- Beranda
- Komunitas
- Buat Latihan Posting
Berdanalah dengan Penuh Keyakinan


TS
maitribala
Berdanalah dengan Penuh Keyakinan
Dana merupakan dasar dalam berbuat kebajikan, untuk berdana kita harus menyiapkan sesuatu yang akan didanakan.yang harus diperoleh dengan cara yang benar sehingga dana tersebut bersih dan suci secara moral.
Di dalam Vinaya Pitaka, dana terdiri dari empat macam yang dipersembahkan kepada Bhikkhu dan Samanera yang disebut Nisaya atau 4 ( empat) kebutuhan pokok, yaitu :
Civara jubah
Pindapatta : makanan dan minuman
Senasana: fasilitas tempat tinggal
Bhesajja: obat-obatan dan peralatan medis
Sebagai contoh umumnya yang kita persembahkan/danakan kepada para bhikkhu di perayaan hari Kathina adalah berupa jubah, obat-obatan dan peralatan medis, peralatan mandi, dan ada yang berdana uang sebagai pengganti kebutuhan Bhikkhu Sangha tersebut. Di dalam Abhidhamma, dana digolongkan menjadi 6 kelompok menurut ke-enam dasar indera kita. yakni:
Dana dari persepsi penglihatan / mata atau objek yang terlihat
Dana dari persepsi pendengaran / telinga
Dana dari persepsi penciuman / hidung atau objek yang berbau harum
Dana dari persepsi rasa/lidah
Dana dari sentuhan fisik atau obyek berwujud lainnya
Dana dari sentuhan batin, obyek pemikiran atau batin
Pahala dari berbuat demikian dalam 6 kelompok di atas akan menyebabkan seseorang memperoleh pahala yang besar karena pikiran dan niat untuk berbuat jasalah yang akan membuat seseorang merasa bahagia.
Niat atau kehendak seseorang adalah berperan besar terhadap suksesnya seseorang berbuat jasa
Bhuppa Cetana ; niat atau pikiran yang mendahului atau sebelum berbuat jasa . Ini berarti bahwa kita harus memiliki niat dan kehendak serta merasa berbahagia sebelum dana atau jasa di lakukan. Kita harus mempersiapkan barang yang didanakan yang diperoleh dengan cara yang bersih secara moral. Pada saat kita mempersiapkan barang yang akan kita danakan apakah saat pergi membeli barang tersebut' bathin kita harus penuh dengan perasaan bahagia dengan apa yang sedang kita lakukan. Sebelum diserahkan, dana telah kita persiapkan dan direncanakan dengan pikiran yang baik.
Munchana Cetana ; niat/pikiran pada saat berbuat jasa. Pada saat kita akan memberikan dana, entah itu pada saat perayaan Rathina mau pun pada hari biasa, ketika kita akan mempersembahkan dana kepada seorang bhikkhu, kita sebaiknya menyatakan niat untuk melaksanakan 5 sila, sehingga baik si pemberi dana maupun si penerirna dana secara moral telahbersih, selanjutnya kita menyerahkan dana tersebut kepada bhikkhu dengan hormat dan sepenuh hati, disertai dengan pikiran ikhlas, rela dan penuh kebahagiaan serta tanpa ikatan.
Aparapara Cetana; niat/pikiran setelah berbuat jasa. Kita akan selalu bahagia bilamana mengingat tentang perbuatan baik yang telah kita lakukan.Hal inilah yang disebut Aparapara Cetana atau perasaan senang setelah berbuat jasa. Sesudah diserahkan, pada saat –saat selanjutnya pikiran-pikiran baik tersebut sebaiknya tetap dipelihara dengan cara :
a. Merenungkan bahwa dengan berbuat baik ini semoga sanak keluarga yang telah tiada juga ikut bergembira dan dapat pula menikmatinya.
b. Tidak lagi menganggap bahwa barang tersebut masih milik kita dan merelakan dengan tuluspada si penerima untuk menggunakannya.
c. Tidak meremehkan kepada siapa pun dengan membanggakan apa yang telah kita perbuat
d. Tidak memberikan syarat - syarat yang mengikat yang dibebankan kepada penerima dana sehingga ia tidak bebas memanfaatkannya.
Pahala dalam Berdana
1. Dalam kehidupan Sekarang
Dengan berdana berarti kita telah melaksanakan suatu cara untuk mengurangi sifat Lobha yang ada dalam diri kita.
Dengan berdana berarti kita berlatih melepaskan sesuatu milik kita dengan wajar, sehingga jika suatu hari nanti kita harus/terpaksa melepaskan milik kita yang kita cintai, maka kita dapat melepaskannya dengan wajar.
Dengan berdana berarti kita melatih diri kita agar tidak terlalu melekat pada sesuatu.
Dengan berdana maka kita akan disenangi dan mempunyai banyak teman, yang kelak dapat menolong di saat kita sedang susah.
2. Dalam Kehidupan yang Akan Datang
Dilahirkan sebagai anak dari keluarga yang kaya raya
Usia bertambah, kekayaan bertambah, kemakmuran bertambah, kemasyuran bertambah, kekuatan bertambah, kecantikan/ketampanan bertambah.
Pahala yang setimpal. Dalam Manapadayi Sutta, Sang Buddha bersabda: "Mereka yang berdana: Sesuatu yang disenangi -niscaya akan memperoleh sesuatu yang disenangi Sesuatu yang terunggul -niscaya akan memperoleh sesuatu yang terunggul Sesuatu yang terbaik -niscaya akan memperoleh sesuatu yang terbaik Sesuatu yang mulia -niscaya akan memperoleh sesuatu yang mulia.
Dengan mengetahui manfaat dari berdana, cara yang benar dalam berdana, diharapkan ke depannya kita sebagai umat Buddha dapat berdana bukan karena hanya ikut-ikutan saja tetapi benar-benar dari kehendak dengan pengertian dan cara-cara yang benar, sehingga dapat memperoleh manfaat yang besar dari perbuatan baik tersebut.
Ditegaskan pula bahwa dalam berbuat baik kita tidak mengharapkan pamrih dari perbuatan tersebut, karena perbuatan baik sudah pasti akan membuahkan hasil yang baik, jika kita rajin berdana pasti kita bisa menjadi kaya tanpa kita mengharapkannya, tapi akan lebih sempurna kalau kita melakukan berdana dengan menyadari bahwa itu adalah proses kita melakukan kebajikan, proses kita berlatih mengurangi keserakahan kita, dengan perasaan bahagia sebelum melakukan, pada saat melakukan dan setelah melakukan perbuatan berdana tersebut.
Kita dapat melakukan dana tidak harus pada hari tertentu saja, tetapi juga pada hari -hari lain, karena pada prinsipnya kita harus berbuat kebajikan secara terus menerus (berkesinambungan). Barang siapa yang giat meneruskan perbuatan-perbuatan baiknya, ia akan memantapkan pikirannya untuk menjadi sempurna.
Dana 3 : 3 Macam Dana/Derma :
Amisa Dana : Berdana barang-barang
Dhamma Dana : Berdana Dhamma, yaitu memberikan pelajaran atau pengetahuan Dhamma
Abhaya Dana : Berdana dengan memaafkan, yaitu memberikan maaf dan tidak membenci, serta membantu kehidupan makhluk sehingga terbebas dari bahaya
Mengenai Amisa Dana (Berdana barang-barang), ada banyak macam yang kita dapatkan danakan, termasuk pula barang-barang yang baik. Ada 8 macam dana dari orang yang baik, disebut Sappurisa Dana 8, yaitu :
a) Sucim Deti : Berdana barang yang bersih
b) Panitam Deti : Berdana barang yang baik
c) Kalena Deti : Berdana barang tepat pada waktunya
d) Kappiyam Deti : Berdana barang yang layak
e) Viceyya Deti : Berdana barang dengan bijaksana, yaitu memilih orang yang patut diberikan dana.
f) Abhinham Deti : Berdana barang secara tetap
g) Dadam Cittam Pasa-Deti : Berdana dengan pikiran tenang
h) Datva attamano hoti : Berdana yang menimbulkan kesenangan batin
Beberapa contoh obyek pemberian yang salah :
1. Memberikan sesuatu yang memabukkan, seperti alkohol, ganja, morfin, sabu, heroin, dan lainnya (Majja-dana).
2. Memberikan wanita untuk kepuasan sexsual (Itthi-dana).
3. Memberikan gambar, lukisan, foto porno, film dan vcd porno (Citta kamma- dana).
4. Memberikan senjata (Sattha-dana).
5. Memberikan racun (Visa-dana).
6. Memberikan hewan untuk dibunuh.
7. Memberikan uang sogok, uang suap, ini adalah perbuatan salah dan tidak termasuk dalam hal berdana.
8. Memberikan "uang langsung kepada bhikkhu" juga merupakan hal yang salah dan akan mendatangkan karma buruk yang besar. Hal ini "harus diperhatikan baik-baik". Jangan sampai karena ketidaktahuan, pendana melakukan hal yang salah ini. Bukan hanya akan kehilangan uang yang didanakannya, tapi juga akan mendapatkan karma buruk. Selain itu, bhikkhu penerima uang juga tidak bisa menggunakkan uang tersebut. Bila umat Buddha mau berdana dalam bentuk uang kepada bhikkhu, harus melalui umat awan yang bertugas membantu bhikkhu yang disebut kappiya atau dayaka
(Dikutip dari buku DANA oleh Bhikkhu Sikkhananda hal. 29)
Manfaat dari berdana sangatlah banyak, diantaranya adalah :
1. Panjang umur, kecantikan, kebahagiaan, kekuatan, kebijaksanaan.
2. Disukai dan dikagumi banyak orang, dikagumi dan didekati para bijaksana, reputasi kebaikannya tersebar luas, dapat berasosiasi dengan semua golongan dengan penuh percaya diri dan terlahir di alam surga(dewa) setelah meninggal dunia.
3. Menaklukan sifat kikir.
4. Mempereratkan persahabatan.
5. Terlahir di alam dewa, tetapi bila terlahir di alam manusia akan terlahir di keluarga yang kaya.
6. Selain manfaat di atas, bendana akan mendapatkan anak, pasangan hidup, asisten, dan abdi (pembantu) yang patuh dan penuh pengertian, bila dana diberikan dengan rasa hormat.
7. Mengikis keserakahan (lobha) dan kebencian/amara (dosa).
Dana yang memberikan hasil sepanjang masa ada enam cara yaitu :
1. Berdana kebun buah-buahan atau taman untuk keperluan umum atau masyarakat luas (Aramaropa-dana).
2. Menghijaukan hutan atau reboisasi (Vanaropa-dana).
3. Membuat jalan dan jembatan untuk keperluan umum (Setukaraka-dana).
4. Menyediakan air minum untuk keperluan umum (Papa-dana).
5. Membuat sumur atau kolam untuk keperluan umum (Upadana-dana).
6. Membuat tempat tinggal (vihara), rumah istirahat, rumah sakit, sekolah dan yang lainnya untuk keperluan umum (Upassaya-dana)
Mereka yang memberikan dana jenis di atas ini, jasanya akan terus bertambah karena dana ini memberikan keuntungan pada banyak orang sepanjang masa. Pendana/penderma akan terlahir di alam surga (dewa), mantap dalam Dhamma dan diberkahi dengan kebaikan.
DANA YANG MEMBUAT PENDANA SEPERTI SEORANG SOTAPANNA ada lima cara yaitu :
1. Memberi dana makanan pada bhikkhu yang dipilih melalui undian (Salakabatta-dana).
2. Dana yang dilakukan oleh pendana yang sedang menjalankan Atthasila (Pakkhikabatta-dana).
3. Berdana jubah pada bhikkhu yang ingin melaksanakan retret pada musim hujan (Vassa).
4. Membuat sumur atau kolam untuk keperluan umum (Upadana-dana).
5. Membuat vihara, kuti, rumah jompo, tempat peristirahatan, rumah sakit, sekolah dan lainnya untuk keperluan umum (Upassaya-dana).
Penjelasan :
Mereka yang memberikan salah satu dari dana di atas bagaikan seorang Sotapanna. Mereka tidak akan terlahir di alam Apaya. Mereka akan selalu terlahir di alam Kamasugati. Maka itu, dana ini disebut sebagai dana yang mendatangkan manfaat yang sangat besar.
<»<»<»<»<»<»<»> Klasifikasi Dana <»<»<»<»<»<»<»>
I. BERDASARKAN VINAYA.
1. Dana jubah (civara-dana).
2. Dana makanan (pindapata-dana).
3. Dana tempat tinggal dan keperluannya seperti vihara, ranjang, kursi dan lainnya (senasana-dana).
4. Dana obat-obatan (bhesajja-dana).
II. BERDASARKAN SUTTA.
1. Dana makanan (anna-dana).
2. Dana minuman (pana-dana).
3. Dana jubah atau pakaian (vattha-dana).
4. Dana sandal atau alat transportasi (yana-dana).
5. Dana bunga (mala-dana).
6. Dana wangi-wangian seperti dupa dan yang lainnya (gandha-dana).
7. Dana salep atau balsem (vilepana-dana).
8. Dana ranjang, sofa dan perlengkapannya (seyya-dana).
9. Dana tempat tinggal, seperti vihara, cetiya, kuti (avasa-dana).
10. Dana cahaya seperti lampu, senter, lilin dan yang lainnya (padipeyya-dana).
III. BERDASARKAN ABHIDHAMMA.
Dana obyek bentuk (rupa-dana), seperti bunga, baju, buku dan lainnya yang disukai oleh penerima.
Dana obyek suara (sadda-dana), seperti ucapan terima kasih, alat musik dan lainnya.
Dana obyek bau (gandha-dana), seperti
parfum, dupa dan lainnya.
Dana obyek rasa (rasa-dana), seperti kelezatan dari obyek makanan yang dberikan.
Dana obyek sentuhan (photthabba-dana), seperti kualitas sentuhan dari obyek yang diberikan (kain yang lembut, sofa yang empuk, kain sutra) dan lainnya.
Dana obyek mental (dhamma-dana), disini diartikan sebagai unsur gizi dari makanan dan minuman serta "kehidupan". Contoh: berdana roti, kuwe, buah, dan lainnya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi penerima. Sedangkan yang dimaksudkan dengan "kehidupan", misalnya membiayai, menjaga, merawat orang sakit dan membebaskan binatang yang akan dibunuh dan lainnya.
By: Upasaka Suryano Suryo Hariono, Danam Dadantu Saddhaya.
Di dalam Vinaya Pitaka, dana terdiri dari empat macam yang dipersembahkan kepada Bhikkhu dan Samanera yang disebut Nisaya atau 4 ( empat) kebutuhan pokok, yaitu :
Civara jubah
Pindapatta : makanan dan minuman
Senasana: fasilitas tempat tinggal
Bhesajja: obat-obatan dan peralatan medis
Sebagai contoh umumnya yang kita persembahkan/danakan kepada para bhikkhu di perayaan hari Kathina adalah berupa jubah, obat-obatan dan peralatan medis, peralatan mandi, dan ada yang berdana uang sebagai pengganti kebutuhan Bhikkhu Sangha tersebut. Di dalam Abhidhamma, dana digolongkan menjadi 6 kelompok menurut ke-enam dasar indera kita. yakni:
Dana dari persepsi penglihatan / mata atau objek yang terlihat
Dana dari persepsi pendengaran / telinga
Dana dari persepsi penciuman / hidung atau objek yang berbau harum
Dana dari persepsi rasa/lidah
Dana dari sentuhan fisik atau obyek berwujud lainnya
Dana dari sentuhan batin, obyek pemikiran atau batin
Pahala dari berbuat demikian dalam 6 kelompok di atas akan menyebabkan seseorang memperoleh pahala yang besar karena pikiran dan niat untuk berbuat jasalah yang akan membuat seseorang merasa bahagia.
Niat atau kehendak seseorang adalah berperan besar terhadap suksesnya seseorang berbuat jasa
Bhuppa Cetana ; niat atau pikiran yang mendahului atau sebelum berbuat jasa . Ini berarti bahwa kita harus memiliki niat dan kehendak serta merasa berbahagia sebelum dana atau jasa di lakukan. Kita harus mempersiapkan barang yang didanakan yang diperoleh dengan cara yang bersih secara moral. Pada saat kita mempersiapkan barang yang akan kita danakan apakah saat pergi membeli barang tersebut' bathin kita harus penuh dengan perasaan bahagia dengan apa yang sedang kita lakukan. Sebelum diserahkan, dana telah kita persiapkan dan direncanakan dengan pikiran yang baik.
Munchana Cetana ; niat/pikiran pada saat berbuat jasa. Pada saat kita akan memberikan dana, entah itu pada saat perayaan Rathina mau pun pada hari biasa, ketika kita akan mempersembahkan dana kepada seorang bhikkhu, kita sebaiknya menyatakan niat untuk melaksanakan 5 sila, sehingga baik si pemberi dana maupun si penerirna dana secara moral telahbersih, selanjutnya kita menyerahkan dana tersebut kepada bhikkhu dengan hormat dan sepenuh hati, disertai dengan pikiran ikhlas, rela dan penuh kebahagiaan serta tanpa ikatan.
Aparapara Cetana; niat/pikiran setelah berbuat jasa. Kita akan selalu bahagia bilamana mengingat tentang perbuatan baik yang telah kita lakukan.Hal inilah yang disebut Aparapara Cetana atau perasaan senang setelah berbuat jasa. Sesudah diserahkan, pada saat –saat selanjutnya pikiran-pikiran baik tersebut sebaiknya tetap dipelihara dengan cara :
a. Merenungkan bahwa dengan berbuat baik ini semoga sanak keluarga yang telah tiada juga ikut bergembira dan dapat pula menikmatinya.
b. Tidak lagi menganggap bahwa barang tersebut masih milik kita dan merelakan dengan tuluspada si penerima untuk menggunakannya.
c. Tidak meremehkan kepada siapa pun dengan membanggakan apa yang telah kita perbuat
d. Tidak memberikan syarat - syarat yang mengikat yang dibebankan kepada penerima dana sehingga ia tidak bebas memanfaatkannya.
Pahala dalam Berdana
1. Dalam kehidupan Sekarang
Dengan berdana berarti kita telah melaksanakan suatu cara untuk mengurangi sifat Lobha yang ada dalam diri kita.
Dengan berdana berarti kita berlatih melepaskan sesuatu milik kita dengan wajar, sehingga jika suatu hari nanti kita harus/terpaksa melepaskan milik kita yang kita cintai, maka kita dapat melepaskannya dengan wajar.
Dengan berdana berarti kita melatih diri kita agar tidak terlalu melekat pada sesuatu.
Dengan berdana maka kita akan disenangi dan mempunyai banyak teman, yang kelak dapat menolong di saat kita sedang susah.
2. Dalam Kehidupan yang Akan Datang
Dilahirkan sebagai anak dari keluarga yang kaya raya
Usia bertambah, kekayaan bertambah, kemakmuran bertambah, kemasyuran bertambah, kekuatan bertambah, kecantikan/ketampanan bertambah.
Pahala yang setimpal. Dalam Manapadayi Sutta, Sang Buddha bersabda: "Mereka yang berdana: Sesuatu yang disenangi -niscaya akan memperoleh sesuatu yang disenangi Sesuatu yang terunggul -niscaya akan memperoleh sesuatu yang terunggul Sesuatu yang terbaik -niscaya akan memperoleh sesuatu yang terbaik Sesuatu yang mulia -niscaya akan memperoleh sesuatu yang mulia.
Dengan mengetahui manfaat dari berdana, cara yang benar dalam berdana, diharapkan ke depannya kita sebagai umat Buddha dapat berdana bukan karena hanya ikut-ikutan saja tetapi benar-benar dari kehendak dengan pengertian dan cara-cara yang benar, sehingga dapat memperoleh manfaat yang besar dari perbuatan baik tersebut.
Ditegaskan pula bahwa dalam berbuat baik kita tidak mengharapkan pamrih dari perbuatan tersebut, karena perbuatan baik sudah pasti akan membuahkan hasil yang baik, jika kita rajin berdana pasti kita bisa menjadi kaya tanpa kita mengharapkannya, tapi akan lebih sempurna kalau kita melakukan berdana dengan menyadari bahwa itu adalah proses kita melakukan kebajikan, proses kita berlatih mengurangi keserakahan kita, dengan perasaan bahagia sebelum melakukan, pada saat melakukan dan setelah melakukan perbuatan berdana tersebut.
Kita dapat melakukan dana tidak harus pada hari tertentu saja, tetapi juga pada hari -hari lain, karena pada prinsipnya kita harus berbuat kebajikan secara terus menerus (berkesinambungan). Barang siapa yang giat meneruskan perbuatan-perbuatan baiknya, ia akan memantapkan pikirannya untuk menjadi sempurna.
Dana 3 : 3 Macam Dana/Derma :
Amisa Dana : Berdana barang-barang
Dhamma Dana : Berdana Dhamma, yaitu memberikan pelajaran atau pengetahuan Dhamma
Abhaya Dana : Berdana dengan memaafkan, yaitu memberikan maaf dan tidak membenci, serta membantu kehidupan makhluk sehingga terbebas dari bahaya
Mengenai Amisa Dana (Berdana barang-barang), ada banyak macam yang kita dapatkan danakan, termasuk pula barang-barang yang baik. Ada 8 macam dana dari orang yang baik, disebut Sappurisa Dana 8, yaitu :
a) Sucim Deti : Berdana barang yang bersih
b) Panitam Deti : Berdana barang yang baik
c) Kalena Deti : Berdana barang tepat pada waktunya
d) Kappiyam Deti : Berdana barang yang layak
e) Viceyya Deti : Berdana barang dengan bijaksana, yaitu memilih orang yang patut diberikan dana.
f) Abhinham Deti : Berdana barang secara tetap
g) Dadam Cittam Pasa-Deti : Berdana dengan pikiran tenang
h) Datva attamano hoti : Berdana yang menimbulkan kesenangan batin
Beberapa contoh obyek pemberian yang salah :
1. Memberikan sesuatu yang memabukkan, seperti alkohol, ganja, morfin, sabu, heroin, dan lainnya (Majja-dana).
2. Memberikan wanita untuk kepuasan sexsual (Itthi-dana).
3. Memberikan gambar, lukisan, foto porno, film dan vcd porno (Citta kamma- dana).
4. Memberikan senjata (Sattha-dana).
5. Memberikan racun (Visa-dana).
6. Memberikan hewan untuk dibunuh.
7. Memberikan uang sogok, uang suap, ini adalah perbuatan salah dan tidak termasuk dalam hal berdana.
8. Memberikan "uang langsung kepada bhikkhu" juga merupakan hal yang salah dan akan mendatangkan karma buruk yang besar. Hal ini "harus diperhatikan baik-baik". Jangan sampai karena ketidaktahuan, pendana melakukan hal yang salah ini. Bukan hanya akan kehilangan uang yang didanakannya, tapi juga akan mendapatkan karma buruk. Selain itu, bhikkhu penerima uang juga tidak bisa menggunakkan uang tersebut. Bila umat Buddha mau berdana dalam bentuk uang kepada bhikkhu, harus melalui umat awan yang bertugas membantu bhikkhu yang disebut kappiya atau dayaka
(Dikutip dari buku DANA oleh Bhikkhu Sikkhananda hal. 29)
Manfaat dari berdana sangatlah banyak, diantaranya adalah :
1. Panjang umur, kecantikan, kebahagiaan, kekuatan, kebijaksanaan.
2. Disukai dan dikagumi banyak orang, dikagumi dan didekati para bijaksana, reputasi kebaikannya tersebar luas, dapat berasosiasi dengan semua golongan dengan penuh percaya diri dan terlahir di alam surga(dewa) setelah meninggal dunia.
3. Menaklukan sifat kikir.
4. Mempereratkan persahabatan.
5. Terlahir di alam dewa, tetapi bila terlahir di alam manusia akan terlahir di keluarga yang kaya.
6. Selain manfaat di atas, bendana akan mendapatkan anak, pasangan hidup, asisten, dan abdi (pembantu) yang patuh dan penuh pengertian, bila dana diberikan dengan rasa hormat.
7. Mengikis keserakahan (lobha) dan kebencian/amara (dosa).
Dana yang memberikan hasil sepanjang masa ada enam cara yaitu :
1. Berdana kebun buah-buahan atau taman untuk keperluan umum atau masyarakat luas (Aramaropa-dana).
2. Menghijaukan hutan atau reboisasi (Vanaropa-dana).
3. Membuat jalan dan jembatan untuk keperluan umum (Setukaraka-dana).
4. Menyediakan air minum untuk keperluan umum (Papa-dana).
5. Membuat sumur atau kolam untuk keperluan umum (Upadana-dana).
6. Membuat tempat tinggal (vihara), rumah istirahat, rumah sakit, sekolah dan yang lainnya untuk keperluan umum (Upassaya-dana)
Mereka yang memberikan dana jenis di atas ini, jasanya akan terus bertambah karena dana ini memberikan keuntungan pada banyak orang sepanjang masa. Pendana/penderma akan terlahir di alam surga (dewa), mantap dalam Dhamma dan diberkahi dengan kebaikan.
DANA YANG MEMBUAT PENDANA SEPERTI SEORANG SOTAPANNA ada lima cara yaitu :
1. Memberi dana makanan pada bhikkhu yang dipilih melalui undian (Salakabatta-dana).
2. Dana yang dilakukan oleh pendana yang sedang menjalankan Atthasila (Pakkhikabatta-dana).
3. Berdana jubah pada bhikkhu yang ingin melaksanakan retret pada musim hujan (Vassa).
4. Membuat sumur atau kolam untuk keperluan umum (Upadana-dana).
5. Membuat vihara, kuti, rumah jompo, tempat peristirahatan, rumah sakit, sekolah dan lainnya untuk keperluan umum (Upassaya-dana).
Penjelasan :
Mereka yang memberikan salah satu dari dana di atas bagaikan seorang Sotapanna. Mereka tidak akan terlahir di alam Apaya. Mereka akan selalu terlahir di alam Kamasugati. Maka itu, dana ini disebut sebagai dana yang mendatangkan manfaat yang sangat besar.
<»<»<»<»<»<»<»> Klasifikasi Dana <»<»<»<»<»<»<»>
I. BERDASARKAN VINAYA.
1. Dana jubah (civara-dana).
2. Dana makanan (pindapata-dana).
3. Dana tempat tinggal dan keperluannya seperti vihara, ranjang, kursi dan lainnya (senasana-dana).
4. Dana obat-obatan (bhesajja-dana).
II. BERDASARKAN SUTTA.
1. Dana makanan (anna-dana).
2. Dana minuman (pana-dana).
3. Dana jubah atau pakaian (vattha-dana).
4. Dana sandal atau alat transportasi (yana-dana).
5. Dana bunga (mala-dana).
6. Dana wangi-wangian seperti dupa dan yang lainnya (gandha-dana).
7. Dana salep atau balsem (vilepana-dana).
8. Dana ranjang, sofa dan perlengkapannya (seyya-dana).
9. Dana tempat tinggal, seperti vihara, cetiya, kuti (avasa-dana).
10. Dana cahaya seperti lampu, senter, lilin dan yang lainnya (padipeyya-dana).
III. BERDASARKAN ABHIDHAMMA.
Dana obyek bentuk (rupa-dana), seperti bunga, baju, buku dan lainnya yang disukai oleh penerima.
Dana obyek suara (sadda-dana), seperti ucapan terima kasih, alat musik dan lainnya.
Dana obyek bau (gandha-dana), seperti
parfum, dupa dan lainnya.
Dana obyek rasa (rasa-dana), seperti kelezatan dari obyek makanan yang dberikan.
Dana obyek sentuhan (photthabba-dana), seperti kualitas sentuhan dari obyek yang diberikan (kain yang lembut, sofa yang empuk, kain sutra) dan lainnya.
Dana obyek mental (dhamma-dana), disini diartikan sebagai unsur gizi dari makanan dan minuman serta "kehidupan". Contoh: berdana roti, kuwe, buah, dan lainnya dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi penerima. Sedangkan yang dimaksudkan dengan "kehidupan", misalnya membiayai, menjaga, merawat orang sakit dan membebaskan binatang yang akan dibunuh dan lainnya.
By: Upasaka Suryano Suryo Hariono, Danam Dadantu Saddhaya.
1
3.1K
0


Komentar yang asik ya


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan