- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Penemuan yang Disebabkan Oleh Global Warming


TS
rjet
Penemuan yang Disebabkan Oleh Global Warming
Spoiler for Repost gak ya:

Spoiler for Cek Cek:
Jangan Lupa Rate & Cendol Ya Gan




Jangan Sungkan Buat Komeng Ya Gan






Jangan Sungkan Buat Komeng Ya Gan




















Bismillahirahmanirrahim
Quote:
Secara singkat Global Warming atau Pemanasan Global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi.
Selama ini yang kita tau adalah Pemanasan Global membawa dampak yang buruk atau negatif saja. Namun, dibawah ini ada beberapa dampak positif dari Pemanasan Global di bidang Arkeologi. Terdapat beberapa penemuan yang disebabkan oleh Pemanasan Global seperti penemuan Virus atau pun Peninggalan Sejarah Kuno.
"Walaupun memiliki dampak yang positif kita harus tetap menjaga bumi ini."
Penasaran sperti apa penemuannya? Buka Spoiler dibawah gan
Selama ini yang kita tau adalah Pemanasan Global membawa dampak yang buruk atau negatif saja. Namun, dibawah ini ada beberapa dampak positif dari Pemanasan Global di bidang Arkeologi. Terdapat beberapa penemuan yang disebabkan oleh Pemanasan Global seperti penemuan Virus atau pun Peninggalan Sejarah Kuno.
"Walaupun memiliki dampak yang positif kita harus tetap menjaga bumi ini."
Penasaran sperti apa penemuannya? Buka Spoiler dibawah gan


Quote:
Quote:
Virus Berusia 30.000 Tahun
Spoiler for Pic:

Spoiler for Penjelasan:
Sebuah virus yang membeku di lapisan permafrost selama lebih dari 30.000 tahun berhasil dihidupkan kembali. Temuan tersebut mengubah presepsi ilmiah mengenai kemampuan virus bertahan hidup.
Ilmuwan Perancis mengklaim telah menghidupkan kembali sebuah virus yang membeku di lapisan tanah beku, permafrost, di Siberia selama lebih dari 30.000 tahun. Bahwa para ilmuwan mampu membangunkan virus yang lama tertidur itu juga dinilai sebagai peringatan, betapa pemanasan global bisa mengembalikan patogen tak dikenal yang membeku.
Pithovirus Sibericum, virus tersebut ditemukan pada sampel tanah Permafrost di kedalaman 30 meter, di dekat kawasan Tundra Chukotka yang memiliki rata-rata temperatur minus 13,4 derajat Celcius
SOURCE
Ilmuwan Perancis mengklaim telah menghidupkan kembali sebuah virus yang membeku di lapisan tanah beku, permafrost, di Siberia selama lebih dari 30.000 tahun. Bahwa para ilmuwan mampu membangunkan virus yang lama tertidur itu juga dinilai sebagai peringatan, betapa pemanasan global bisa mengembalikan patogen tak dikenal yang membeku.
Pithovirus Sibericum, virus tersebut ditemukan pada sampel tanah Permafrost di kedalaman 30 meter, di dekat kawasan Tundra Chukotka yang memiliki rata-rata temperatur minus 13,4 derajat Celcius
SOURCE

Quote:
Lumut Kuno
Spoiler for Pic:

Spoiler for Penjelasan:
Tumbuhan yang membeku 400 tahun lalu ini diketahui masih bisa hidup. Laporan BBC London menyebutkan para ilmuwan menemukan tumbuhan lumut ini di Teardrop Glacier, wilayah Arktik Kanada setelah lapisan es di Arktika atau Antartika mencair dalam beberapa tahun terakhir akibat pemanasan global.
Mencairnya es ini membuat permukaan bumi di daerah ini untuk pertama kalinya terpapar sejak 1550 hingga 1850. Tadinya para peneliti memperkirakan lumut ini mati namun uji laboratorium menunjukkan lumut tersebut ternyata tumbuh.
Para ilmuwan dari Universitas Alberta, dalam tulisan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciencies, mengatakan kemampuan kembali hidup tumbuhan ini menunjukkan bagaimana ekosistem pulih dari periode beku yang telah beberapa kali terjadi di permukaan bumi.
SOURCE
Mencairnya es ini membuat permukaan bumi di daerah ini untuk pertama kalinya terpapar sejak 1550 hingga 1850. Tadinya para peneliti memperkirakan lumut ini mati namun uji laboratorium menunjukkan lumut tersebut ternyata tumbuh.
Para ilmuwan dari Universitas Alberta, dalam tulisan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciencies, mengatakan kemampuan kembali hidup tumbuhan ini menunjukkan bagaimana ekosistem pulih dari periode beku yang telah beberapa kali terjadi di permukaan bumi.
SOURCE

Quote:
Bekas Perang Dunia I
Spoiler for Pic:

Spoiler for Penjelasan:
Ratusan amunisi sisa Perang Dunia I ini ditemukan terkubur dalam es di sebelah utara Italia. Hal ini dikarenakan mencairnya es akibat pemanasan global sehingga ratusan amunisi itu terlihat tergeletak di lahan seluas lebih dari 100 meter.
Lebih dari 200 amunisi ini ditemukan di ketinggian 3.200 di puncak gunung Agi de Nardis, Trentino, Italia oleh polisi penyelamat pegunungan Alpen.
Amunisi ini diduga bekas peperangan antara tentara Austria-Hungaria dan Italia pada PD I antara tahun 1915 dan 1918. Ahli bahan peledak dikirim ke lokasi untuk memusnahkan amunisi-amunisi tersebut dengan aman.
SOURCE
Lebih dari 200 amunisi ini ditemukan di ketinggian 3.200 di puncak gunung Agi de Nardis, Trentino, Italia oleh polisi penyelamat pegunungan Alpen.
Amunisi ini diduga bekas peperangan antara tentara Austria-Hungaria dan Italia pada PD I antara tahun 1915 dan 1918. Ahli bahan peledak dikirim ke lokasi untuk memusnahkan amunisi-amunisi tersebut dengan aman.
SOURCE

Quote:
Artefak Tunik Norwegia
Spoiler for Pic:

Spoiler for Penjelasan:
Lapisan es di pegunungan Norwegia yang mencair karena pemanasan global memunculkan penemuan artefak kuno. Beberapa di antaranya ada tunik dari zaman besi, anak panah dan busur fragmen dari zaman Neolitikum yang usianya diperkirakan mencapai sekitar 6000 tahun.
Seperti yang diberitakan lewat situs BBC, penemuan ini diterbitkan dalam dua makalah di jurnal Antiquity. "Penemuan baru ini sangat penting untuk menggambarkan bagaimana kaitan dunia pakaian dan produksi tekstil Eropa utara dengan bangsa Romawi," kata Marianne Vedeler dari Universitas Oslo, Norwegia.
Tunik itu ditemukan di gletser Lendbreen di Norwegia. Menurut penelitian, pakaian itu dibuat antara tahun 230 dan 390 Masehi. Tunik ini juga merupakan salah satu dari segelintir tunik yang muncul dari periode ini. Dua kain berbeda dan ujung serat mengungkapkan, keduanya terbuat dari wol.
SOURCE
Seperti yang diberitakan lewat situs BBC, penemuan ini diterbitkan dalam dua makalah di jurnal Antiquity. "Penemuan baru ini sangat penting untuk menggambarkan bagaimana kaitan dunia pakaian dan produksi tekstil Eropa utara dengan bangsa Romawi," kata Marianne Vedeler dari Universitas Oslo, Norwegia.
Tunik itu ditemukan di gletser Lendbreen di Norwegia. Menurut penelitian, pakaian itu dibuat antara tahun 230 dan 390 Masehi. Tunik ini juga merupakan salah satu dari segelintir tunik yang muncul dari periode ini. Dua kain berbeda dan ujung serat mengungkapkan, keduanya terbuat dari wol.
SOURCE

Quote:
Sepatu Kuno Norwegia
Spoiler for Pic:

Spoiler for Penjelasan:
Pada tahun 2006, Seorang pekerja kayu dan arkeolog amatir menemukan sebuah sepatu kulit kuno. Ketika sepatu diperiksa dan diuji, arkeolog tercengang. Sepatu ini berusia lebih dari 3.000 tahun. Sepatu ini ditemukan ketika mencairnya es di sebelah Utara Pegunungan Jotunheimen, Norwegia.
Sepatu kulit ini berukuran 9.8" (25 sentimeter), ukuran 7 (ukuran Eropa 39). Bagian belakang jahitannya sangat terawat dan ada indikasi bahwa sepatu ini menggunakan beberapa jenis tali.
Tidak ada yang tahu terbuat dari apa sepatu kulit tersebut, tetapi terdapat asumsi bahwa sepatu itu terbuat dari kulit rusa.
SOURCE
Sepatu kulit ini berukuran 9.8" (25 sentimeter), ukuran 7 (ukuran Eropa 39). Bagian belakang jahitannya sangat terawat dan ada indikasi bahwa sepatu ini menggunakan beberapa jenis tali.
Tidak ada yang tahu terbuat dari apa sepatu kulit tersebut, tetapi terdapat asumsi bahwa sepatu itu terbuat dari kulit rusa.
SOURCE

Quote:
Kuda Zaman Besi
Spoiler for Pic:

Spoiler for Penjelasan:
Sisa-sisa kuda pada zaman besi telah ditemukan di pegunungan Norwegia. Mencairnya gletser es di pegunungan Norwegia telah mengungkap sisa-sisa kuda zaman besi ini.
Menurut Lars Pilø (arkeolog), Kuda itu mungkin telah digunakan oleh pemburu untuk membawa bangkai rusa dari pegunugnan dan juga sebagai transportasi di zona alpine.
Para arkeolog juga menemukan sepatu kuda dan kotoran di es.
SOURCE
Menurut Lars Pilø (arkeolog), Kuda itu mungkin telah digunakan oleh pemburu untuk membawa bangkai rusa dari pegunugnan dan juga sebagai transportasi di zona alpine.
Para arkeolog juga menemukan sepatu kuda dan kotoran di es.
SOURCE

Quote:
Hutan Kuno Alaska
Spoiler for Pic:

Spoiler for Penjelasan:
Tim peneliti dari University of Alaska Southeast menemukan keberadaan hutan berumur 1000 tahun tertutup lapisan es di gletser Mendenhall, Alaska.
Dilihat dari ukuran diameter kayu, peneliti memprediksi pohon tersebut adalah pohon cemara dan kemungkinan hutan yang tertimbun di bawah lapisan es merupakan hutan cemara.
Terungkapnya hutan di bawah permukaan es Alaska ini menjadi sebuah ukuran pemanasan global di Bumi masih terus terjadi. Terhitung sejak tahun 2005 hingga saat ini, lapisan es semakin menghilang sebanyak 52 meter per tahunnya.
SOURCE
Dilihat dari ukuran diameter kayu, peneliti memprediksi pohon tersebut adalah pohon cemara dan kemungkinan hutan yang tertimbun di bawah lapisan es merupakan hutan cemara.
Terungkapnya hutan di bawah permukaan es Alaska ini menjadi sebuah ukuran pemanasan global di Bumi masih terus terjadi. Terhitung sejak tahun 2005 hingga saat ini, lapisan es semakin menghilang sebanyak 52 meter per tahunnya.
SOURCE

Quote:
Pesan TS
Walaupun Pemanasan Global memiliki Dampak Positif tetapi itu tidak akan mengurangi Dampak Negatifnya. Jadi jagalah Bumi ini untuk anak cucu kita kelak
Walaupun Pemanasan Global memiliki Dampak Positif tetapi itu tidak akan mengurangi Dampak Negatifnya. Jadi jagalah Bumi ini untuk anak cucu kita kelak


Quote:
Jangan Lupa Di Rate Gan

Cendolnya Gan Jika Bermanfaat



Cendolnya Gan Jika Bermanfaat



Maaf Jika Ada Salah Kata Dan Jangan Sungan Untuk Berkomentar






Diubah oleh rjet 01-05-2014 10:27
0
27.9K
Kutip
374
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan