20 tahun bahkan lebih, dengan kata lain bakteri bisa berada dalam tubuh penderita selama itu sebelum menunjukkan gejala dan selama masa2 ini tetap bisa menyebarkan penyakit kusta.



Satu tantangan sejarah dalam menangani Kusta adalah diagnosa. Pada tahap awal, kusta nampak seperti sifilis dan juga terkadang seperti psoriasis (semacam penyakit kulit kronis). Kesalahan pada diagnosa ironisnya sering terjadi, tingkat kematian dari kusta semakin meningkat seiring dengan meningkatnya penyebaran.

SMALLPOX (Cacar)



Nah kalo yg satu ini sebagian besar dari kita pasti pernah mengalaminya . Pada umumnya tujuan “mummification”(pembalseman), adalah untuk mengawetkan jaringan2 tubuh lunak, seperti kita ketahui juga, Mesir adalah pelopor untuk hal yg satu ini dan juga memberikan informasi tentang penyakit yg pernah menyerang manusia sejak berabad2 lalu.





Pada riset pertamanya untuk penelitian mumi mesir, Sir Marc Armand Ruffer yg pada th 1921 menulis bukunya “Studies of The Palaeopathology of Egypt”menemukan 3 mumi dengan vesikel (bintil/bisul) berbentuk kubah, yg sangat mirip dengan vesikel pada cacar. Mumi yg paling tua dalam penelitiannya tercatat 1580 B.C.E, dan yg terbaru adalah mumi dari Ramses V yg meninggal pada 1157 B.C.E.



Setelah penyelidikannya terhadap mumi, Donald R. Hopkins yg juga tergabung dalam WHO Smallpox Eradication program, menulis “Inspeksi pada mumi Ramses V, ditemukan sejumlah ruam dan bisul yg telah pecah yg berukuran sekitar 2-4 milimeter, banyak muncul pada bagian wajah, leher dan bahu tapi juga muncul pada lengan.



Jadi, apakah bukti ini sangat akurat..? tidak, belum tentu, dan sudah ada analisa modern untuk Ramses V yg bisa lebih meyakinkan kondisinya apa sebenarnya adalah cacar. Tetapi bukti2 yg ditemukan sangatlah kuat. Sebelum ditemukannya Vaksin untuk Virus Variola (penyebab cacar), penyakit ini adalah salah satu mesin pembunuh yg mematikan dalam sejarah, dimana telah menyebabkan 300-500 juta kematian pada abad 20.

RABIES



Bisa dibilang virus penyebab rabies ini cerdik, tidak hanya menginfeksi host / penderitanya, tetapi juga membajak otak si penderita yg membuat penderita ingin sekali menggigit sesuatu . Dan ini sudah terjadi sejak 2300 Sebelum masehi ketika hal ini dijelaskan dalam Eshuma Code of Babylon.



Orang pertama yg diketahui berhasil selamat dari rabies tanpa vaksinasi adalah Jeanna Giese, seorang remaja asal Wisconsin yg tergigit oleh kelelawar saat berada di gereja pada tahun 2004.





New York Times melaporkan bahwa menghabiskan waktu selama 1 bulan antara gigitan dan pengobatan dan dirawat di RS dengan gejala rabies. Dokter di Children’s Hospital of Wisconsin memberikan obat antivirus, sementara keluarga Giese terus berdoa demi keselamatan nyawa putrinya.Kelelawar buah Jamaika adalah yg paling sering menjadi vektor dari virus rabies.

MALARIA



Bangsa Romawi menawarkan obat pertama untuk malaria, sebuah jimat yg dipakai pada leher, tertulis mantra “Abrakadabra” . Selama bertahun-tahun, manusia telah berusaha melakukan berbagai macam penyembuhan, mulai dari menambahkan minyak pada genangan air untuk mengurangi jentik nyamuk, menggunakan pestisida, vaksin dan jaring, bahkan menggunakan solusi terknologi tinggi seperti laser yg bisa menembak nyamuk di udara . Tetapi, penyakit ini terus menginfeksi 300 juta orang tiap tahunnya dan membunuh 1 juta diantaranya.



Jurnal Wall Street melaporkan bahwa malaria adalah penyebab dari kematian separuh dari manusia di dunia sejak jaman batu (stone age).
Dan benar saja, data statistik yg menunjukkan asal penyakit pertama kali mengarah pada tahun 2700 B.C.E bangsa Cina, “Nei Ching”(The Canon of Medicine). Vektor penyakit ini, sudah jelas, nyamuk Anopheles, penyebabnya adalah protozoa parasit yg namanya “Plasmodium malariae”

PNEUMONIA



Manusia bernafas menghirup oksigen lebih dari 11.000 liter tiap harinya. Dan nyatanya, paru-paru adalah rumah favorit bagi kebanyakan bakteri, virus, jamur dan parasit. Dan ketika benda asing memasuki / menyerang paru2 kita, yg terjadi adalah timbulnya cairan. Dan istilah yg sering digunakan untuk menggambarkan cairan pada paru2 adalah Pneumonia. Penyebabnya adalah bakteri Streptococcus pneumoniae.



Hiprocrates menulis bahwa cairan pada paru2 harus disebut pneumonia jika, “demam akut dan jika terjadi nyeri di salah satu sisinya atau keduanya dan juga ketika ada batuk serta warna dahak menjadi coklat atau agak kemerahan”. Tetapi dia juga dengan tegas menyebutnya sebagai “disease of the ancients”.Bukti-bukti arkeologis mungkin tidak cukup kuat, tetapi kemungkinan bahwa berbagai macam jenis pneumonia telah ada sejak paru2 kita ada.

TUBERCULOSIS (TBC)



Pada tahun 2008, sebuah tim yg terdiri dari sekelompok ilmuwan dari University College London menggali kota kuno Atlit-Yam yg terkubur di lepas pantai Israel. Disana mereka menemukan sisa2 dari seorang ibu dan anaknya, kerangka nya menunjukkan lesi tulang yg merupakan ciri khas dari TBC. Tes DNA memastikan kebenarannya, TBC sudah berusia setidaknya 9.000 tahun.
Menariknya, penggalian ini juga memberikan bukti jawaban perdebatan “Ayam atau Telur” tentang apakah kita terkena TBC dari sapi atau sapi yg tertular oleh kita..?.



Dalam Atlit-Yam, kerangka manusia menunjukkan tanda2 TB, sementara pada kerangka hewan tidak ada tanda2 tersebut. Jadi sepertinya sapi bukanlah penyebab seperti yg kita kira sebelumnya.



Spekulasi sejarah juga terbukti salah : Baik fosil atau DNA menyimpan dan mendukung bukti penyebab TB adalah karena pesta pora sepanjang malam dan kurangnya istirahat, dan bukan karena penyihir yg mengubah korbannya menjadi kuda dan menungganginya ke sebuah acara malam .
Sementara penemuan Atlit-Yam adalah kasus tertua TB yg diketahui, ciri khas yg sama juga ditemukan pada tulang belulang di turki, dengan catatan penanggalan 500.000 tahun lalu.

TRAKOMA



Trakoma adalah infeksi kronis pada kelopak mata atas yg akhirnya menyebabkan konstriksi dan membuat bulu mata masuk kedalam kornea. Seiring waktu, menggosok, kelopak mata khususnya bulu mata bisa menyebabkan kebutaan. Ini yg terjadi pada Aetius, Paulus Aeginatus, Alexander, Trailaus, Horace dan Cicero. Dan trakoma juga disebut oleh Hipocrates dan pada Eber Papyrus Mesir.



Tetapi para peneliti membuat kasus yg menarik untuk trakoma yg awal ditemukannya pada kerangka suku Aborigin dari 8000 B.C.E, yg menunjukkan ada luka yg menunjukkan infeksi pada tulang yg berasal dari infeksi jaringan lunak, meski sedikit penyakit mata yg sesuai dengan temuan ini, tapi kerangka yg ditemukan di daerah australia adalah dimana kasus trakoma sering terjadi saat ini.



Trakoma disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Infeksi menyebar terutama daerah di mana terdapat kekurangan air, banyak lalat, dan kondisi hidup yang penuh sesak.



Penyakit ini berkembang perlahan dan lama. Infeksi sering dimulai pada masa bayi atau masa kanak-kanak. Kedua mata tampak berair dan merah. Penderita sukar melihat cahaya terang (silau) dan merasa gatal di mata. Jika tidak diobati, infeksi tersebut akhirnya menimbulkan jaringan parut di konjungtiva. Infeksi juga dapat menyebabkan kelopak mata melipat ke dalam (trikiasis), yang pada gilirannya menyebabkan bulu mata bergesekan dengan bola mata, sehingga menimbulkan luka dan rasa sakit. Hal ini akhirnya menyebabkan kebutaan ireversibel, biasanya antara usia 30 dan 40 tahun.

ROCKY MOUNTAIN SPOTTED FEVER



Mitokondria adalah organel kecil yang bisa ditemukan di hampir setiap sel dalam tubuh manusia . Dan mereka melakukan fungsi penting bagi kehidupan manusia , yaitu mengubah glukosa dari makanan menjadi energi yang disebut dengan adenosin trifosfat (ATP) , yg nantinya digunakan oleh kita dan semua sel2 yg ada dalam tubuh . Yap, organel ini lebih mirip sebagai Power Plant mini dalam sel2 tubuh kita. Akan tetapi, mitokondria membawa materi genetik mereka sendiri, terpisah dari DNA kita, dan gen ini mirip sekali dengan gen pada bakteri. Dengan kata lain, nampaknya mitokondria tempat kita bergantung hidup untuk energi yg kita butuhkan sehari-hari ini adalah wujud / hasil dari sebuah infeksi purba.





Apapun infeksinya, nyatanya itu telah mendahului kehidupan hewan dan juga manusia di bumi. Jadi tak ada gunanya mempelajari catatan fosil, sebaliknya para peneliti membandingkan gen dari mitokondria dengan bakteri yg ada. Kesamaan yg paling dekat adalah pada bakteri dari ordo Rickettsiales, yg banyak menyebabkan berbagai macam penyakit termasuk Rocky Mountain Spotted Fever.



Penyebab penyakit ini adalah bakteri Rickettsia rickettsii, vektor yg menularkannya adalah tick (kutu) : Dermacentor andersoni & Dermancentor variabilis