- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
5 Parpol Islam Gelar Pertemuan. NU, Muhammadiyah & Semua Ormas Besar Islam Hadir


TS
indoheadlines
5 Parpol Islam Gelar Pertemuan. NU, Muhammadiyah & Semua Ormas Besar Islam Hadir
5 Parpol Islam berkumpul membahas wacana koalisi parpol Islam dalam pilpres. Apakah tujuan koalisi ini untuk mengusung capres bersama?
"Kemungkinan itu pasti ada," kata Sekjen PKS Taufik Ridho usai pertemuan di Jalan Cikini Raya No 24, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2014).
Taufik mengatakan, dalam pertemuan tadi, ormas Islam banyak memberi masukan kepada parpol Islam. Dan parpol yang hadir menampung masukan-masukan itu.
"Partai Islam coba menampung suara keummatannya itu dari ormas-ormas Islam," ujar Ridho.
Taufiq juga mengatakan pertemuan antar parpol dan ormas Islam yang digelar di rumah pengusaha almarhum Hasyim Ning itu lebih banyak diisi dengan curhat tentang kondisi masing-masing parpol Islam, terutama pasca pileg.
"Karena kemarin ormas-ormas sudah serukan pilih parpol Islam, sekarang sudah dipilih dan disampaikan ormas sekarang kebalikannya. Apa keinginanya dari Ormas-ormas Islam itu," tuturnya.
Pertemuan itu digelar tertutup di rumah Hasyim Ning. Hadir perwakilan 5 partai Islam yaitu PAN, PKS, PKB, PPP dan PBB. Sementara perwakikan ormas NU, Muhammadiyah, MUI, Persis, DMI, DDI, Syarikat Islam dan lainnya.
Rumah Hasyim Ning di Jl Cikini Raya No 24, Menteng, Jakarta Pusat, malam ini menjadi tempat pertemuan 5 parpol dan ormas Islam. Pertemuan ini penting dan melahirkan benih-benih koalisi. Siapa gerangan Hasyim Ning?
Semasa hidupnya, Hasyim Ning merupakan seorang pengusaha kaya raya. Pria bernama asli Masagus Nur Muhammad Hasyim Ning ini lahir di Nipah, Padang, Sumatera Barat, 22 Agustus 1916. Dia meninggal pada Desember 1995 pada usia 79 tahun. Dia merantau ke Jakarta sejak tahun 1937. Dua tahun kemudian, ia sudah ditunjuk sebagai perwakilan NV Velodrome Motorcars di Tanjung Karang, Lampung. Setelah itu, menjadi pemborong tambang batu bara di Tanjung Enim tahun 1941.
Hasyim Ning kembali lagi ke Pulau Jawa, menjadi administratur perkebunan teh dan kina di Cianjur ketika terjadi perang. Karena bercita-cita menjadi tentara walaupun tidak direstui orangtua, ia pun ikut mengangkat senjata di Cianjur, Bandung Selatan, pada tahun 1945. Lima tahun kemudian, ia pensiun dengan pangkat terakhir letnan kolonel.
Setelah pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel pada 1951, Hasyim berdagang mobil dan mendirikan Djakarta Motor Company. Setelah dua tahun, usaha itu berkembang menjadi usaha perakitan mobil yang pertama di Indonesia, Indonesian Service Station. Ia kemudian lebih dikenal sebagai pengusaha perakitan mobil, meskipun juga bergerak dalam berbagai bidang, seperti ekspor-impor, bank, biro perjalanan, pabrik kosmetik, dan konsultan rekayasa yang menyerap tidak kurang dari 3.000 karyawan.
Selain itu ia menjadi anggota dewan komisaris PT Jaya, Daha Motor, Jakarta Motor, Hotel Kemang, Asuransi Sriwijaya, PACTO, dan Central Commercial Bank. Pada tahun 1981, ia menjual 49% saham Bank Perniagaan Indonesia miliknya, kepada Mochtar Riady. Delapan tahun kemudian bank ini mengganti namanya menjadi Lippo Bank, dan melakukan merger dengan Bank Umum Asia.
Nah pertemuan tokoh dari 5 parpol dan ormas Islam tersebut digelar di rumah Hasyim Ning tak terlepas dari kedekatan sang istri, Ratna Maida Ning, dengan parpol Islam. Ratna Maida Ning adalah seorang aktivis dan pengusaha Indonesia. Rumah itu saat ini dihuni oleh Ratna.
Sebagai aktivis Islam, Ratna Maida giat di berbagai organisasi dan juga merupakan pendiri Komunitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI). Selain itu Ratna Maida juga aktif sebagai Ketua Gerakan Muslimah Indonesia (GMI). Sayangnya Ratna tak bisa ditemui usai pertemuan
Para tokoh yang hadir di acara tersebut pun memilih menjawab santai saat ditanya perihal tempat pertemuan penting tersebut. "Saya hanya diminta datang," kata Ketua MPP PAN Amien Rais yang hadir di pertemuan penting ini. Dalam pertemuan penting ini Amien mengusulkan koalisi Indonesia Raya.
Pertemuan ini oleh belasan perwakilan dari parpol dan ormas Islam. Dari 5 Parpol Islam antara lain Ketua MPP PAN Amien Rais, Presiden PKS Anis Matta, Bendahara Umum PKB Bachruddin Nasori, Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi, dan perwakilan dari PBB.
1. Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin (Ketua MUI Pusat)
2. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj (Ketua PBNU)
3. KH. Hasyim Muzadi (Dewan Pembina PBNU)
4. KH. Mustofa Bisri (Dewan Pembina PBNU)
5. KH. Salahuddin Wahid (Dewan Pembina PBNU)
6. Prof. Dr. KH. Didin Hafidhudhin (Ketua Dewan Syariah Nasional)
7. Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB)
8. Ir. Hatta Rajasa (Ketua Umum PAN)
9. Prof. Dr. Amien Rais, M.A (Ketua Dewan Syuro PAN)
10. Muhammad Anis Matta, Lc (Presiden PKS)
11. Drs. H. Suryadharma Ali, M.A (Ketua Umum PPP)
12. Dr. H. Hamzah Haz, M.A., Ph. D (Dewan Pembina PPP)
13. Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc (Ketua Umum PBB)
14. Rhoma Irama (Calon Presiden RI Fraksi PKB)
15. Prof. Dr. Muhammad Mahfud. MD (Calon Presiden RI Fraksi PKB)
16. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (Ketua Dewan Masjid Indonesia)
17. H. Ahmad Heryawan, Lc (Calon Presiden RI Fraksi PKS)
18. Dr. Hidayat Nur Wahid (Calon Presiden RI Fraksi PKS)
19. KH. Muhammad Arifin Ilham (Pimpinan Majelis Azzikra)
20. KH. Abdullah Gymnastiar (Pimpinan Daarut Tauhid)
21. Ustadz Yusuf Mansur (Pimpinan PonPes PPPA Darul Qur’an)
22. Habib Rizieq Shihab (Imam Besar FPI)
23. Dr. Muhammad Syafii Antonio (Praktisi Ekonomi Islam)
jika semua parpol ini sepakat membentuk porosnya sendiri, salah satu dari 3 partai besar akan ada yang gagal mencapai 25% syarat untuk pencapresan, dan mungkin akan terseret masuk ke poros ini.
bila mereka mengusung capres dan cawapres yang populer di mata rakyat seperti JK (dekat dengan ormas Islam karena ketua DMI), Mahfud MD (capres PKB eks ketua MK) atau seperti Anis Baswedan (cukup dekat dengan Muhammadiyah dan kalangan Islam moderat)
"Kemungkinan itu pasti ada," kata Sekjen PKS Taufik Ridho usai pertemuan di Jalan Cikini Raya No 24, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/4/2014).
Taufik mengatakan, dalam pertemuan tadi, ormas Islam banyak memberi masukan kepada parpol Islam. Dan parpol yang hadir menampung masukan-masukan itu.
"Partai Islam coba menampung suara keummatannya itu dari ormas-ormas Islam," ujar Ridho.
Taufiq juga mengatakan pertemuan antar parpol dan ormas Islam yang digelar di rumah pengusaha almarhum Hasyim Ning itu lebih banyak diisi dengan curhat tentang kondisi masing-masing parpol Islam, terutama pasca pileg.
"Karena kemarin ormas-ormas sudah serukan pilih parpol Islam, sekarang sudah dipilih dan disampaikan ormas sekarang kebalikannya. Apa keinginanya dari Ormas-ormas Islam itu," tuturnya.
Pertemuan itu digelar tertutup di rumah Hasyim Ning. Hadir perwakilan 5 partai Islam yaitu PAN, PKS, PKB, PPP dan PBB. Sementara perwakikan ormas NU, Muhammadiyah, MUI, Persis, DMI, DDI, Syarikat Islam dan lainnya.
Quote:
Siapa Hasyim Ning yang Rumahnya Jadi Tempat Pertemuan 5 Parpol Islam?
Rumah Hasyim Ning di Jl Cikini Raya No 24, Menteng, Jakarta Pusat, malam ini menjadi tempat pertemuan 5 parpol dan ormas Islam. Pertemuan ini penting dan melahirkan benih-benih koalisi. Siapa gerangan Hasyim Ning?
Semasa hidupnya, Hasyim Ning merupakan seorang pengusaha kaya raya. Pria bernama asli Masagus Nur Muhammad Hasyim Ning ini lahir di Nipah, Padang, Sumatera Barat, 22 Agustus 1916. Dia meninggal pada Desember 1995 pada usia 79 tahun. Dia merantau ke Jakarta sejak tahun 1937. Dua tahun kemudian, ia sudah ditunjuk sebagai perwakilan NV Velodrome Motorcars di Tanjung Karang, Lampung. Setelah itu, menjadi pemborong tambang batu bara di Tanjung Enim tahun 1941.
Hasyim Ning kembali lagi ke Pulau Jawa, menjadi administratur perkebunan teh dan kina di Cianjur ketika terjadi perang. Karena bercita-cita menjadi tentara walaupun tidak direstui orangtua, ia pun ikut mengangkat senjata di Cianjur, Bandung Selatan, pada tahun 1945. Lima tahun kemudian, ia pensiun dengan pangkat terakhir letnan kolonel.
Setelah pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Kolonel pada 1951, Hasyim berdagang mobil dan mendirikan Djakarta Motor Company. Setelah dua tahun, usaha itu berkembang menjadi usaha perakitan mobil yang pertama di Indonesia, Indonesian Service Station. Ia kemudian lebih dikenal sebagai pengusaha perakitan mobil, meskipun juga bergerak dalam berbagai bidang, seperti ekspor-impor, bank, biro perjalanan, pabrik kosmetik, dan konsultan rekayasa yang menyerap tidak kurang dari 3.000 karyawan.
Selain itu ia menjadi anggota dewan komisaris PT Jaya, Daha Motor, Jakarta Motor, Hotel Kemang, Asuransi Sriwijaya, PACTO, dan Central Commercial Bank. Pada tahun 1981, ia menjual 49% saham Bank Perniagaan Indonesia miliknya, kepada Mochtar Riady. Delapan tahun kemudian bank ini mengganti namanya menjadi Lippo Bank, dan melakukan merger dengan Bank Umum Asia.
Nah pertemuan tokoh dari 5 parpol dan ormas Islam tersebut digelar di rumah Hasyim Ning tak terlepas dari kedekatan sang istri, Ratna Maida Ning, dengan parpol Islam. Ratna Maida Ning adalah seorang aktivis dan pengusaha Indonesia. Rumah itu saat ini dihuni oleh Ratna.
Sebagai aktivis Islam, Ratna Maida giat di berbagai organisasi dan juga merupakan pendiri Komunitas Muslimah untuk Kajian Islam (KMKI). Selain itu Ratna Maida juga aktif sebagai Ketua Gerakan Muslimah Indonesia (GMI). Sayangnya Ratna tak bisa ditemui usai pertemuan
Para tokoh yang hadir di acara tersebut pun memilih menjawab santai saat ditanya perihal tempat pertemuan penting tersebut. "Saya hanya diminta datang," kata Ketua MPP PAN Amien Rais yang hadir di pertemuan penting ini. Dalam pertemuan penting ini Amien mengusulkan koalisi Indonesia Raya.
Pertemuan ini oleh belasan perwakilan dari parpol dan ormas Islam. Dari 5 Parpol Islam antara lain Ketua MPP PAN Amien Rais, Presiden PKS Anis Matta, Bendahara Umum PKB Bachruddin Nasori, Wakil Ketua Umum PPP Emron Pangkapi, dan perwakilan dari PBB.
1. Prof. Dr. KH. Din Syamsuddin (Ketua MUI Pusat)
2. Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj (Ketua PBNU)
3. KH. Hasyim Muzadi (Dewan Pembina PBNU)
4. KH. Mustofa Bisri (Dewan Pembina PBNU)
5. KH. Salahuddin Wahid (Dewan Pembina PBNU)
6. Prof. Dr. KH. Didin Hafidhudhin (Ketua Dewan Syariah Nasional)
7. Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB)
8. Ir. Hatta Rajasa (Ketua Umum PAN)
9. Prof. Dr. Amien Rais, M.A (Ketua Dewan Syuro PAN)
10. Muhammad Anis Matta, Lc (Presiden PKS)
11. Drs. H. Suryadharma Ali, M.A (Ketua Umum PPP)
12. Dr. H. Hamzah Haz, M.A., Ph. D (Dewan Pembina PPP)
13. Prof. Dr. Yusril Ihza Mahendra, S.H., M.Sc (Ketua Umum PBB)
14. Rhoma Irama (Calon Presiden RI Fraksi PKB)
15. Prof. Dr. Muhammad Mahfud. MD (Calon Presiden RI Fraksi PKB)
16. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla (Ketua Dewan Masjid Indonesia)
17. H. Ahmad Heryawan, Lc (Calon Presiden RI Fraksi PKS)
18. Dr. Hidayat Nur Wahid (Calon Presiden RI Fraksi PKS)
19. KH. Muhammad Arifin Ilham (Pimpinan Majelis Azzikra)
20. KH. Abdullah Gymnastiar (Pimpinan Daarut Tauhid)
21. Ustadz Yusuf Mansur (Pimpinan PonPes PPPA Darul Qur’an)
22. Habib Rizieq Shihab (Imam Besar FPI)
23. Dr. Muhammad Syafii Antonio (Praktisi Ekonomi Islam)
Quote:
jika semua parpol ini sepakat membentuk porosnya sendiri, salah satu dari 3 partai besar akan ada yang gagal mencapai 25% syarat untuk pencapresan, dan mungkin akan terseret masuk ke poros ini.
bila mereka mengusung capres dan cawapres yang populer di mata rakyat seperti JK (dekat dengan ormas Islam karena ketua DMI), Mahfud MD (capres PKB eks ketua MK) atau seperti Anis Baswedan (cukup dekat dengan Muhammadiyah dan kalangan Islam moderat)
0
2K
17


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan