- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
5 Jenis Kecanduan di Zaman Modern


TS
bhiel49
5 Jenis Kecanduan di Zaman Modern


Quote:
Kecanduan merupakan cara yang paling bisa diterima otak saat menangani tekanan. Menurut para ahlinya, kecanduan terjadi ketika kenyataan terlalu berat bagi seseorang dan merusak jiwanya, yang membuatnya masuk ke dunia yang lebih nyaman.
Ternyata, dari waktu ke waktu kecanduan telah berubah. Para ilmuwan mengidentifikasi beberapa kecanduan modern seperti dikutip GeniusBeauty, Sabtu (18/1/2014):
Ternyata, dari waktu ke waktu kecanduan telah berubah. Para ilmuwan mengidentifikasi beberapa kecanduan modern seperti dikutip GeniusBeauty, Sabtu (18/1/2014):
Quote:
1. Internet dan kecanduan gadget
Spoiler for :
Orang kecanduan internet jika menghabiskan lebih dari 6 jam per hari dengan internet. Ada banyak orang yang bergantung dengan internet pada saat ini dibandingkan pecandu alkohol dan narkoba. Ini memungkinkan pecandu internet menjadi juara dalam daftar ini.
Kecanduan ini termasuk ketergantungan pada gadget, seperti ponsel atau elektronik lainnya.
Kecanduan ini termasuk ketergantungan pada gadget, seperti ponsel atau elektronik lainnya.
Quote:
2. Kecanduan makanan
Spoiler for :
Posisi kedua dalam daftar ini adalah kecanduan makanan. Kenikmatan makanan terbentuk dalam diri untuk melawan masalah kehidupan.
Kebiasaan tersebut dengan cepat mengarah ke penyimpangan gizi, masalah berat badan yang berlebihan, dan penyakit lainnya.
Kebiasaan tersebut dengan cepat mengarah ke penyimpangan gizi, masalah berat badan yang berlebihan, dan penyakit lainnya.
Quote:
3. Merokok
Spoiler for :
Kecanduan umum lainnya adalah merokok. Dokter khawatir meskipun berjuang melawan rokok, jumlah perokok tak berkurang.
Quote:
4. Alkohol dan obat-obatan
Spoiler for :
Kecanduan rokok diikuti dengan narkoba dan alkoho. Ini menempati posisi keempat.
Quote:
5. Kecanduan Game
Spoiler for :
Posisi kelima dalam daftar ini adalah kecanduan game, yang menjadi populer di kalangan orang dengan pendapatan rendah.
Anak-anak zaman sekarang tak asing lagi dengan gadget dan teknologi. Marc Prensky—pakar pendidikan lulusan Universitas Harvard dan Yale dari Amerika, yang juga penulis buku Digital Game-Based Learning, menyebut anak-anak berusia 14 tahun ke bawah sebagai ”digital natives”—alias ”penduduk asli” yang menghuni dunia digital ini.
Tinggal sebut saja, entah itu komputer PC, komputer tablet, play station, sampai beraneka jenis smartphone yang dimiliki orangtua di rumah, pasti sudah ”khatam” diutak-atik oleh si praremaja. Untuk apa lagi kalau bukan untuk menjajal beraneka macam game seru yang tersedia online, baik yang bisa diunduh gratis maupun yang berbayar?
Hanya, menurut penelitian yang pernah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics—yang antara lain dilakukan di Seattle Children’s Research Institute (2011), Iowa State University (2010), dan Stanford University School of Medicine (2009), kebanyakan main game bisa mengganggu proses tumbuh kembang anak, antara lain berupa:
- Masalah sosialisasi. Berhubung lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain dengan mesin (bukan manusia), si praremaja bisa merasa canggung dan kurang nyaman kala datang kesempatan untuk bergaul dengan temannya.
- Masalah komunikasi. Kegiatan berkomunikasi bukan sebatas berbicara dan mendengarkan kalimat yang terucap, tetapi juga membaca ekspresi lawan bicara. Anak yang kurang sering bersosialisasi biasanya kesulitan melakukan hal ini.
- Mengikis empati. Seringkali anak menyukai jenis game yang melibatkan kekerasan, seperti perang-perangan, martial art, dan sebagainya. Efek samping dari memainkan jenis game ini adalah terpicunya agresivitas anak dan terkikisnya empati si kecil terhadap orang lain.
- Gangguan motorik. Tubuh yang kurang aktif bergerak akan mengurangi kesempatan anak untuk melatih kemampuan motoriknya. Risikonya, anak bisa terserang obesitas dan pertumbuhan tinggi badannya tidak maksimal.
- Gangguan kesehatan. Menatap layar video games secara konstan dalam waktu lama bisa mencetus serangan sakit kepala, nyeri leher, gangguan tidur, dan gangguan penglihatan.
Anak-anak zaman sekarang tak asing lagi dengan gadget dan teknologi. Marc Prensky—pakar pendidikan lulusan Universitas Harvard dan Yale dari Amerika, yang juga penulis buku Digital Game-Based Learning, menyebut anak-anak berusia 14 tahun ke bawah sebagai ”digital natives”—alias ”penduduk asli” yang menghuni dunia digital ini.
Tinggal sebut saja, entah itu komputer PC, komputer tablet, play station, sampai beraneka jenis smartphone yang dimiliki orangtua di rumah, pasti sudah ”khatam” diutak-atik oleh si praremaja. Untuk apa lagi kalau bukan untuk menjajal beraneka macam game seru yang tersedia online, baik yang bisa diunduh gratis maupun yang berbayar?
Hanya, menurut penelitian yang pernah dipublikasikan dalam jurnal Pediatrics—yang antara lain dilakukan di Seattle Children’s Research Institute (2011), Iowa State University (2010), dan Stanford University School of Medicine (2009), kebanyakan main game bisa mengganggu proses tumbuh kembang anak, antara lain berupa:
- Masalah sosialisasi. Berhubung lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain dengan mesin (bukan manusia), si praremaja bisa merasa canggung dan kurang nyaman kala datang kesempatan untuk bergaul dengan temannya.
- Masalah komunikasi. Kegiatan berkomunikasi bukan sebatas berbicara dan mendengarkan kalimat yang terucap, tetapi juga membaca ekspresi lawan bicara. Anak yang kurang sering bersosialisasi biasanya kesulitan melakukan hal ini.
- Mengikis empati. Seringkali anak menyukai jenis game yang melibatkan kekerasan, seperti perang-perangan, martial art, dan sebagainya. Efek samping dari memainkan jenis game ini adalah terpicunya agresivitas anak dan terkikisnya empati si kecil terhadap orang lain.
- Gangguan motorik. Tubuh yang kurang aktif bergerak akan mengurangi kesempatan anak untuk melatih kemampuan motoriknya. Risikonya, anak bisa terserang obesitas dan pertumbuhan tinggi badannya tidak maksimal.
- Gangguan kesehatan. Menatap layar video games secara konstan dalam waktu lama bisa mencetus serangan sakit kepala, nyeri leher, gangguan tidur, dan gangguan penglihatan.
Quote:
6. kecanduan ngaskus
Spoiler for :
Posisi keenam ada kecanduan ngaskus, Kalo banyak orang di jaman sekarang pada ketagihan mainan facebook, plurk , twitter dan yang lainnya, eh aq malah kebalikan-nya.Aq sekarang malah keranjingan dolan ke kaskus
Emang apa hebatnya sih kaskus itu? kaskus adalah sebuah forum dimana kita semua bebas sharing tentang apa saja tergantung minat.Jika anda ingin diskusi tentang komputer dan permasalahan-nya, di kaskus ada.Kalo anda ingin diskusi tentang olahraga, di kaskus juga ada, bahkan jika anda ingin sharing-sharing gambar-gambar agak BB ato postingan-postingan gak penting , di kaskus juga ada koq
Sekarang ampir tiap hari kalo online, pasti main ke kaskus.Wadoh, lama-lama jadi kaskus addict nih
Emang apa hebatnya sih kaskus itu? kaskus adalah sebuah forum dimana kita semua bebas sharing tentang apa saja tergantung minat.Jika anda ingin diskusi tentang komputer dan permasalahan-nya, di kaskus ada.Kalo anda ingin diskusi tentang olahraga, di kaskus juga ada, bahkan jika anda ingin sharing-sharing gambar-gambar agak BB ato postingan-postingan gak penting , di kaskus juga ada koq

Sekarang ampir tiap hari kalo online, pasti main ke kaskus.Wadoh, lama-lama jadi kaskus addict nih

Quote:
jawaban terbanyak ada di no 1, 3, 5 dan 6 ya kan gan
hayo apa jawaban agan
jangan lupa gan


Quote:
trit ane yang laen gan
Quote:
Quote:
Diubah oleh bhiel49 18-04-2014 14:45
0
1.9K
Kutip
19
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan